Part 2

215 13 4
                                    

Author : Resti Wahyuni

Twitter : @Resti_rw

__________

Davin menunjukkan senyumannya, melangkah pelan mendekati gadis berambut pirang itu. Pikirannya masih kacau ! Rasa kesalnya atas Aldi dan Andre semakin membebani dirinya, terasa semakin berat. “Kamu sendirian?” Basa basi Davin melihat keadaan sekelilingnya. 

Helena menyembunyikan kakinya yang gemetaran dibawah meja, menyembunyikan perasaan bahagianya. “Aku sendirian. Ada apa?” Gadis itu mengangkat sebelah alisnya. Bersikap sewajarnya, seolah berbicara dengan orang yang baru saja ia kenal. Seperti Davin bersikap pada dirinya.

“Gapapa” Davin tersenyum tipis.

Keadaan kantin yang cukup ramai membuat Davin kehabisan akal untuk bertindak, setelah memilih Helena sebagai gadis yang harus menjadi sasaran instrulsi konyol dari Andre dan Aldi. Sejujurnya Davin tidak tega pada Helena. Bagaimana jika gadis ini ikut terjebak? Padahal Davin hanya menjalani hukumannya. “Ooo” Helena mengangguk santai, mengemasi beberapa bukunya yang berserakan dimeja.

“Boleh aku duduk?” Helena mengangkat selebah alisnya menanggapi pertanyaan Davin, tidak perlu ditanyakan. Karna tentu saja Helena mengizinkan Davin duduk dihadapannya, malah merasa senang bisa kembali dekat dengan Davin. Helena benar benar terobsesi dengan masa lalunya sehingga masih mengharapkan untuk kembali terjadi saat ini.

“Silahkan” Jawabnya cepat.

“Ada apa?” Helena bersikap dingin.

Pria itu terdiam sejenak, sebelum akhirnya ia tertawa basa basi dan memulai lagi pembicaraannya. “Kita sekelas kan?” Helena mengangguk kecil, memasang ekspresi datarnya. Berusaha sebiasa mungkin menanggapi sikap Davin yang tiba – tiba menjadi aneh. “Kita sekelas tapi gak saling kenal. Kan gak enak”

Gadis itu mendengus sebal mendengar ucapan Davin. ‘Tidak saling kenal?’ , Helena saat ini sangat ingin menyeret Davin menuju sudut kantin, menarik kepala pria itu dan memukulkannya pada dinding agar Davin bisa mengingatnya ! Menurutnya, Davin terlalu lancang berbicara jika keduanya tidak saling kenal. Meskipun Davin lupa akan masa lalu itu, Helena tidak peduli. “Kita gak saling kenal? Oooh iya, aku lupa” Helena tertawa bodoh.

“Aku Davin Danial” Davin menyebutkan namanya sembari tersenyum tipis. Bersiap menanti Helena membalas dengan menyebutkan namanya juga.

“Nih nama aku dan identitas penting lainnya” Gadis itu menyodorkan selembar kertas kehadapan Davin dengan senyuman yang tampak di buat – buat. Sepertinya Helena menulis cukup banyak pada kertas itu, padahal Davin hanya sekedar basa – basi mengajaknya kenalan. Helena menyebutkan namanya saja sudah sangat cukup bagi Davin. “Kamu gak terlalu kenal aku kan? Makanya aku kasih identitas yang lengkap” Helena terkesan bodoh kali ini.

“Oke, identitas aku –“

“Gak usah. Aku udah kenal kamu kok”

Helena merasa terjebak akan ucapannya sendiri. Gadis itu mengumpat didalam hati sembari menggigit bibirnya sendiri. “Kamu kenal aku?” Suara Davin terdengar sedikit meninggi, penuh kebanggan. Helena benar benar menyesal tidak bisa menahan ucapannya. Ia akan merasa sangat rendah jika Davin mengetahui bahwa selama ini Helena selalu tahu dan kerap mengamati dirinya. 

“Bukan gitu, maksudnya yaa aku tau nama kamu itu udah cukup kok” Helena membela dirinya dengan alasan yang tidak terlalu kuat. Tapi sepertinya Davin tidak akan bertanya lagi, karna memang semua ini sangat tidak penting bagi Davin. Pria itu hanya mendekati Helena untuk menjalani hukumannya. Tidak lebih !

Davin meraih sesuatu yang ada didalam sakunya. Ia menunduk, membaca sesuatu yang ia sembunyikan dibawah meja. Davin membaca kembali instruksi yang tertulis pada kartu kecil itu. Davin memutar otaknya, berusaha mencari cara agar bisa mengajak Helena jalan dan dinner untuk menjalankan instruksi pertama. Semuanya harus ia lakukan secepat mungkin agar hukuman itu berakhir dan Davin bisa bebas. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 08, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DrizzleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang