2 - Kristal Biru

24 2 0
                                    

Sebelum membaca cerita ini, pastikan sudah melakukan ibadah terlebih dahulu yaa. Terimakasih ^_^

***

"Kamu sering melakukan tindakan seperti itu kepada setiap wanita? Gak sopan tau!" Kayla sedikit menyindir perlakuan Farhan yang seperti penculik hanya saja itu lebih halus daripada penculik pada umumnya.

"Melakukan apa?" jawab singkat tanpa rasa bersalah.

"Ya, yang tadi itu. Kamu membuat aku takut, lho. Seperti mau menculik.. Hiss"

"Oh, maaf. Aku hanya tidak ingin kamu terlambat. Bukankah semalam kamu bilang mau ada acara seminar di Perpustakaan Umum? Dan kamu tidak mau terlambat, kan? Aku hanya menepati janji saja!"

Kedua mata hazel Kayla membelalak sempurna mendengar ungkapan Farhan."What? Jangan-jangan Kayla yang ia maksud itu bukan aku, tapi Mikayla. Tapi kenapa dia memanggil Mika dengan kata Kayla ya? Ada hubungan apa antara mereka? Sepertinya ̶ " Kayla berbisik dalam hati. Otaknya tak berhenti memikirkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang seketika itu menyelimuti dirinya. 

Farhan mendaratkan dirinya pada jok kemudi. Ia menghela nafas perlahan sebelum menarik sabuk pengaman dan mengarahkannya pada tubuhnya. Sebelum tangan kanannya menyalakan mesin, ia sempatkan sejenak menengok ke jok sebelahnya. Ia tampak heran dengan gadis yang sebelumnya ia ajak berkenalan di sosial media itu. Ini memang kali pertamanya mereka bertemu, akan tetapi ia merasa aneh dengan sikap dan cara berbicara Kayla yang tidak seperti biasa ia dengar melalui panggilan jarak jauh. Kayla yang biasanya memiliki tutur bahasa yang anggun dan sopan, sangat terkesan dewasa dan berpendidikan tinggi. Menyadari lamunan yang tidak mengenakan telah menguasai dirinya, ia pun mengerjapkan kedua matanya dua kali untuk menetralkan pikiran buruknya.

"Tunggu apa lagi, Kay?!" 

Kayla larut dalam pikirannya. Penalaran dan bayangan-bayangan tentang apa saja yang sudah terjadi antara Mika dan Farhan membuatnya larut dalam lamunan. Namun, semua itu tidak ada hasilnya sama sekali. Nihil. 

"Kay" panggil ulang Farhan dengan sedikit lebih keras. 

Kayla tersadar dari lamunannya yang tidak memberikan hasil sama sekali kepadanya karena panggilan Farhan yang cukup memekakan telinga. Ia segera menyadari maksud panggilan Farhan dan bergegas memasuki mobilnya. 

"Eh,,, Emm Farhan. Kayaknya kita tidak perlu ke sana deh. Aku ada urusan mendadak. Lagi pula itu juga seminar yang gak penting-penting amat. Kamu mau mengantarkan aku pulang? aku capek banget. Pengen cepet-cepet istirahat."

Farhan menatap ragu Kayla yang tengah bersandar dan memainkan ponselnya. Ia seperti tidak memiliki rasa canggung sama sekali. Farhan  pun mengangguk kecil tanda persetujuan atas permintaan Kayla. Ia memang seorang pria dengan tipe orang yang tidak akan banyak menanyakan apapun jika ia benar-benar tidak memiliki ketertarikan kepada orang tersebut. 

"Tung..."

Sebuah notifikasi pesan singkat menghiasi layar ponselnya. Dengan cepat ia menarik bar status di ponselnya dan menekan notifikasi tersebut. 

From: MikaKun

Kay,, barusan Amir telpon aku nanyain kamu. Kamu udah kabari dia kan kalau kita sudah sampai di Jakarta?

Kayla membulatkan matanya dan segera menutup mulutnya rapat-rapat. "Mampus. Aku lupa ngabarin Amir" gumam Kayla dalam hati.

Wajahnya  memerah gelisah. Farhan menangkap tingkah laku aneh Kayla tanpa menatapnya lebih dalam. Hanya meliriknya saja. Bahkan dirinya pun enggan untuk berbicara kepada Kayla.

Mi-Kayla [On Going]Where stories live. Discover now