"Jung Jaehyun sialan. Kenapa dia malah menutup telponnya. Aku kan hanya bercanda. Aist,, dasar laki-laki tidak berguna."

Menendang selimut asal, Taeyong membuat Ruby memandangnya dengan tatapan aneh. Jika bisa berkata mungkin Ruby akan mengatakan 'Dasar orang Tsundere'.

Wajah Taeyong jelas-jelas sangat terlihat kesal. Wajahnya di tenggelamkan ke bantal sebelum berteriak sekencang-kencangnya di dalam bantal, agar meredam teriakannya.





Toktoktok.,





"Taeyong,"

Taeyong mengangkat wajahnya saat mendengar ibunya mengetuk pintu. Menitup poni yang menutup dahinya, Taeyong segera beranjak dari tempat tidurnya.

"Taeyong buka pintunya"

"Sebentar Eomma,."

Dengan malas Taeyong membuka pintu itu. Sungguh jika nanti ibunya membuat dia kesal lagi, Taeyong akan mengurung dirinya seharian di kamar. Dia tidak akan keluar dari kamarnya.

Saat pintu terbuka, Taeyong hanya bisa diam dengan wajah super datar. Tak ada ekspresi sedikitpun dari wajahnya.

Matanya berkedip lama, ketika orang yang sangat menyebalkan itu sedang ada di hadapannya. Tersenyum indah pada dirinya, tapi hal itu malah membuat Taeyong semakin kesal.

Perlahan tubuh Taeyong terdorong masuk kedalam kamar, membiarkan dirinya di dorong dengan pelan hingga orang itu masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu.

"Kenapa berekspresi seperti itu sayang?" tanyanya, tangan besarnya membelai pipi Taeyong dengan sayang.

"Tidak suka aku disini? Kau ingin aku pergi? Baiklah aku akan pergi"

Jaehyun yang tadinya masih menghadap Taeyong kini berbalik, tangannya memengang knop pintu. Bersiap untuk memutar dan pergi dari kamar Taeyong

Tapi belum sempat memutar, Jaehyun merasakan pelukan di pungungnya. Ada lengan yang melingkar di perutnya. Dengan begitu Jaehyun membalikkan tubuhnya, membalas pelukan itu dengan sangat erat.

"Maaf, maafkan aku mengabaikanmu" ucap Jaehyun sambil menciumi kepala Taeyong, tangannya mengusap punggung Taeyong dengan lembut.

Dia tau, sangat tau jika pria mungilnya sedang kesal dengannya. Beberapa hari ini dia mengacuhkannya, bahkan dia tidak memberinya pesan.

Bukannya dia tidak ingin atau lupa dengan Taeyong. hanya saja ada beberapa hal yang harus dia lakukan saat itu. Dan itu sungguh sangat membuat dia merasa bersalah. Maka dari itu dia hari ini kerumah Taeyong, selain menjemput Taeyong dia juga ingin segera bertemu dengan kekasihnya itu.

"Hanya ingin memeluk saja?" tanya Jaehyun

Taeyong melonggarkan pelukannya, sedikit mendongakkan wajahnya. Bibirnya masih mengerucu kedapan dengan mata basahnya

"Menyebalkan, dasar adik menyebalkan"

Jaehyun tersenyum, Taeyong sangatlah manis dan mengemaskan saat ini. setiap saat bersama dengan Taeyong nyatanya tidak membuat Jaehyun bosan dengan pesona dan kharisma Taeyong

"Tapi kau mencintai adik menyebalkan ini kan?" goda Jaehyun

"Siapa bilang, aku membencimu"

"Yakin membenciku?"

"Iya,"

"Tidak ingin menciumku?"

"Tidak"

"Yakin?"

"Sangat yakin, aku tidak ingin menciummu"

"Tidak merindukanku?"

"Sama sekali tidak"

Daily JaeyongМесто, где живут истории. Откройте их для себя