The One That Got Away - Part 2 - moved!

526 46 4
                                    

Keamitha POV

"Sini Ma, biar Ami yang lipet" kataku seraya berjalan mendekati Mama dan kak Intan yang sedang melipat baju diatas ranjang. Melipat sebagian baju-baju yang akan ku bawa pindah.

Mama mendongak lalu tersenyum. "Gak papa sayang. Biar Mama bantu"

Aku menghedikkan bahu. "Yaudah deh" kataku.

Aku mendekati lemari pakaian. Menyibak beberapa baju yang digantung. Bermaksud untuk ku ambil. tapi, satu benda membuatku mengkerutkan kening.

Penasaran, aku menunduk dan mengambil benda tersebut. Sebuah kotak kecil berwarna pink.

Kotak?

Aku makin bingung. Perasaan aku gak pernah nyimpen kotak dalam lemari. Ato mungkin..akunya aja kali yang lupa.

Aku menghela nafas sembari menggeleng. "Gini deh kalo orang pemales. Gak pernah bersihin lemari. Jadi gak tau ada ginian" gumamku pelan.

"Ma, Ini kotak apaan ya? Kok ada dilemari Ami?" tanyaku ikut duduk disamping Mama dan Kak Intan.

Mata mama membulat ketika melihat kotak yang ku bawa. "Kotak itu.." Kata Mama menggantung.

"Ah! Ami, Itu kotak punya kak Intan" celetuk kak Intan, tiba-tiba ia menyambar kotak pink itu dari tanganku.

Dahiku makin mengkerut. 'Kotak kak Intan? Tapi kok bisa nyasar ke lemari gue?' Batinku.

Aku kembali menghedikkan bahu. "Oh punya Kakak" kataku lalu mengambil satu lembar baju dan melipatnya.

Ku lirik Mama yang sedang menghela nafas lega.

Ada apa sih emang sama tu kotak? Apa jangan-jangan tuh kotak isinya vibator kali yak?

'Oh! Astaga! Apasih yang gue pikirin!!' Aku mengumpat dalam hati sembari terkekeh.

"Ah! Ami lo yang pindah kok gue yang repot!" Omel Bang Nata. Si rempong satu ntu lagi ngemas buku dan novel-novelku ke dalam kardus.

"Yee! Kalo gak ikhlas bantuin mending ga osah!" Kataku ketus.

Bang Nata mendelik tajam, tapi anehnya, dia malah ngelajutin pekerjaannya nge.pak barang-barangku ke dalam kotak kardus.

Kak Intan terkekeh sembari menggeleng. "Kalian ini memang ga bisa akur ya?"

"Justru itu Kak, gue lebih baik ngalah dan angkat kaki dari rumah ini, huhuhu" candaku sambil memasang tampang sedih.

Mama dan kak Intan sontak tertawa.

"Dasar kamu ini" kata Mama sembari menggeleng.

Pletak!

Nah kan kebiasaan!!!

"Eh! Sembarangan kalo ngomong!" Sungut Bang Nata, si rempong ternyata udah ada disampingku.

"Aww!" Ringisku.

"Nata!!" Teriak Mama dan Kak Intan bersamaan.

Bang Nata mendengus. "Bela aja! Bela aja terus ni anak tuyul" Katanya dengan tangan yang mengacak rambutku membuatku menatapnya dingin sambil memukul tangan kurang ajarnya itu.

Aku menghela nafas. 'Hahhhh! Bakalan kangen ma mereka. Lima hari dalam seminggu, jauh dari keluarga' batinku lesu.

Setelah menge.pak pakaian dan barang-barang lainnya. Mama, Bang Nata dan Kak Intan bersiap-siap untuk ikut mengantarkanku ke rumah kontrakan yang ku sewa.

Drrrt Drrrt

Satu pesan masuk.

Aku merogoh saku dan mengambil hp. Satu pesan dari Tika.

The One That Got AwayWhere stories live. Discover now