The One That Got Away - Part 1 - nightmare

1.7K 44 4
                                    

Keamitha POV

"Maafin aku Mi. Aku gak tau. Semuanya serba tiba-tiba" ucap cowok disebelahku yang entah siapa. Ia mengenakan seragam SMA.

Cowok itu menatapku gusar lalu kembali menatap jalanan didepannya.

Wajahnya samar. Namun aku tahu, raut wajah lelaki ini menyiratkan kelelahan dan kesedihan.

Aku menatapnya garang. "Alah! Itu akal-akalan kamu ajakan?"

Ia menoleh ke arahku. "Enggak, Mi. Aku berani sum-"

BRAK!

Kalimatnya terputus.

Dan semuanya....

---

"AHK!" Teriakku tiba-tiba. Aku langsung terbangun dari tidurku yang nyenyak ketika mimpi aneh itu datang lagi.

"Hahh.. Hahhh.. Hah" Aku mencoba mengatur nafas yang sesak. Jantungku pun ikut berdetak tidak karuan.

Aku menyeka keringat dikeningku lalu menggapai segelas air putih yang selalu ku sediakan diatas nakas setiap malam.

Entah sudah berapa lama, aku dihantui dengan mimpi aneh juga buruk. Dan sialnya, ketika aku bangun. Aku selalu lupa dengan apa yang aku impikan tadi.

Tapi aku yakin. Setiap aku bermimpi. Mimpi itu selalu sama. Hanya saja aku lupa.

Aku meneguk hampir setengah gelas air putih lalu menghela nafas.

Umur juga baru 25. Tapi kok udah pikun gini.

Bfffft!

Dengan mata sayu juga belekan aku melirik jam diatas nakas dekat jendela.

Seketika mataku membelalak.

Tidak sengaja mataku menangkap satu bayangan hitam. Tapi dalam sekejap mata. Bayangan itu menghilang.

Mataku mengerjap. Menatap horror ke arah jendela. Mulutku komat-kamit ketika menyadari kalau.. Malam ini..... MALAM JUM'AT!

AAAAAA!

Kurasakan semua bulu dibadanku, termasuk bulu.....Ah sudahlah! Merinding disko.

Dengan panik dan ketakutan yang amat sangat, aku kembali berbaring. Menutupi seluruh tubuh dengan selimut. Berharap matahari cepat terbit.

---

"Maaf Buk Clara. Janji deh besok saya gak telat lagi" kataku memelas sambil menunduk.

Sumpah saat kek begini nih! Sepatu gue lebih menarik daripada harus ngeliat muka dempul Buk Clara.

Buk Clara ini adalah Nenek lamp-EH! Maksud gue, seorang atasan yang selalu menyulitkan dan memberikan neraka yang nyata untuk para karyawannya.

Buk Clara menatapku tajam. "Tiap hari selalu telat. Kamu tau ini jam berapa?" Tanyanya sok serem.

Ih jengkel juga lama-lama!

"Tau Buk. Jam 9" aku makin menunduk.

BRAK!

"Aw! Sssh" ringisnya pelan.

"Hmmmpft!" Setengah mati aku menahan diri untuk tidak tertawa didepan wajahnya.

Astaga Buk Clara! Sok-sok'an deh gebrak meja. Jadi sakit kan tuh tangan. HAHAHA!

"Kenapa kamu cengengesan!" Ia mengelus jarinya. Wajahnya terlihat kesakitan. "Kamu ngetawain saya?!"

"Eh!" Pekikku. "Hmpft! G-Gak Buk!" Aku menunduk mencoba meredam tawa.

Ia mendengus kasar. "Sudah-sudah! Sana! Kembali ke meja kamu" usirnya.

The One That Got AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang