"Buset. Paket, pak. Santai, saya hanya beban negara yang bekerja sebagai kurir ekspedisi. Tertulis untuk-James Kemeroh-ah, Cameron. James Cameron. Sial, paket apa sih kecil sekali, tulisannya jadi ikut mini-Tardigrada?" kata si kurir meredam ketegangan sembari membaca isi paket yang tertera.

Tanpa berbicara salah seorang tentara mengeluarkan dua batang rokok dan menyelipkannya ke saku jaket kurir, sebagai tip, mungkin. Setelahnya, paket VIP tersebut segera disampaikan kepada Kolonel. Mengetahui hal penting, tanpa basa basi Kolonel segera memberikannya kepada James.

"Kami sudah sepakat sebelumnya," kata James sambil menatap tabung kecil berisi setengah air tersebut, "Namun aku tidak menduga kalau dia lebih mementingkan kesembuhanku daripada astronot itu," James tertawa. Ia merasa apa yang barusan dilakukan Ethan adalah hal bodoh.

"Pengirimnya adalah Ethan?" Kolonel terkejut.

"Siapa lagi yang tahu? Tidak mungkin kan, istrimu yang mengirimkan ini?" James merasa jengah.

"Jangan bawa-bawa istriku, hei! Pikirkan dirimu sendiri yang belum beristri daripada mengurusi istri orang lain!" Kolonel kesal.

"Aku tidak berniat menikahinya, namun aku mengakui keberadaan putraku," mata James menerawang.

"Katakan poinnya, aku bisa membantu,"

"Tidak semua bisa disembuhkan dengan makhluk ini," kata James, "Aku bisa saja selamat dari HIV dalam waktu singkat, namun mengapa aku masih bisa terkena penyakit lain?" Lanjutnya.

Kolonel masih mendengarkan.

"This is not supossed for me, kurasa-ada yang lebih membutuhkannya. Listen, aku tahu tujuan anak itu untuk menyembuhkanku agar aku dapat membantunya membuat racikan resep untuk astronot itu. This effortless. Dengan senang hati aku akan membantunya tanpa semua tindakan ini," jelas James.

"Apa kau punya alter ego? Ucapanmu tidak sesuai dengan saat kau meneleponnya,"

"No. Kau tidak menangkapnya, Kolonel. Aku hanya mengujinya. Pada akhirnya, akan ada penerus sejati dari teori ilmu genetika yang sebenarnya,"

Mungkin inilah akhir dari seorang James Cameron. Ia dibesarkan di laut, semua kehidupannya tak lepas dari laut. Bahkan saat mati pun, jasadnya ikut diambil oleh laut. Tragis, memang.


-

Kolonel menghentikan lamunannya saat ia mendengar suara dari HT yang ia tunggu sedari tadi. Seseorang meresponnya dari pusat.

"Hanya kalian, armada dari angkatan darat yang masih tersisa."

Suara itu didengar oleh seluruh anak buah kolonel. Ada yang merasa lega, kaget, dan mematung. Sersan Ji merasa lega, karena dirinya masih diberikan keselamatan. Sementara letnan Seven Ross mengalami syok, karena ia masih berharap seseorang hidup dan membawa cek miliknya.

"Armada angkatan laut, bagaimana dengan ... Kapten?" Kolonel masih berharap James masih dapat diselamatkan.

"...."

"JAWAB, GOBLOK!" Kolonel murka, baik dalam keadaan mati atau hidup, James harus tetap ditemukan.

"Sialan, dia atasanmu, bodoh!" Sersan Ji merebut HT dari tangan kolonel.

"... Tim Evakuasi sudah lebih dulu sampai disana sebelum kalian datang ke California. Akan kuusahakan. Kemungkinan terbawa arus laut sebanyak 80% karena pagar pembatas beton roboh total,"

14.000

Tardigrada memang makhluk terkuat di Bumi. Namun kalau namanya sudah umur, hewan ini bisa mati sewaktu-waktu. Seperti halnya James. :D

Seri terakhir yang paling susah digarap sampe2 kepala mo meledukk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seri terakhir yang paling susah digarap sampe2 kepala mo meledukk

Btw alurnya maju mundur nyamping nyebrang, so, yeh. Enjoy

Untuk buku Tardigrada gaada vote cover y, covernya aku samain kek yang di wattpad kiw :p




14.000 Under The Feet (4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang