"Phi Porsche ~" rengek Gun mengembalikan Porsche dari acara berpikirnya.

"Sebaiknya kita pulang nong, phi tidak yakin papii-mu akan mengijinkanmu pergi" jawab Porsche mengedipkan sebelah matanya.

"Coba telpon phi Off saja" seru Jane.

"Dia sedang meeting penting, tidak mungkin mengangkat teleponnya" Jane cemberut.

"Sepertinya aku tidak bisa ikut, kalian bersenang-senanglah tanpa aku" kata Gun, semuanya mengangguk paham, hanya Jane dan Oab yang diam.

Porsche sudah membukakan pintu mobilnya untuk Gun, dan setelah Gun masuk ke dalam mobil Porsche, pria itu pun berjalan ke arah pintu kemudi lalu masuk, tak lama mesin mobilnya menyala, mobil Porsche pun meninggalkan halaman sekolah Gun.

Mereka sudah tiba di kantor Off, saat di perjalanan Gun meminta Porsche berhenti di kedai es krim dan membeli es krim kesukaannya, Gun berjalan dengan langkah riang menuju arah lift, sementara Porsche mengikuti si mungil sambil membawa tentengan yang berisi es krim yang di belinya untuk Gun.

Lift terbuka dan di dalamnya ada seorang wanita berambut panjang bergelombang, yang merupakan kekasih Porsche.

"Phi Emma, sawadhikhrap phi" Gun memberikan wai pada wanita itu.

"Wadi nong, baru pulang sekolah?" tanya Emma, Gun mengangguk lucu membuat Emma mencubit pipinya dengan gemas.

"Kenapa kau lucu sekali nong, membuat aku gemas saja" Emma melepaskan cubitan di pipi Gun setelah ia puas.

"Apa meeting nya sudah selesai?" tanya Porsche pada Emma.

"Sepertinya belum" jawab Emma, pintu lift terbuka di lantai 8, lantai tujuan Emma.

"Nong, aku duluan, jika kau bosan kau bisa temui aku di meja kerja ku ok" Gun mengangguk.

"Khrap phi..."

Emma keluar dari lift setelah kembali mencubit pipi Gun, jika ada Off mana berani dia mencubit si mungil kesayangan boss mereka.

Gun mengusap pipi yang mendapat cubitan dua kali dari Emma, Porsche yang melihatnya hanya terkekeh gemas.

"Kenapa phi Emma suka sekali mencubit pipiku" gumamnya.

"Karena kau sangat menggemaskan nong" Porsche menambahkan dan hal itu membuat Gun semakin mengerucutkan bibirnya.

Akhirnya mereka sampai di lantai tujuan mereka, ruang meeting Off tidak jauh dari ruangan nya, jadi ketika Gun dan Porsche tiba di depan ruangan Off pintu ruangan meeting terbuka, menandakan meeting telah selesai.

Off yang pertama kali keluar bersama seorang pria paruh baya, yang merupakan salah satu direktur di perusahaan nya, setelah selesai bersalaman Off melihat Gun yang berlari ke arahnya, Off lelah menyuruh Gun untuk tidak lari-larian.

Seperti biasanya, Gun langsung memeluk leher Off, seluruh orang yang berada di sana sudah biasa melihat pemandangan seperti itu, melihat sifat boss mereka yang kaku dan datar akan berubah saat bersama Gun, lebih hangat dan murah senyum, lalu Off membawa Gun ke ruangannya.

Gun mengambil es krim dari tangan Porsche dan membawanya masuk, Off mengikuti si mungil kedalam ruangannya, pria itu terkekeh melihat kelakuan Gun yang langsung mendudukan dirinya di sofa favoritnya dan segera membuka es krim ukuran jumbo yang di bawanya, manik Gun berbinar layaknya seorang bayi, membuat Off tidak tahan untuk tidak mencubit pipi Gun.

Gun for Off (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang