Pertama kita bertemu
Tak pernah kutanyakan padamu
Kau ungkap dirimu melalui kata
Kau buat aku percaya padamu
Kata yang terasa nyata
Walau terungkap dalam dunia maya
*****************
Setelah pertemuan di pesta, hari demi hari berlalu terasa begitu lama, Anto tak pernah lagi terlihat online. Chat yang kukirim kepadanya tidak pernah masuk, sepertinya akun aku telah diblokir olehnya.
Hari-hari rutinitas yang kulewati terasa panjang tanpa kehadiran chat-chat iseng. Selain Anto memang ada beberapa orang teman lagi yang juga sering chatting denganku. Tapi ntah kenapa chatting dengan Anto rasanya berbeda. Dengan Anto, aku bisa cerita apa saja, dari khayalan sampai kenyataan. Dia bisa mengimbangiku.
Anto juga pendengar yang baik (karena di chat jadi pembaca ya?) Dia tidak pernah berusaha mencecar hal-hal yang tidak ingin aku ceritakan. Dia tidak kepo bertanya saat aku tidak ingin membuka narasumber ceritaku.
Aku sering menjadi tempat curhat dari teman-temanku. Cerita curhat dari temanku itu terkadang aku bagikan pada Anto, Anto membaca dan mengomentari seperlunya. Hal inilah yang membuatnya berbeda dengan teman-teman lain, teman lain pada umumnya lebih "kepo" untuk hal-hal detil. Padahal prinsip aku adalah aku akan menjaga identitas narasumber dengan sebaik-baiknya.
**********************
6 bulan kemudian....
![](https://img.wattpad.com/cover/174690869-288-k744905.jpg)
YOU ARE READING
Belum ada judul
RomanceCerita tentang Anto, sosok yang menjungkir balikkan duniaku. Hitam, putih yang awalnya jelas menjadi abu-abu.