bookstore with u.

18 1 3
                                    

hi its me afni. im back. highly recommended for you to read this story and listening to lauv - never not. thank you. ily <3

---------------------------------------------------------

[5 September 2015]

sekarang jam 5 sore. jasmine ingin keluar mencari buku. perempuan dengan nama panggilan mine (dibaca mi-ne) ini lalu mengajak seorang lelaki bernama zidan untuk menemaninya karena mine tidak suka pergi seorang diri. toko buku selalu menjadi tempat favorit mine tapi tidak dengan zidan. zidan tidak suka membaca. tapi selalu dengan setia menemani mine ke toko buku.

"ew girang banget masuk toko buku." celetuk zidan.

mine hanya tertawa menanggapi zidan. lalu berjalan meninggalkannya seolah tersihir oleh kumpulan buku yang ada.

"mine, kenapa lu suka ke toko buku sih?" tanya zidan sambil mengikuti langkah kecil mine.

"zidannn. membaca itu seperti bermimpi dengan mata terbuka. gue suka baca novel fantasi. soalnya gue suka mikir. terus gue juga bisa dapetin kata-kata yang selama ini asing gue denger."

"gue juga pengen jadi penulis. mungkin suatu hari nanti gue bakal nulis cerita tentang zidan dan mine yang suka ke toko buku berdua." lanjutnya sambil tersenyum. namun senyumannya ia sembunyikan dari zidan. ia tidak mau terlihat terlalu senang akan ide yang ia buat.

"trus alasan lu ga suka baca buku kenapa,dan?" mine berbalik menghadap zidan.

"too much words. maybe my head will get hurt and start to throw up kalo gue liat buku." kata-kata zidan yang terlalu berlebihan membuat mine cemberut sambil mencari-cari buku yang kiranya cocok untuk zidan. but she cant find one. kecuali buku anak-anak yang pastinya tidak akan dibaca oleh zidan walaupun tidak mengandung banyak huruf, kata, dan kalimat.

"lu gak mau beli apa gitu disini?" tanya mine sambil membaca sinopsis sebuah novel.

"hmm... ini aja deh keren warnanya hitam." zidan mengambil sebuah buku jurnal sambil berbalik lalu tersenyum melihat mine berjinjit berusaha mengambil buku yang berada di rak paling atas.

"ngapain lu? ayo sini bantuin gue. ambilin." mine menunjuk-nunjuk buku yang ingin ia ambil.

"ogahh." zidan menepuk-nepuk kepala mine sambil menertawainya. zidan memang tinggi seperti tiang bendera.

"ihhh apaan dehh. ambilinnn cepett." spontan mine memukul zidan dengan penuh tenaga namun kelihatannya tidak berpengaruh pada zidan.

seketika toko buku yang ramai namun sunyi berubah menjadi rusuh hanya karena dua manusia ini. terdengar suara tawa mereka yang meledak saat melihat sesuatu yang mereka anggap lucu dan saling memanggil saat mereka terpisah oleh rak-rak buku.

sekarang sudah jam 7 malam. mine dan zidan baru saja beranjak dari toko buku tersebut. perut lapar mereka meronta-ronta seolah mengajak mereka untuk keluar mencari makan.

"gue pengen makan deh. makan apa ya?"celetuk zidan sambil menaiki motornya.

"mau sate padang ga? gue bm banget sate padang. udah jarang makan itu lagi." mine menyarankan yang sepertinya disetujui oleh zidan. karena zidan pemakan segala.

[12 November 2019]

"hey, its been 11 years right? since our first meet. i miss you so much, mine. i hope you know that. dan sekarang gue masih ga suka membaca. but i read all of your books you give me. i found your letter. i found it. hey, did you miss me there? jangan nakal disana ya? yang penting lu udah ga sakit lagi kan disana. mungkin disana lu bakalan dikasih buku gratis deh. soalnya 'kan tuhan punya segalanya. lu tau gak? gue diterima di universitas favorit yang selama ini kita pengen banget lolos disana. lo bangga gak? punya temen kayak gue. bangga lah mesti. ngomong-ngomong gue daritadi ngomong sendiri sampe diliatin sama bapak-bapak penjaga makam. thanks for being with me for 11 years. gue bakalan terus ngejenguk lu kalo gue balik. bye, i love you, mine." sudah 1 jam zidan duduk di samping nisan mine sambil bercerita layaknya sedang bersama mine. 

selama di dunia mine selalu merasakan sakit sejak ia lahir. namun, sekarang tidak lagi. mine sudah pulang. mine tidak akan merasakan sakit lagi.

zidan melangkahkan kakinya. beranjak dari pemakaman. zidan tau ini yang terbaik untuk mine. hanya satu penyesalan zidan selama ini. dia tidak pernah menyadarinya. dia tidak pernah menyadari perasaan mine terhadapnya. dan zidan ingin bertemu mine sekali lagi.

[mine's letter for zidan]

dear, zidan my lovely boy-friend ever! 

sebenernya gue cuma iseng aja nulis surat ini buat lu. ya kali aja gue udah ga ada suatu hari nanti. jadi lu bisa tau perasaan gue. because im too shy to tell you the truth hehehe. kita udah temenan dari umur 5 tahun. masih bocah banget ya? ga kerasa aja sekarang udah ga imut lagi. 

hey, i know you already read this now. i just want you to know that i love you. i love you like i want to be yours. not like bestfriend. i want to be yours. entah sejak kapan. gue cuma gamau bilang aja sama lu. gue takut lu malah nolak gue. and then, our friendship is gonna breaking. and we are gonna be strangers. atleast, gue ngomong ini pas gue udah gaada hehe jadi ya gue aman. 

kemarin gue sempat ngerasa ga enak badan. sorry udah ngebatalin jadwal pergi ke toko buku kita. 

alright gue udah ngungkapin perasaan gue. ily, dan. dont forget that.

your lovely girl-friend, mine <3 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 29, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

night stories.Where stories live. Discover now