Chapter 9

245 43 5
                                    

Eunsoo mencoba tersenyum ceria pada Soonyoung dan Jihoon seraya berujar, "Benarkah? Ada kabar baik apa?"

Soonyoung tersenyum sebelum mendorong Jihoon mendekat pada Eunsoo dan berujar, "Ia mengambil keputusan besar dan ia akan tetap tinggal disini."

Eunsoo mengerjapkan matanya berulang kali seraya menatap Jihoon yang terlihat canggung namun tidak ada bantahan yang keluar dari mulutnya sama sekali. Eunsoo kemudian menatap Soonyoung yang terlihat sangat yakin sebelum bertanya, "Jihoon, apakah kau terpaksa melakukan semua ini?"

Jihoon mengangkat kepalanya yang sejak tadi tertunduk dan menatap Eunsoo. "Aku akan berbohong jika aku bilang tidak, tentu saja aku terpaksa melakukannya tapi aku yakin kalau aku bisa mengatasi hal ini. Lagipula aku tahu kalau kau bukanlah orang jahat, kenyataan bahwa kau seorang vampire tidak akan akan merubah hal itu," ujar Jihoon setelah berdeham.

"Tapi... apakah kau tidak takut padaku?" tanya Eunsoo ragu-ragu.

"Tentu saja aku takut," jawab Jihoon dengan suara yang hampir tidak terdengar. "Tapi selama ini kau punya kesempatan untuk menyerangku dan kau tidak melakukannya, jadi kurasa kau tidak akan melukaiku. Lagipula kau selalu menolongku dan membuatkan makanan untukku, kau juga membiarkan aku tinggal di rumah ini dan mau mendekatiku terlepas dari bagaimana aku memperlakukanmu dengan buruk saat kita baru pertama kali berkenalan, aku tahu bahwa kau melakukan semua hal dengan sungguh-sungguh. Tak ada orang jahat yang akan melakukan semua itu padaku."

Eunsoo tak mempercayai pendengarannya sendiri dan diam mematung dengan tatapan kosong hingga Jihoon mengulurkan tangannya pada Eunsoo. Eunsoo menatap uluran tangan tersebut dengan bingung hingga Jihoon berujar, "Mohon bantuannya mulai dari sekarang. Kuharap kita bisa tetap berhubungan baik terlepas dari kejadian tadi malam."

Eunsoo menatap tangan itu dan ia dengan ragu menjabat tangan Jihoon. "Mohon bantuannya juga," sahut Eunsoo canggung.

Soonyoung yang sedari tadi memperhatikan kedua temannya dalam diam akhirnya berseru, "Ok! Karena kalian sudah membuat kesepakatan untuk meneruskan hubungan pertemanan ini, ayo kita rayakan dengan pergi ke club!"

"Hah?" seru Jihoon bingung ketika Soonyoung kembali mendorongnya ke arah tangga, kali ini ia juga mendorong Eunsoo bersamanya.

"Ayo kita semua ganti baju dan bersiap untuk pergi, kita harus merayakan kemunculan anggota baru di perkumpulan kita!" seru Soonyoung bersemangat.

"Hei, hei... kau gila ya?" seru Eunsoo seraya menahan tubuhnya agar tidak terdorong oleh Soonyoung.

"Ayolah, hanya hari ini saja. Kita harus merayakannya, ok?" ujar Soonyoung ceria sebelum mendorong kedua temannya menaiki tangga dengan pasrah.

Jihoon dan Eunsoo sempat saling berpandangan sebelum memalingkan wajah mereka secara bersamaan. Walaupun mereka baru saja memutuskan untuk memulai kembali hubungan mereka sebagai teman seperti sebelumnya, namun mereka masih merasa canggung dan tidak terbiasa dengan situasi saat ini dimana salah satu dari mereka baru saja membongkar rahasia terdalam kehidupannya.

"Nah, sekarang pakailah pakaian terbaikmu karna kita akan pergi berpesta malam ini, jika kau butuh bantuan untuk memilih baju yang tepat kau bisa memanggilku," ujar Soonyoung saat mereka sampai di depan pintu kamar Jihoon.

"Aku tidak mau ikut," ujar Jihoon.

"Kau harus ikut, kalau tidak aku akan menyeretmu keluar dari kamarmu walaupun kau hanya memakai piyama. Aku akan benar-benar melakukannya," ancam Soonyoung, walaupun ancamannya tidak terdengar meyakinkan sama sekali.

"Aku tahu kau hanya mengancamku," ujar Jihoon malas sebelum membuka pintu kamarnya dan Soonyoung langsung mendorong Jihoon masuk ke dalam.

Setelah pintu tertutup, Eunsoo segera berbisik, "Apa yang sebenarnya kau lakukan?"

Blood of LoveWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu