prolog

332 3 1
                                    

"Rei ... Rei ... " terdengar suara teriakan seorang perempuan .

"Kemana sih tuh bocah, di cariin gak ketemu-ketemu" lanjut perempuan itu seraya membuka tudung saji.

"Apa sih Mak teriak-teriak, orang Rei dari tadi di kamar aja" sahut Rei sambil menghampiri emaknya yang duduk di meja makan. ( duduk kok di meja ya? ).

"Dari tadi emak cari-cari gak ada tuh".

"Emang emak nyari nya di mana" tanya Rei.

"Di kolong kompor" sahut emaknya asal.

"Dih, dikira anaknya tikus kali, nyari anaknya ya di kamar lah Mak, lagian ngapain teriak-teriak kaya toa aja, berisik tau Mak".

"Rei, beliin emak terigu gih, ke minimarket di ujung jalan sono, emak mau bikin pisang goreng krispi, yang kaya di tipi, yang bintang iklannya si Rapih Amat itu" kata emaknya dengan mata yang berbinar-binar membayangkan idolanya itu.

"Emang di warung pak Heboh gak ada gitu"

"Kalau ada, emak gak bakalan nyuruh elu ke minimarket kelleesss"

Ish, mulai deh emaknya make bahasa alay.

Ckk, padahal Rei males banget jalan malam-malam gini ke minimarket, soalnya lumayan jauh, tapi kalau gak di turutin, emaknya bisa ceramah, dan kalau emaknya ceramah, bisa ngalahin durasi pertandingan sepak bola, mumpung pertandingan bola yang di tonton Rei lagi istirahat, mendingan Rei cepet-cepet berangkat deh. Lagian Rei gak berani ngebantah emaknya, kalau berani ngebantah ... beuh kelar idup lo, bisa di gantung di pohon toge ntar.

***

Sesampainya di mini market, Rei langsung celingak-celinguk nyari terigu pesenan emaknya. Saat sedang melihat-lihat, tiba-tiba ada yang mencolek lengannya.

"Aa, tolong ambilin minuman itu dong, aku gak nyampe" kata seorang anak kecil sambil menunjuk minuman yang ada di rak paling atas.

"Aa ..." gumam Rei dalam hati, tapi tak urung ia tetap membantu anak kecil itu mengambil minuman yang di inginkannya.

"Haturnuhun ya a" ucap anak kecil itu, ia juga tersenyum pada Rei, Rei membalas senyumannya.

Rei melihat pantulan dirinya di pintu kaca mesin pendingin minuman.

Kayaknya gak ada yang salah dengan penampilanya, kaos oblong kebesaran, celana jeans belel, yang ia potong jadi celana pendek, plus sendal jepit kesayangannya. Tapi kok orang-orang suka salah sangka sama dia ya.

***

Test dulu ya, kalau banyak yang suka, ntar saya lanjut lagi.
Tapi jangan salah sangka ya, ini bukan cerita tentang kaum LaGiBeTe itu atau cerita kayak artis Lucinta gue kagak itu ya, ini cerita fiksi setengah nyata wkwkwk.

Aku Pengen Jadi CewekWhere stories live. Discover now