Terkena Genjutsu

39 1 1
                                    

*** 

Suatu hari, dua orang sahabat penggemar Naruto sedang duduk bersantai di pinggir pantai menikmati senja. Segelas bir dan sekaleng minuman bersoda baru disajikan oleh pelayan beberapa saat yang lalu untuk melengkapi waktu mereka. Ialah Ari, yang meneguk cairan yang warnanya menyerupai teh - dan Bima, sementara ia baru mengaduk minumannya - minuman bersoda yang seharusnya tidak perlu diapa-apakan sebelum diminum.

Ari sesekali menemukan kalau Bima lebih banyak diam akhir-akhir ini.

"..." setelah mengaduk minumannya selama hampir sepuluh detik, Bima baru meminumnya. Sobat karibnya itu membuat Ari penasaran dengan kesunyiannya.
"Ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, Bim?" tanya Ari sambil memutar pandangannya ke sekeliling, siapa tahu ada hal menarik yang bisa dibicarakan. Bima turut melihat ke arah perhatian Ari dan tidak menemukan apapun "Tidak ada. Apa yang kau lihat?" - Ari mengabaikan pertanyaan Bima "Kau yakin? Kau tahu kau payah dalam berbohong". 

Bima hanya tersenyum kesal, ia menghilangkannya dengan meneguk minumannya untuk mengabaikan rasa penasaran Ari. Tetapi, dia Ari, Ari selalu bisa mencairkan suasana. Dan dia sudah pasti bisa menebak apa yang ada di pikiran Bima, ia sedang mengagumi seseorang yang sudah cukup lama menarik perhatiannya.

"Hey, mau dengar saranku untuk bisa bicara dengan wanita?"
Ari memberi tatapan jahil pada Bima yang kini masih enggan menoleh padanya, atau semua pertahanannya akan runtuh. Tapi Bima bisa melihatnya dari sudut matanya "Teruskan saja" sahutnya.  
Ari terkekeh sebelum melanjutkan nasihatnya "Kau ibarat sedang terkena genjutsu* sekarang", Bima terkadang tidak bisa menebak isi kepala sahabatnya. Mereka sudah menginjak kepala dua, dan masih membicarakan anime yang sama dari masa sekolah. "Bagaimana bisa?" sahut Bima sambil mengernyitkan dahinya namun ia tetap mempertahankan senyum penasarannya. 


"Ya, karena kau sedang berada dalam genjutsu maka dari itu aku ingin bilang 'Kai'* padamu dan menyadarkanmu bahwa ada aku di sini" 


Mendengar jawaban Ari, Bima awalnya tidak berniat tertawa, namun akhirnya ia tertawa karena tidak sadar telah terjebak dalam lelucon garing sahabatnya.
Bima tahu, sulit untuk tidak membuat Ari mengeluarkan lelucon unik "Itu bagus, kalau dia penggemar Naruto baru dia akan mengerti".  Ari melanjutkan menikmati minumannya setelah melihat Bima tidak lagi terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri "Setidaknya kau harus bisa bilang 'Hai' untuk memulai sebuah pembicaraan, ya kan?".

***

GenjutsuWhere stories live. Discover now