Part 5

143 4 0
                                    

Sudah tiga hari ini tak ada satu pun yang melihat Li setelah kejadian tiga hari yang lampau Li jadi sering pulang malam dan dengan penampilan yang acak - acakan, Siona pun tak mempedulikan keberadaan Li saat itu walaupun sudah banyak yang membujuknya. namun sudah tiga hari ini dia kawatir mengkawatirkan seorang Li jie seseorang yang sudah membuat hati dinginnya kembali hangat lagi dengan kehadiran Li, sudah banyak cara yang Siona lakukan agar hatinya tak menerima cinta lagi namun itu semua gagal. Dan saat ini jam 11 malam Siona menunggu Li di ruang tamu saat suara mobil berhenti Siona langsung bangun dari duduknya dan membukakan pintu ternya Li mabuk dan kedua bodyguard nya membantu Li untuk jalan, Siona mengikuti mereka ke dalam kamar Li.

"Biar saya saja yang mengurusnya"
Suruh Siona kepada kedua bodyguard tersebut. Mereka pun menuruti kemauan Siona.

"Li"

"Siona siona"
Ucap Li dengan mata terpejam.

"Gue disini,kenapa sih Lo kaya gini"

"Jangan tinggalin aku"
Siona merasa bersalah dengan ucapannya 3 hari yang lalu. Siona hanya diam dengan mendengar ucapan Li dia membersihkan badan dan luka yang ada di sudut bibir Li, setelah selesai Siona hendak pergi namun tangannya di cekal oleh Li.

"Jangan pergi"
Karena tak tega melihatnya Siona kembali duduk di tepi ranjang dan tiba - tiba terlelap. Tengah malam Li sadar dari maboknya dan menemukan Siona tidur di sisinya dengan posisi yang tidak baik. Kemudian di pindahkan ke ranjangnya dan memeluknya.
Pagi harinya Siona bangun terlebih dulu dari Li tapi dia belum sadar kalau dia ada di kamar Li.

"Huaaa"
Siona merentangkan tangannya dan tak sengaja menabrak muka Li.

"What ?, Gue tidur di kamar Li"
Serunya dengan sangat lirih karena takut membangunkan Li. Dengen pelan Siona turun dari ranjang dan keluar dari kamar Li, hendak membuka pintu suara Li menghentikan niatnya.

"Siona, mau kemana"

"Mau keluar lah, ko loh udah bangun sih"

"Sini"
Siona menggelengkan kepalanya.

"Sini Siona"

"Nggak mau"

"aw aw Siona sakit"

"Nggak usah pura - pura sakit, sakit beneran baru tau rasa"

"Kepala aku beneran pusing Siona"
Dengan kawatir Siona langsung mendekat ke arah Li tapi ekspresi wajah nya tidak menandakan kekhawatiran.

"Kawatir yah"

"Nggak tuh"

"Jangan bohong"

"Gak gue nggak kawatir lagian Lo sendiri kan yang nyari penyakit ngapain gue kawatir"

"Tega sih kamu"
Ucap Li sambil menyentil jidat Siona.

"Ih sakit tau nggak"
Siona mengusap - usap jidatnya yang tadi di sentil oleh Li, tanpa tanda apa - apa Li langsung mencium jidat Siona.

"Masih sakit"
Setelah di cium Siona  diam sesaat lalu sadar apa yang di lakukan Li.

"Tambah sakit malah"

You Are Mine SIOANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang