"Tunggu aku ya, setelah sekolahku selesai, aku akan langsung lamar kamu. Aku yakin, kita bisa lalui ini bersama. Kamu mau, kan?"
Entah apa yang Rara khawatirkan, dia merasa ragu akan ucapan Rasya. Dia tidak tahu, bagaimana cara Rasya bisa seyakin itu. Padahal, mungkin saja orangtua Rasya tidak akan memberi restu, megingat Rara yang bukan siapa-siapa. Dia tahu takaran calon mertua dalam memilih menantu. Rara pun ragu akan porsi dirinya di hati sang calon mertua.
Namun Rara berusaha yakin, bahwa semua akan baik-baik saja. Semua akan berakhir indah dengan bahagia. Seperti bayangan masa depan yang sudah mulai mereka rangkai bersama. Seketika, Rara pun menganggukan kepala nya mantab. Ia bertekad, bayangan masa depan yang sempurna akan ia wujudkan dalam dunia nyata, bersama Rasya sebagai pelukisnya, teman sehidup sematinya.
"Iya, aku mau. Aku percaya sama kamu. Aku akan sabar menunggu waktu itu tiba"
YOU ARE READING
Sebelum Februari [HOLD ON]
RomanceEntah apapun yang orang katakan, tidak masalah bagi seorang Shabira Azzahra. Dia tidak akan ambil pusing. Toh dia yang akan mengambil semua resiko dari setiap keputusannya. Termasuk menerima cinta Rasya Mahendra, seorang pelaut muda yang sedang mer...