Yuna's Job (2)

340 62 29
                                    

Semoga ga pusing baca chapter ini ya wkwk

Jangan lupa vote + comment ya gengs

...

Sesampainya di lobby apartement, yuna langsung keluar dari mobil.

Yuna langsung memutar untuk membuka kan pintu untuk doyum dan membantu doyum keluar dari mobil.

"pelan pelan jalan nya." dia berjalan sambil memapah doyum untuk masuk ke area dalam lobby.

Yuna bahkan tidak membiarkan supir keluarga jeon itu untuk membantunya memapah doyum. Supir itu masih saja mendapat tatapan sinis dari yena karna sudah membuat doyum demam seperti ini.

"nuna ini bener bener salah aku. Jangan marah lagi sama pak lee." doyum tersenyum melihat yena tetap menatap sinis pada supirnya.

Setelah masuk ke dalam lobby, yuna langsung menekan tombol naik kemudian menunggu lift.

"pusing gak? Masih kuat berdiri?" tanya yuna pada doyum.

"ga terlalu sih nun, tenang aja." doyum menjawab tapi badan nya sedikit oleng karna memang keadaan sebenarnya dia benar benar merasa pusing sekarang.

'ting'

Pintu lift terbuka, ada beberapa orang yang keluar dari lift. Setelah itu yena memapah doyum untuk masuk ke dalam lift.

Setiba nya di apartement, yuna langsung memapah doyum untuk masuk ke kamar nya dan berbaring di kasurnya.

Setelah doyum berbaring, yuna duduk di pinggir kasur doyum.

"Ternyata si 'kurus kerempeng' doyum ini berat juga." pikir yena dalam hati sambil merasakan badannya yang terasa pegal.

'tingtong'

'tingtong'

Bel apartement yang bunyi membangkitkan tubuh yena dari kasur doyum.

Dilihatnya melalui intercom pak lee sang supir ada di depan pintu. Kemudian yena membuka kan pintu untuk supir keluarga jeon tersebut.

"Nona maaf mengganggu. Saya hanya mengantarkan ini saja. Nuna lupa membawanya sepertinya."

"oh my god." itu yena.

"terima kasih banyak ya pak." kemudian yena menerima tas dan kertas kertas bahan untuk proposalnya tersebut.

Ya tuhan, seorang kim yena bisa lupa dengan tugas negara sepenting ini. Apa dia sudah bosan hidup dan berniat dihukum cambuk oleh yongha?

Kemudian yena menutup pintu setelah pak lee pergi.

Dia menuju ke kamarnya untuk menyimpan barang barangnya.

"ya tuhan, aku lupa jeon doyum belum berganti pakaian."

Sadarkan diri mu kim yena. Bahkan kau pun belum melepas kaus kaki mu sendiri setelah sampai diapartemen sedari tadi apalagi berganti baju.

Akhirnya yena kembali ke kamar doyum. Dia melihat doyum terlelap dengan banyak keringat di pelipisnya. Dia terlihat tidak tenang dalam tidurnya.

"yum, bangun." yena coba membangunkan doyum.

Doyum hanya merespon dengan gumaman kecil.

Setelah itu yuna keluar dari kamar doyum untuk menyiapkan air hangat dan handuk kecil untuk mengelap badan doyum.

"yum, kau bisa berganti baju sendiri kan?" tanya yuna pada doyum.

Doyum yang memang sudah tidak terlalu merasa pusing bersandar pada kepala ranjang.

Just Little Shit Called Jeon Doyum (Under Nineteen)Where stories live. Discover now