New Friend.

407 96 10
                                    

First, mau ingetin ya. Jangan lupa vote sama comment ehehe

Enjoy~

👉👈

Akhirnya aku dan doyum sampai di sekolah. Mobil berhenti tepat didepan gerbang sekolah.

Seberhentinya mobil, doyum langsung keluar dari mobil. Dia langsung berjalan masuk tanpa mengucapkan apapun padaku.

Kemudian aku keluar dari mobil setelah berterima kasih kepada supir keluarga jeon tersebut karna sudah mengantar ku dan doyum. Aku langsung jalan masuk ke dalam sekolah setelah menutup pintu mobil.

Aku masih dapat melihat sosok jeon doyum yang jalan jauh didepan. Aku tetap berjalan masuk ke dalam area sekolah.

'Dugh'

"aw.. Maafkan aku." aku menabrak seseorang ketika sedang berjalan sambil sibuk mengambil ponsel di tas ku.

"nunaaaa.."

"apa sakit? Maafkan doyum nun."

Tenyata yang aku tabrak adalah anak manja ini ckck. Dia begitu panik mengira aku kesakitan karna menabrak dirinya.

"Hey jeon doyum, aku hanya menabrak mu. Bukan tertabrak sebuah mobil. Aku tidak apa apa. Aku baik baik saja." aku berkata seperti itu, dalam hati tentu saja. Mana ada nyali untuk berkata seperti itu kepada si manja jeon doyum.

"ada apa? Kenapa berhenti berjalan?" tanya ku karna si bodoh ini benar benar berhenti berjalan sehingga aku dengan tidak sengaja menabrak dia.

"nuna aku kan gak tau harus kemana dan harus apa. Ini kan hari pertamaku." jawab doyum disertai dengan senyum polosnya.

"lagian siapa yang suruh kamu jalan duluan. Aku kira kamu udah tau harus kemana atau ada teman yang kamu kenal." si bodoh ini benar benar sok tau. Kenapa tidak bertanya dari tadi kalo emang dia gatau. Bikin kesel aja.

"maafin doyum dong nunaa" sekarang dia menambahkan 'pout' di wajahnya sebagai permohonan maaf. Mana bisa aku melawan cutie puppy seperti jeon doyum ckck.

"hmm, yaudah sekarang kamu coba kumpul aja dulu di lapangan ya. Coba kenalan sama yang lain supaya kamu dapat teman."

"nuna, kalo doyum ga dapat teman gimana? Nanti doyum sendiri." ucapnya dengan nada sedih sambil menahan tanganku agar tetap bersamanya.

Aku mulai kesal dengan segala keluhan si manja ini. Aku berfikir bagaimana caranya supaya dia mau berbaur dengan anak-anak yang lain.

Tiba-tiba 'seekor' anak lewat.

"Ya! Jeong jinsung, sini cepat." ya itu anak absurd lain, tetangga sebelah rumah ku. Jeong jinsung namanya.

"hey akhirnya aku jadi kan satu sekolah dengan nuna." kata jinseong sambil mendekat ke arah ku dan doyum.

"nuna kira tahun depan kamu bakal senior highschool, bukan tahun ini." aku benar benar lupa kalo jinsung ingin masuk sekolah yang sama dengan ku.

"aku kan sudah besar nunaaaa." ya jinsung memang sudah besar, bahkan tingginya melebihi ku. Tingginya sekitar hmmmm, setara dengan doyum?

Ah iya, aku jadi melupakan anak itu.

Ternyata doyum hanya memandangini ku dan jinsung dengan tatapan 'ini siapa'. Masih dengan menahan tangan ku dia menatap polos tanpa ada keinginan untuk menyela pembicaraan.

"jinsung, karna kamu udah besar. Bantu nuna ya? Mau kan? Bantu nuna jaga anak ini."

"ini siapa nun?" ah iya aku lupa memperkenalkan nya.

"jeon doyum berkenalan lah dengan dia." suruh ku pada doyum sambil melepaskan tangannya yang memegang tanganku. Tapi doyum tetap hanya memandangi jinsung dari atas sampai bawah.

"hmm, jinsung ini doyum. Doyum, ini jinsung. Sekarang kalian berteman." ucapku pada mereka. Barulah setelah itu mereka mau bersalaman dan berkenalan.

"sung, jagain doyum ya. Buat dia kenal dengan lebih banyak teman."

"siap nunaa" untung lah aku bertemu dengan anak hiperaktif seperti jinsung yang lebih gampang untuk berkenalan dan dapat teman baru dibanding doyum.

"okey, siang nanti nuna belikan jus ya buat jinsung. Sekarang kalian ke lapangan aja dulu."

Setelah itu jinsung menarik tangan doyum untuk pergi kelapangan, tapi doyum menahannya.

"doyum ga di beliin nun?" jeon doyum iri. Dia mulai menampilkan wajah dengan pout dan ekspresi marah yang di buat buat.

Aku menatap nya dengan tatapan 'ada apa dengan anak ini'.

Hey seorang jeon doyum bahkan bisa membelikan makan siang untuk seluruh murid disekolah. Kenapa harus iri dengan sebotol jus?

"nanti siang aku beliin juga buat doyum." ucapku pada doyum. Aku lelah melawan jeon doyum dari pagi tadi.

"hmm yaudah, ayo jinsung kita kesana. Bye nuna." itu doyum yang menarik tangan jinsung untuk pergi ke lapangan dengan senyum manis di wajahnya.

Setidaknya sebotol jus hari ini akan menyelamatkan mood jeon doyum agar tidak merajuk selama di sekolah.

👉👈

Hello~ Wonuwifeu kembali wkwk

Gimana chapter ini? Suka gak? Komen dong ehehehe

Ada usul ide buat next chapter gak hm?

Aku menerima saran dan hujatan.Menerima cinta wumuti dan kim jungwoo juga kok ehehe ❤❤

Just Little Shit Called Jeon Doyum (Under Nineteen)Where stories live. Discover now