"Minggir sana. Gue mau ngambil makanan." Jeongwoo ngedorong kepala haruto pelan. Terus jalan tapi balik kebelakang.

"Uangnya mana?"

"Udah kebayar pake gopay, woo."

Haruto ngegelengin kepalanya pas jeongwoo jalan lagi sambil manggut manggut. Heran dia tuh kok gemes banget sahabatnya yang satu itu.

Gak lama jeongwoo balik dengan tangan yang nenteng kantongan mcd. Jeongwoo naroh kantongan mcd itu di ats meja.

"Uhhh, gue lapar banget. Eh tapi gue ambil air dulu."

pas jeongwoo pergi, haruto ngeluarin semua makanan. Dia ngebuka burgernya sama burgernya jeongwoo. Terus bukain bungkus sambel buat jeongwoo. awwww

Pas balik jeongwoo senyum ke haruto, "makasih haruuuu"

Mereka makan sambil diem. tapi pas haruto ngelirik jeongwoo dia langsung ketawa kecil. Ialah ketawa, orang yang didepannya ini makan kayak anak kecil. Saos belepotan disudut bibirnya. Tangannya gerak buat ngusap sudut bibir jeongwoo. Sedangkan jeongwoo cuman nyengir terus lanjut makan.

"Woo"

"Hm?"

"Lo kok imut banget sih, huhuhu. Gak tahan tangan gue pen nguyel pipi lo." jeongwoo natap haruto tajam tapi menurut haruto lucu. kan gemes :(

"Jan sentuh pipi gue. Tangan lo berminyak ew."

"Abis ini gue pulang ya?" Kata jeongwoo yang dibales tatapan heran sama haruto.

"cepet amat."

"kan emang cuman mau bantuin lo packing. Udah malem juga."

"Gue temenin kalo gitu." Kata haruto terus minum air yang tadi diambil jeongwoo.

"Nggak usah ah. Gue sendiri aja." Tolak jeongwoo. Mereka berdua udah beres makan dan jeongwoo lagi beresin sampah makanan.

"Gak nerima penolakan. tunggu bentar, awas kalo pulang sendiri."

🍭🍭🍭

"Haru?"

"Hm"

"Lo gak ingkar janji kan? Gak ngerokok lagi kan?" Jeongwoo natap haruto yang juga natap dia. Haruto senyum kecil sebelum ngeraih tangan jeongwoo terus genggam tangan yang lebih kecil.

"Iya. Kenapa gak dari dulu lo nyuruh kayak gini? Jadi lebih cepat kan gue berenti nyebat." Haruto gemes lagi sama jeongwoo yang buletin matanya karna omongan haruto.

"Eh, beneran gak ngerokok?"

"Iyalah. gak gentle kalo gak nepatin janji." Kata haruto sambil senyum lebar ke jeongwoo.

Tangan haruto sekarang ngelus ngelus tangan jeongwoo. "Dingin ya?"

Jeongwoo ngangguk, haruto narik tangan jeongwoo yang dia genggam terus dimasukin ke saku jaketnya. Haruto juga masih ngelus ngelus tangan jeongwoo. Sedangkan jeongwoo nunduk karna perlakuan haruto.

"Sebenarnya, gue rada takut kalo masalah negur lo. Apalagi negur masalah rokok." Kata jeongwoo masih dengan menundukkan kepalanya.

"Princess?"

Jeongwoo ngedongak, ngeliat haruto yang natap dia sambil senyum kecil.

"Jangan pernah takut negur aku kalau aku salah. Aku gak akan pernah marah sama kamu. Dan makasih, karna kalau bukan karna kamu aku gak bakal berhenti merokok."

Jeongwoo natap haruto bingung. Haruto bicara pake aku-kamu berarti dia lagi serius.

"Udah sampe. Masuk gih." Haruto ngeluarin tangan jeongwoo dari saku jaketnya dan ngelepas pegangan tangan mereka.

"Gue balik ya?" Jeongwoo ngangguk.

"Haruto"

Haruto balik dan ngeliat jeongwoo dengan senyum manisnya. "Gue gak bakal takut lagi buat negur lo. Makasih ya hari ini."

Jeongwoo langsung masuk kerumahnya. Ninggalin haruto yang tersenyum gemas karna tingkah jeongwoo.


























Misi jeongwoo selesai.

Chapter berikutnya udah gak ada masalah tentang rokok. Cuman ada cerita gemas antara jeongwoo dan haruto.

Karna gue gak bisa bikin konflik yang berat berat buat mereka. Cuz hajeongwoo is so uwuuuuuu.

Jadi adakah yang setuju kalau chapter selanjutnya adalah cerita gemas hajeongwoo?

AYO VOTE KALAU BEGITU

Cigarettes And Strawberries✔Where stories live. Discover now