Egoist girl : 07

Mulai dari awal
                                    

"Apa yang kau lakukan jaehyun sunbae! Lepaskan!" dahyun mentap jaehyun tajam.

Dahyun tidak ingin berlama-lama disini, berada di dekat jaehyun membuat dirinya semakin merindukan laki-laki itu.

"Berhenti memanggil ku seperti itu!" ucap jaehyun.

Dahyun membelalakan matanya saat jaehyun mengatakan hal itu dengan tajam.

"Lepaskan aku" ucap dahyun, ia mengalihkan pandangannya, tidak ingin melihat jaehyun.

"Kekasih yang aku maksud itu adalah dirimu" ucap jaehyun cepat.

"Kau pikir aku akan tertipu? Lagi pula aku tidak peduli siapa kekasih mu" ucap dahyun.

"Kau! Kau masih kekasih ku dahyun-ah. Ku mohon jangan seperti ini" ucap jaehyun bersikeras.

Dahyun kini menatap jaehyun. Ia pun menarik paksa tangannya hingga genggaman jaehyun terlepas.

"Kita sudah berakhir! itu yang kau ingin kan!" ucap dahyun.

"Kapan aku mengatakannya?! Aku tidak menginginkan hal ini! Aku tidak mengharapkan hubungan kita berakhir!" balas jaehyun.

Dahyun terdiam.

"Kau benar, kau tidak menginginkan hal ini... Tapi aku yang menginginkannya! " ucap dahyun.

Dahyun menghempaskan tangannya membuat genggaman tangan jaehyun terlepas.

Namun tidak semudah itu, jaehyun dengan cepat kembali mencekal tangan dahyun.

"Jangan berbohong... Kau mencintaiku dan aku mencintaimu " ucap jaehyun.

Dahyun lagi-lagi terdiam, jaehyun benar-benar bisa meruntuhkan pertahanannya.

"Berhenti bertingkah seperti ini! Kau hanya semakin menyakiti ku!" teriak dahyun yang kini mulai menangis.

Jaehyun terdiam, ia kaget. Jaehyun paling tidak bisa melihat dahyun menangis.

"Jangan menangis" pinta jaehyun.

Jaehyun memegang pipinya dahyun, namun dahyun dengan cepat menghempaskannya.

"Aku tidak akan menangis jika bukan karena mu!" ucap dahyun lalu mulai berjalan meninggalkan jaehyun.

Jaehyun hanya terdiam di tempatnya sembari menatap punggung dahyun yang mulai menjauh hingga akhirnya menghilang dari pandangannya.

Hari ini, dan detik ini juga. Jaehyun kehilangan orang yang ia cintai hanya karena pertengkaran yang tak Berarti.

........................

Dahyun berlari sekuat tenaga meninggalkan jaehyun. Hingga akhirnya ia berhenti di taman dekat sekolahnya.

Dahyun berjongkok lalu mulai menangis. Ia bahkan tidak peduli dengan orang-orang yang menatap kearahnya.

"Kenapa jadi seperti ini" tangis dahyun.

Dahyun menangis tersedu-sedu.

"A-aku ingin menjadi egois hiks aku ingin menjadi egois sekali lagi agar kau bisa kembali padaku hiks tapi aku tidak bisa! Aku tidak bisa melakukannya!"

........................

Beberapa hari sebelum kelulusan Jaehyun di panggil oleh kepala sekolah, dan disinilah dia. Setelah menemui kepala sekolah Jaehyun berdiri termenung di rooftop dengan beberapa lembar kertas berada di genggamannya.

Bukan ini yang ia harapkan.

"Sudah kau pikirkan? " tanya jihyo yang memang sedari tadi berdiri di samping jaehyun. Menemani laki-laki itu.

"Bukan ini yang aku harapkan " ucap jaehyun sembari menatap kertas di genggamannya

"Jaehyun-ah jangan menjadi orang bodoh" ucap jihyo.

"Tapi bukan ini yang aku harapkan!" ucap jaehyun sekali lagi dengan nada yang cukup tinggi.

Jihyo terdiam sembari menatap jaehyun yang terlihat frustasi. Apa yang jaehyun ragukan, ini adalah kesempatan emas untuknya.

"Apa yang kau harapkan! " jihyo berteriak marah.

Jaehyun menatap jihyo kaget.

"Apa yang kau harapkan?! Melepaskan beasiswa mu demi dahyun yang sama sekali tidak akan kembali padamu begitu?!" marah jihyo.

Jihyo mengatakan hal ini bukan karena ia peduli pada jaehyun. Ia bahkan rela melakukan apa saja demi kesuksesan jaehyun. Ya.. Apa saja.

" Oxford university! Kau gila! Apa yang kau ragukan eoh! Itu universitas impian semua orang! Dan kau ragu untuk mengambilnya?! Heol! " racau jihyo.

"Aku tidak bisa! Sudah ku katakan aku tidak bisa! Kau tahu itu di inggris dan... dan aku tidak.. "

"Dan kau tidak bisa meninggalkan dahyun begitu? " tanya jihyo yang langsung tepat sasaran.

Jaehyun mengepalkan tangannya. Pilihan ini mungkin mudah untuk orang lain, tapi tidak untuk jaehyun.

Ya, jaehyun sebenarnya baru saja di panggil kepala sekolah untuk menemuinya, jaehyun pikir ia mungkin akan mendapatkan beasiswa di universitas seoul seperti yang dia inginkan tapi ternyata itu jauh dari yang jaehyun pikirkan. Kepala sekolah mengatakan jika jaehyun mendapatkan beasiswa di Oxford university. Tentu saja jaehyun kaget karena ia sama sekali tidak pernah mengurus beasiswa untuk universitas itu. Tapi ternyata pihak sekolahnya yang sudah menyiapkan semuanya karena mereka melihat jaehyun lebih pintar dari yang mereka kira. Dan seperti itulah yang terjadi, jaehyun mendapatkan undangan beasiswa untuk berkuliah di oxford university.

"Ahhh aku benar-benar bisa gila!" rutuk jaehyun.

Jihyo mengelus pundak jaehyun lembut.

"Jaehyun-ah berhenti berharap, kau sudah di campakkan oleh gadis itu. Sekarang kau di hadapan dengan pilihan yang lebih baik, masa depan mu cerah jaehyun-ah. Kau tidak bisa melepaskan beasiswa ini " ucap jihyo kali ini lebih lembut.

"Lalu apa yang harus aku lakukan? " tanya jaehyun.

"Bersikaplah egois kali ini, Ambil kesempatan ini" ucap jihyo.

Jaehyun nampak terdiam.

"Kau benar, aku harus egois kali ini"

.
.
.

-TBC-



Baru sampet up :(

Hmmm satu chapter lagi hehehehe gimana gimana? Penasaran? 😂

Next?

Klik

[2] Egoist Girl ⇨ JUNG JAEHYUN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang