Hope you enjoy read this story💖
Meja makan berbentuk elips tak beraturan yang terbuat dari belahan kayu berukuran sangat besar kini digunakan tiga orang, biasanya hanya Vania dan Papa saja yang menggunakan meja makan ini, tetapi sekarang ada Kesya, kakak Vania yang datang dari Swedia untuk menghabiskan akhir pekan di rumah Papa nya.
Selera makan Vania tiba tiba hilang saat Papa kembali menasehati Vania dan membangga-bangga kan Kesya.
"Bagaimana kegiatanmu disana?" Tanya papa
"Ya seperti biasa" Jawab Kesya
"Bagus kalau begitu, dengan seperti itu kamu akan mendapatkan pekerjaan lebih mudah, tidak seperti adikmu" Sahut Papa sambil melirik Vania
Dimata Papa, Kesya anak yang bisa dibangga-kan, bukan hanya pintar dan penurut selain itu kesya juga cantik Dia jarang sekali membuat Papa kecewa dan marah. Yup! Kesya memang hebat, dia masuk universitas ghotenburg di swedia dengan beasiswa.
"Contoh tuh kakakmu." Papa melanjutkan omongannya
Itu kata kata yg sering dikatakan Papa, yang membuat Vania kesal
"Hmm." Sahut Vania dingin
Melihat adiknya bersikap seperti itu Kesya jadi tidak enak kepada adik nya,
Vania diam saja sambil memakan nasi goreng kesukaan nya, matanya fokus pada makananya itu.
"Vania, kamu dengar papa tidak?" Tanya papa heran melihat Vania yang seakan tidak mempedulikan ucapannya.
"Denger pah." Vania mengangkat wajahnya sebentar lalu melanjutkan makannya lagi.
"Hallo, ada orang kah?" Suara itu menggelegar di ruang tamu.
"Siapa disana?" Sahut papa dengan suara lantang
To be continued...
Thank u for reading guys, dont forget to Vote and comment thank u💖Jangan siders doang hehe
YOU ARE READING
My days
Romance"Tentang yang terjadi pada hari hari ku yang berubah setelah siswa pindahan datang" -Vania maulidya