"Jae-ssi"

Jaejoong yang sedang fokus di make up, memandang orang yang memanggilnya

"nde"

"apa bisa kita lakukan seperti yang aku katakan kemarin?"

Jaejoong mengerutkan keningnya tak mengerti

"tentang kencan demi drama ini"

"boleh, kapan kita memulainya?"

"sekarang saja otte?"

Jaejoong mengangguk dan segera meninggalkan tempatnya. Hari ini take nya masih lama, karena adegan dimainkan pemain yang anak kecil dulu baru mereka yang memainkan peran dewasa dari mereka.


==0604==

Mingyu bingung harus bersyukur atau tidak atas kejadian kemarin, dia sedih karena di tuduh pencopet oleh ayahnya, tapi dia senang uang jajan nya naek 2 kali lipat. Melihat isi dompetnya yang tebal membuat Mingyu tidak tahan untuk menggunakannya sekarang juga, dia mengajak teman-temannya ke toko game dan mentraktirnya kaset games, lalu dia mengajak temannya makan

"woah tumben sekali kau mentraktir kita kesini gyu"

"aku hanya ingin bersedekah saja"

Teman-temannya langsung menatap nya malas

"hehe aku mendapat hadiah jackpot hyung,makanlah sesuka kalian, sebelum aku merubah niatku ini"

Mereka ber 3 tentu saja bersorak senang, kapan lagi makan gratis kan?

Setelah makan mereka berjalan-jalan lalu mata Miingyu melihat ke toko penjual aksesoris wanita

"hmm...apa kalian tahu kesukaan wanita itu apa?"

Hansol, Dokyeom dan Hoshi saling pandang karena pertanyaan Mingyu itu

"kau ingin membelikan untuk siapa?" tanya Dokyeom penasaran

"ah itu rahasia" ucap Mingyu lagi

"uang, semua wanita suka itu" ucap Hoshi

"ah hyung kalo itu semua orang juga suka" ucap Hansol menambahkan

"lagian minta saran pakai rahasia segala, kita kan tidak tahu wanita itu ibumu, nenekmu, kakakmu, atau pacarmu" ucap Hoshi kesal

"hmm...untuk temanku" ucap Mingyu ragu sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal

"bilang saja untuk si rubah itu kan?" tebak Dokyeom dan Mingyu langsung diam tapi wajahnya memerah

"diam berarti iya haha" ucap Dokyeom puas

"belikan saja pita rambut, atau kalo tidak gantungan"

Mingyu mengangguk mendengar saran Hoshi akhirnya dia masuk ke toko tersebut sedangkan teman-temannya menunggu diluar, mereka malas melihat benda-benda pink yang bertebaran di toko itu.

Setelah 15 menit Mingyu membawa 2 kantung yang sudah di bungkus kotak hadiah

"banyak sekali gyu"

"kau ingin menduakan si rubah"

Mingyu menatap kesal kearah Hoshi yang bicara asal jeplak saja

"untuk Umma ku hyung"

Setelah itu mereka balik ke rumah masing-masing, setibanya dirumah Mingyu melihat 2 kotak hadiah itu, satu kotak akan dia berikan pada Wonwoo saat akhir pekan nanti, dan satunya lagi untuk Ummanya, dia tidak pernah membelikan wanita itu hadiah, tadi niatnya dia hanya membelikan untuk Wonwoo saja tapi saat di toko tadi dia melihat seorang anak seusianya mencari hadiah untuk ibunya dan saat ditanya hadiah untuk apa dia menjawab memperingati hari kematian ibunya, Mingyu langsung tertegun dia menjadi malu sendiri dengan dirinya, dia menatap kotak berwarna biru muda itu, dia bingung ingin memberikannya kapan, dia bukan anak yang bisa mengungkapkan rasa sayagnnya secara langsung, akhirnya dia pun menaruh itu di meja rias Umma nya, untung Appanya masih diruang kerja nya.

ComplicatedWhere stories live. Discover now