***

Dibelahan Bumi lain seorang pemuda tampan sedang bercengkrama hangat dengan Pangeran Inggris yakni Harry.

"Setiap desain hasil rancanganmu, Pasti ada tempat untuk bisa melihat Bintang dengan leluasa." Ujar Pangeran Harry.

"Bintang itu wajahnya semesta. Sungguh disayangkan jika tak ada manusia yang mau melihatnya. Langit adalah tempat bernaung umat manusia. Sungguh suatu keharusan kita melihat kelapangannya di setiap rumah kita."

Pangeran Harry tersenyum. Dia memang selalu menyukai rancangan Arsitek muda ini untuk pembangunan bangunan atau tempat-tempat atas nama kerajaan Inggris.

"Anggota kerajaan suka dengan hasil kerjamu, Karena selalu ada seni serta kemisteriusan tapi klasik sekali."

"Saya mengikuti selera Yang mulia untuk itu semua."

"Dengan menebak isi pikiranku?" Tanyanya.

"Bisa, Ucapan seseorang dan gestur tubuhnya sangat terlihat dia lebih menyukai hal apa."

Pangeran Harry tertawa.

"Selain kau sangat menyukai Bintang, Ternyata Paranormal juga. Tak heran Nama Senja Pratama begitu terkenal dinegaraku ini."

"Yang mulia terlalu berlebihan." Mereka tertawa begitu akrabnya.

Pemuda itu bernama Senja Pratama yang sudah berkecimpung dengan dunia Arsitek tiga tahunan ini dan dia sudah punya perusahaan arsitek sendiri dinegri ini.

***

Seorang gadis kecil lugu sedang bermain ayunan seorang diri tanpa mau berbaur dengan temannya yang lain. Air mata bening selalu meluncur jatuh ke pipi tembamnya. Wajah ibunya membuatnya rindu walaupun dia tahu, Ibunya tak menginginkannya dan itulah semakin membuat tangisnya tak bisa reda.

"Hey, Kenapa memilih diam di sini seorang diri?" Tanya seorang lelaki yang terlihat lebih tua darinya.

"Tidak ada yang menginginkan Bintang, Bahkan Ibuku pun membuangku."

"Senja menginginkan Bintang. Tak usah khawatir."

"Senja?" Tanya Bintang kecil.

"Ya, Namaku Senja. Senja Pratama." Jawabnya sambil tersenyum hangat sekali.

Senyuman itu pun menular ke wajah Bintang kecil yang menangis.

Di kamar luas yang cahaya kemuning masuk begitu bebas. Senja menatap photo masa kecilnya yang berdiri seorang diri.

"Mama tidak apa-apa. Kamu tak harus meninggalkan pekerjaanmu begitu saja Di London."

"Senja khawatir Ma, Tidak ada yang lebih penting dari yang Senja lakukan selain Mama." Ujar Senja langsung menghampiri Mamanya di sisi Ranjang.

Mamanya sering sakit-sakitan akhir-akhir ini. Memang kata Papanya. Mamanya mudah sakit dari dahulu setelah Rahimnya harus diangkat karena infeksi saat itu. Maka Senja hanya seorang anak Tunggal dikeluarga ini.

Mamanya mengenggam tangan putranya.

"Dulu, Saat Senja menyentuh kaki langit. Kamu lahir ke Dunia. Dengan wajah yang penuh kehangatan dan Tangis yang membuat Mama dan papa tersenyum bahagia."

"Maka dari itu Mama memberi namaku Senja."

"Lebih dari itu. Kamu Senja karena Putra Papamu Surya dan Mama, Mentari."

Senja tersenyum. Mamanya memang suka perihal nama-nama yang berasal dari semesta.

"Bintang~." Ujar Mamanya terpotong Saat Senja memilih berdiri menuju jendela balkon yang terbuka.

"Senja tutup jendelanya, Sebentar lagi maghrib." Ujarnya memunggungi.

"Masuk Bintang, Kenapa mematung di sana." Ucap Mentari.

Bintang yang kaget karena melihat Senja ada di sini untuk pertama kalinya hanya diam kaku ditempat.

Sudah begitu lama saat mereka bisa bertatap muka seperti ini. Mendadak semuanya kelu. Dengan ragu Bintang menghampiri Mentari perempuan baik yang selalu menyayangi anak panti dari dahulu sampai sekarang.

"Ibu panti bilang, Tante sakit lagi. Kami sangat Khawatir."

"Tante tidak apa-apa. Bagaimana anak-anak? Keperluan mereka masih cukup?"

"Masih kok Tan, Jangan Khawatir."

Sesaat hening saat Mentari melihat Putranya hanya menatap keluar jendela.

"Senja, Kamu tidak menyapa Bintang? Kalian itu begitu dekat waktu itu."

Bintang hanya menunduk dalam. Seolah tahu jawaban apa yang akan diucapkan Senja saat ini.

"Jangan Mama ingatkan perihal suatu waktu yang membuatku tak ingin mengingatnya." Ujarnya Dingin.

Senja berlalu tanpa menatap wajah Bintang sama sekali. Bintang hanya melirik sedikit melihat wajah Senja yang sudah semakin dewasa saat ini.

***

Kembali dengan cerita baru..Mungkin setelah Bunga selesai akan melanjutkan cerita ini. Insya Allah..

BintangWhere stories live. Discover now