BAB II

1.8K 260 50
                                    

Saint masih setia menatap wajah Perth yang terus terfokus pada papan pengumuman itu. Apa ada yang salah dari pembagian kelas tersebut? Kenapa Perth berubah secara tiba-tiba. Perth mengeratkan genggamannya pada tangan Saint, mengabaikan raut kebingungan lelaki tinggi di hadapannya ini.

"Perth, Apa terjadi sesuatu padamu?  Kenapa daritadi diam saja? Ayo ke kelas, aku mulai bosan di sini." ajak Saint yang menarik seragam Perth agak keluar dari kerumunan tersebut.

Perth menatap wajah Saint yang begitu manis. Jujur saja hatinya tidak karuan mengetahui fakta bahwa kelas Saint berisikan Alpha di dalamnya. Ia tidak mungkin membiarkan Saint yang seorang omega harus berada pada kelas yang sama dengan mereka. Hell yah, Pesona Saint itu tidak bisa dihindari, bagaimana mungkin Perth mengiyakan ajakan Saint menuju neraka yang Saint sebut sebagai ruang kelas itu?

"Perth~ ayo~" Saint menarik lengan Perth untuk berjalan cepat menuju kelasnya.

Perth pun menghela nafas pasrah. Ia tidak mungkin mengubah keputusan yang sudah ditetapkan oleh guru. Bagaimana pun juga ruang kelas sudah dibagi, dan ia tidak mungkin meminta guru memindahkannya ke kelas yang sama dengan Saint. Yah, tidak semudah itu.

.
.
.

A-1

Dua orang pemuda itu sampai diambang pintu kelas. Dapat Perth lihat kondisi ruangan itu memang lumayan bagus dan terawat. Di ujung sana beberapa pasang mata menatapnya penuh antusias, tapi Perth berusaha mengabaikannya dan kembali melirik Saint yang sedang melebarkan senyuman manisnya. Saint sebenarnya bingung dengan Perth sedari tadi ia tidak banyak berbicara dan raut wajahnya sedikit menyeramkan. Apa yang terjadi dengan Perth? Wajahnya terlihat semakin suram.

"Err Perth … sebenarnya apa yang kamu pikirkan? Aku mulai khawatir denganmu?” Saint menggenggam lengan Perth, dan menatap sedikit cemas. Perth menggelengkan kepalanya pelan. Manik matanya tak pernah lepas dari Saint. “Ya sudah, aku masuk dulu. Kembalilah ke kelasmu…”

Saat hendak memasuki kelas,  Perth menarik Saint kedalam pelukannya dan memeluk Saint begitu erat. Kedua manik mata Saint membelalak kaget . Apa yang Perth pikirkan sehingga memeluknya seerat ini.

"Perth?  Ada apa denganmu?" Saint semakin bingung kala pelukan itu semakin erat. Saint awalnya terkejut, tapi ia tetap membalas pelukan Perth.

Perth tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Saint. Ia hanya terus mempererat pelukannya, dan mengabaikan beberapa pasang mata yang menatap mereka dengan sama terkejutnya. Setelah beberapa saat, Perth melepaskan pelukannya. Saint sedikit merengut karena Perth memeluknya secara tiba-tiba tapi tergantikan dengan senyuman cepat saat Perth mencubit hidung bangirnya.

"Aku akan kemari saat jam istirahat. Jaga dirimu, Saint. Jaga matamu juga, dengarkan?”

Saint mengangguk pelan. Poutan imut itu semakin membuat Perth gemas. Oke, bagaimana Perth bisa tenang meninggalkan Saint sendiri di dalam kelas nerakanya ini? Astaga ini membuat Perth nyaris gila.

"Dadah Perth~" lelaki manis itu masuk kedalam kelasnya, meninggalkan Perth yang terus-menerus menatap penuh khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkannya.

"Semoga 'itu' bekerja. Yah, semoga saja." gumam Perth pelan.

Maksud dari kata 'Itu' adalah pelukannya pada Saint beberapa saat yang lalu. Perth sengaja memeluk Saint agar aroma Pure Alpha miliknya melekat pada Saint, dan tidak akan ada yang berani mendekati Saint karena berpikir bahwa  Saint telah memiliki Mate dari aroma Perth yang melekat di tubuhnya.

Perth sahabat yang protektif, bukan? Protektif dan posesif.

.
.
.

Saat Saint memasuki kelasnya, semua pasang mata menatapnya takjub. Bagaimana tidak, kulit seputih susu, aroma yang begitu kuat, dan wajah yang sangat cantik, Itu cukup membuat semua Alpha di kelas A-1 begitu memuja Saint. Aroma Pure Omega yang menguar dari Saint, menjadi daya tarik tersendiri untuk para Alpha. Itulah yang ditakutkan oleh Perth sedari tadi. Tapi dengan pelukan tadi Perth berharap masih bisa menipu kalangan Alpha dan Beta yang berusaha mendapatkan Saint, sehingga tidak akan mencoba mendekati Saint.

PURE LOVE (DISCONTINUE) Where stories live. Discover now