Pendapat (aku, kamu, beda)

12 0 0
                                    


3 Januari, semalam baru nulis, hari ini lagi hehe maruk!

Kita hidup di negara yang diberi kebebasan dalam berpendapat, bahkan juga ditegaskan dalam undang undang (jangan tanya pasal berapa, aku pernah ngapal tapi lupa)

Pendapat setiap orang itu pasti berbeda-beda, dan pendapat itu gak ada yang benar dan gak ada yang salah!

Aku sangat paham dengan kalimat di atas! paham betul karena sudah sering aku dengar sejak lama. Tapi, tetap aja, aku gak berani dalam berpendapat. Apa lagi di depan umum!

Bego kan? Iya tau

Alasannya lebih bego lagi. Aku takut orang tidak setuju dengan pendapatku, orang akan menertawai pendapatku, aku takut pendapatku salah, aku takut orang akan menilaiku bodoh karena pendapatku salah. Padahal aku selalu ingat bahwa semua orang berhak berpendapat, dan pendapat itu tidak ada yang salah dan benar. Mungkin aku cuma gak siap menerima penilaian orang tentang pendapatku, btw aku orangnya gak suka dikritik.

Begitulah!

Mungkin itu alasan kenapa hidupku begini-begini aja *insecure*

Tapi aku suka dengar pendapat orang lain, karna aku jadi bisa menilai daya pikir dan sifatnya (sok iye gua hahak)

Jadi kalo aku punya pendapat gimana? Aku cuma ngomong sama diri aku sendiri atau sama orang yang aku anggap bisa diajak tukar pikiran (satu atau dua orang)

Inilah yang aku lakukan di kelas. Kalau dosen minta kasih pendapat, aku lebih memilih diam, dengan berbagai alasan: malas mikir dan gak percaya diri dengan pendapat sendiri (tapi gak selalu sih, demi nilai, aku tetep berusaha ngeluarin pendapat bung!)

Temen aku yang lain, gak semua mereka ngeluarin pendapat yang bagus! ada yang ngasih pendapat gak nyambung sama konteks, tapi ya gakpapa, dia gak digebukin sekelas karena itukan pendapat dia. Padahal dalam hati, "bagusan juga pendapat gua." Balik lagi, aku bisanya cuma menilai. Pendapat sebagus apapun kalo cuma disimpen sendiri apa bagusnya bego! (iya, katain aja aku bego!). Tapi juga banyak yang ngasi pendapat yang bagus, bahkan tentang hal yang gak kepikiranku sama sekali, dan yang begini bikin aku makin minder. (Maunya apasih bocah!-_-)

Begitu, entah kenapa sulit. Mungkin nulis kayak gini lebih baik menurut aku.

Tadi aku bilang, aku lebih suka ngasi pendapat tentang sebuah masalah ke satu atau dua orang, itu juga orang yang emang biasa aku ajak adu argumena (ceilah bahasanya, padahal cuma ngobrol biasa). Dalam hal ini ya aku tetap jadi diriku. Aku kasih pendapat, kalau lawan bicara gak sependapat samaku, aku balik lagi diam. Bukannya mempertahankan pendapat, tapi malah diam. Karena mind set ku balik lagi, "pendapat gak ada yang bener dan salah". Kamu biar dengan pendapatmu, dan aku biar dengan pendapatku! selesai!!

Karena aku gak akan maksa kamu untuk sependapat denganku, karena aku gak suka maksa orang --". Dan kamu, jangan paksa kau sependapat denganmu.

Begitu

Kenapa bahas ini?

Jadi, tadi malam, temen aku bikin fitur ask me a question di ig storynya dia. Dia nanyak, "apa hal yang bikin kalian merasa sendiri?". Terus tanpa mikir panjang, aku jawab, "Ketika gak ada orang yang sepemikiran/ sependapat sama aku." Dia bilang, "Cari orang yang sepemikiran sama kita sulit." -iya emang.

Dalam berteman, biasanya, aku akan lebih nempel sama orang yang sepemikiran sama aku, tanpa aku sadari. Bahkan orang itu bisa punya sifat yang sangat beda sama aku, bahkan kadang aku gak suka sama sifat dia, tapi karena kita ngobrol nyambung, aku gakpapa.

Beberapa kali aku denger temen aku yang lain (yg gak terlalu deket) nanyak gini, "Riz, kau kok bisa temenan sama dia? Kok tahan temenan sama dia? diakan orangnya begini, begini, begitu!"

Begini bagitu yang mereka maksud adalah sifat sifat dari si temen aku tadi. Aku jawabnya cuma ketawak! entahlah.

Karena ya balik lagi, selama kita sepemikiran, aku ok aja.

Tapi bukan berarti aku gak mau nerima pendapat orang. Aku malah suka dengar pendapat orang, karena aku jadi bisa mengenal macem-macem pemikiran.


Gituaja

MAKANYA SINI! AYO TUKAR PIKIRAN!!

ehe, mulai sekarang, ini judul worknya resmi *gunting pita*

AYO TUKAR PIKIRAN!Where stories live. Discover now