Part X

631 26 0
                                    

Teettt...Teetttt...

Bel istirahat berbunyi.

"Lou, ayo ke kantin, aku lapar" Ajak Niall. Namun Louis hanya diam dibangkunya sambil menggunakan headset. Mungkin ia tidak mendengar ajakan Niall.

Liam dan Harry sudah menunggu di pintu.

"Lou? Kau dengar aku?!" Niall mulai teriak, namun lagi-lagi Louis tidak menghiraukannya. Niall menimpuki Louis dengan segumpal kertas, tepat terkena kepalanya. Namun, dia tidak juga bergerak.

Niall tersenyum kecil, "Oh hey! Jean? Kau datang!"

Louis buru-buru membuka mata dan merapikan duduknya, ia melihat ke pintu namun Jean tidak ada. Niall, Harry, dan Liam tertawa.

"Kau tertipu Lou!" Niall tertawa makin keras, "Jean tidak ada disini"

Louis menatap Niall kesal lalu membenamkan kepalanya diatas tas. Tiba-tiba Zayn membentak meja dan keluar begitu saja. Louis bangun, iya tersenyum sinis.

"C'mon Lou! Kita ke kantin" Ajak Harry.

"Aku tidak lapar, kalian saja" Jawab Louis.

"Jika tidak mau bilang dari tadi, aku sudah lapar tahu! Ayo!' Ajak Niall pada Liam dan Harry. Lalu mereka pun keluar.

Louis duduk sendiri di kelas. Ia memejamkan matanya.

"Lou! Bisa kau hentikan yang sedang kau lakukan?! Aku sedang menulis!" Suara Jean terdengar di telinganya. Ia membuka mata lalu mencari Jean dan kemudian ia sadar Jean tidak ada.

Ia menunduk dan menggaruk-garuk rambutnya.

"Lou! Kau tidak mendengarkanku ya?!"

Lagi-lagi suara khas Jean yang lembut terdengar ditelinganya. Ia bangun lalu keluar menuju tempat favoritnya, pohon mahoni.

Ia merebahkan tubuhnya dirumput, menatap langit, dan wajah Jean melintas. Ia mengusap-ngusap matanya lalu memejamkannya.

"Lou! Hey Lou! Kau dengar aku?"

"Dude! Hey! TOMLINSOOOOONNNNNNN!!!!"

"Kau kenapa pergi begitu saja? Kau bilang kau mau ke toilet?"

"Kau cemburu melihatku dengan Zayn?"

"Lou! Kau tahu aku sudah keramas tadi pagi! Jangan sentuh rambutku!"

Louis bangun. Ia mencari-cari suara Jean, tidak ada Jean disini. Ya tuhan, apa yang terjadi padaku? Bisik Louis. Ia menunduk lalu meneteskan airmata.

"Lou? Aku pergi ya? Kau jangan nakal. Ah, tapi jika aku pergi nanti kau akan mengacak-ngacak rambut gadis lain? Tidak boleh! Okey Lou! Kau dengar aku? Lepaskan Headsetmu sekarang! Aku akan pergi!"

Louis bangun. Lagi-lagi Jean memang tidak ada. Mengapa ia selalu dihantui bayangan Jean? Apa yang terjadi?

Will be my last?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang