Part V

781 30 0
                                    

Zayn memarkirkan mobilnya tepat disamping mobil Niall. Ia tidak langsung turun. Merenung sambil melihat layar ponselnya, berharap Jean membalas rasa khawatirnya semalam.

Lalu Louis datang dan memarkirkan mobilnya disamping Zayn. Ia turun sambil bernyanyi-nyanyi kecil. Ketika melihat Zayn masih ada didalam mobil ia mengetuk-ngetuk kaca mobil Zayn. Zayn menurunkan kacanya.

"Kenapa kau masih disini? Ayo masuk!" Ajak Louis. Zayn mengangguk dan keluar.

Mereka berjalan menuju kelas, "Aku khawatir dengan Jean, Lou!" Ucap Zayn. "Ia tidak membalas pesanku semalam sampai sekarang"

"Bagaimana keadaan dia setelah kau antar pulang?" Tanya Louis.

"Dia terlihat pucat. Tapi dia tidak jujur padaku apa yang dia rasakan"

Louis hanya diam. Dia pun mengecek ponselnya, masih sama, belum ada balasan dari Jean. Dia tidak memberi tahu Zayn bahwa ia juga menunggu balasan dari Jean.

"Mungkin semalam Jean langsung tidur, ia bilang ia ngantuk bukan? Jangan khawatir Brother!" Louis merangkul Zayn.

.

Di kelas terlihat Niall sedang memainkan gitarnya dan Liam yang bernyanyi. Louis menaruh tasnya dan bergabung bersama Niall dan Liam. Sementara Zayn duduk diam di belakang Niall.

"Hey, kemana si keriting?" Tanya Louis.

"Sedang merayu adik kelas, Taylor. Sejak sampai sekolah tadi dia langsung menemui gadis itu" Jawab Liam.

"Bagaimana denganmu, Lou? Apa kau masih saja menderita jomblo akut?" Seru Niall tertawa, lalu ia tos dengan Liam.

Louis menjitak kepala Niall, "Wohooo! Jaga ucapanmu pirang! Aku sudah punya pujaan hatiku sendiri, sejak aku masih SMP"

"Apa kau sudah menyatakannya pada gadis itu? Jangan meniru Zayn, hanya memendam dan tak berani mengungkapkan!" Seru Liam. Niall tertawa.

Zayn tersenyum malu, "Aku bukan tidak berani, aku hanya menunggu waktu yang tepat!"

"Jangan pojokkan Zayn seperti itu kawan, Zayn sedang mengumpulkan nyali nya" Louis mengambil gitar Niall.

So get out, get out, get out of my head

And fall into my arms instead

I don’t, I don’t, don’t know what it is

But I need that one thing

And you’ve got that one thing

Louis berhenti menyanyi lalu melihat jam tangannya, sudah pukul 8.20 tapi Jean belum juga datang.

"Hey! Kalian sadar para monster? Jean belum datang" Seru Louis.

"Aku sudah mencoba meneleponnya dari tadi tapi tidak aktif" Jawab Zayn.

Louis mengambil ponselnya dan mencoba menelepon rumah Jean, tapi tidak ada jawaban.

Lalu tiba-tiba Harry masuk bersama Jean.

Zayn kaget, begitupun dengan Louis. Zayn langsung berdiri dan memeluk Jean.

"Kau kemana saja? Aku khawatir!"

Jean tertawa dan melepaskan pelukan Zayn, "Aku kan sudah bilang aku ngantuk sekali tadi malam, jadi aku langsung tidur dan tadi aku hampir kesiangan"

"Lalu bagaimana dengan ini?" Zayn menunjuk Harry.

Harry duduk, "Tenang saja Zayn! Aku tidak akan merebut pujaanmu" Lalu tertawa bersama Niall. Louis diam saja.

Jean duduk dan melihat Louis, "Kau tidak mengkhawatirkanku, Lou?"

Will be my last?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang