semua yang lagi makan langsung memandang kalian berdua.

'modus tralala yha?'
'aku hanya sebatas sebuah pajangan ternyata'
'masih kecil udah maen modus, si semvak quda memang!'

"di sini?" tanya kamu.

"bukan"

"terus?"

Jisung mengambil tisu dan mengelap bibir kamu perlahan, 'gue nggak modus' batin Jisung jujur.

'oh maen nya sekarang modus modusan yha?'
'sabar kok gue'
'aku gwencana...'

kamu merasa melayang di langit langit saat ini juga, gimana nggak? mata Jisung menatap tajam bibir kamu, kan ambigu. padahal Jisung nggak punya niat laen selain membersihkan noda di bibirmu.

qotor kamu.

"EHEM! kok panas guys?!"

"iya nih! padahal udah terpampang kipas angin gede nyangkut di dinding kek cicak loh!!"

"hem sesuatu"

Jisung merasa tersendir langsung mengsudahi aktivitas nya.

'yah.. yah.. kok udahan? eh! ' kamu sedikit kecewa.

"lo suka ya sama Jisung?" pertanyaan Mark membuat kamu nyembur matcha latte yang baru aja masuk di mulut kamu.

"kok asem sih" gumam Haechan ksl, ingat dia duduk di depan kamu.

"nggak!!" kamu teriak kaget.

tapi Mark tetap bersikukuh "raut muka lo kaya kecewa pas Jisung selesai ngelap bibir lo".

"ih nggak".

"udah, kasian (Y/n) nya lo tuduh tuduh" ucap Haechan yang masih sibuk ngelap muka nya yang mengkilap karena semburan ilahi.

akhirnya Haechan tau, azab dan karma berlaku di dunia ini.

20:00 KST..

kamu bersama yang lain masih ada di cafè tadi. ia kalian belom pulang dari tadi karena wifi gratis:v

"eh udah jam 8, pulang yuk?" ajak kamu dan beranjak dari tempat duduk untuk membayar di kasir.

"total nya 500.000"

"mbak nggak salah baca kan?" kamu tuli seketika mendengar total nya, perasaan tadi kamu cuma mesen dikit deh, kok sampe segitu nya.

mbak kasir langsung menunjuk para cogan rakus tersebut saat kamu meminta penjelasan "mereka pesan 30 tirramisu lagi".
.
.
.
.
.
krik...

krik...
.
.
.
.
.
'mau marah namun tak bisa' batinmu sedih.

"o-oh yaudah" kamu memberi uang ke kasir dengan tidak rela. 'uang tabungan kuh' matamu berlinang air mata

"trima kasih, ini kemabalian nya.. selamat datang kembali".

kamu memandang uang koin dari kembalian kasir tersebut dengan dramatis "duit kuh."

kamu bersedih melihat uang yang mengenas kan, untung peliharaan sendiri anjay!

" (Y/n)! yuk pulang!"

dengan tanpa dosa nya, Renjun menarik kamu keluar cafè. seketika semua ngikutin kalian berdua.

nggak jauh dari pintu masuk cafè, kamu melihat kucing punya seseorang, karena masih kiyod dan bersih. tidak seperti Jaemin dan Renjun saat di temukan, yang kumuh dan buluq.

((Jaemin, Renjun: enyah lo thor!))

"ih lucu!"

" (Y/n) kamu udah punya kita"

"kita 7 loh, masa kurang?"

"mau bikin kebon binatang hah?!"

kamu tidak peduli dengan bacotan mereka, didzolimi terus sudah biasa.

"kamu punya siapa hm?" kamu mengelus kepala dia lembut sambil tersenyum hangat.

"nyaw"

'cih! sok imut, imutan juga gue'
'enyah kau enyah!'
'di cincang enak kek nya'

kucing sirik ama kucing ya gini...

"kamu ikut aku dulu ya" kamu menggendong kucing itu ke dalam pelukan mu yang hangat. dan terlihat dia keliatan nyaman, makanya yang laen langsung natap dia sirik.

baru selangkah kamu berjalan, terlihat bu Ayu yang lari kearah kalian semua dengan kecepatan kilat "Eeeeeeeh (Y/n) lagi apa di sini, udah malem loh" ucap bu Ayu basa-basi.

kamu tersenyum riang "cuma makan bentar".

"ah- gitu-"

"bu Ayu ada apa ke si-"

"mau ngambil kucing saya ahahaha dia emang suka kabur kok" nggak tau aja kucing tadi udah di rebut sama bu Ayu tanpa kamu sadari.

"se-sejak kapan bu Ayu punya kucing?"

"udah lama kok"

'kalo udah lama, kenapa dulu aku nggak pernah liat?'

🐱🐈🐱🐈








Are you cat? [Nct dream X You] Where stories live. Discover now