ᴅᴏᴋʏᴇᴏᴍ

963 113 16
                                    

Wrote some songs about Dokyeom
Now i listen and laugh

📪 Kapan ke studio?

Wonwoo menatap sebentar layar ponselnya yang menyala dan menampilkan pesan dari sahabatnya, Lee Jihoon.

Akhir akhir ini Wonwoo harus bekerja lebih dan menguras otak terampilnya untuk berpikir lebih dalam. Ia mengalami kebuntuan disaat seperti ini.

Permintaan musik kian membanjiri Creative Studio. Sedangkan hanya ada tiga orang yang bekerja di dalamnya. Lee Jihoon, Bumzu hyung dan dirinya. Otaknya seakan pecah jika harus terus menerus berpikir tentang lagu.

📪 Kali ini lagu ballad, kau bisa menuangkan kisah cinta bodohmu itu, bung. Kemarilah. Dokyeom menunggu.

Wonwoo memincingkan kedua matanya. Siapa yang Jihoon sebut barusan? Dokyeom? Tidak salah? Apa Jihoon sedang main main dengan dirinya?

***

Dan disinilah Wonwoo, berdiri dengan senyum jenaka saat melihat Dokyeom mengunjungi Creative Studio. Jika diibaratkan dengan pengahargaan, Dokyeom ini pemenang Best Male Artist di hati Wonwoo.

Sungguh, suara Dokyeom yang selembut sutra itu mampu menghipnotis Wonwoo dalam beberapa waktu belakangan ini. Meskipun terhitung baru di industri musik, Dokyeom mempunyai skill yang tak kalah hebat dengan senior-seniornya.

"Idiot." Jihoon mengumpat saat melihat senyum aneh Wonwoo. Ia tahu sahabatnya itu aneh, tapi apa harus disaat seperti ini?

"Jadi aku akan mengerjakan lagu bersama?" Jeda sebentar saat Dokyeom mulai berbicara untuk memecah suasana.

"Dengan Wonwoo. Ia akan bertanggung jawab untuk b-side track mu." Dokyeok mengangguk lucu lalu membungkuk sopan, meminta bimbingan untuk pembuatan lagu kedepan.

Wonwoo mengajak Dokyeom pergi ke ruangannya yang berada di lantai atas Creative Studio. Ruangan berwarna merah dengan dinding bludru maroon menyapa indra pengelihatan Dokyeom.

"Hyung suka merah?"

"Ya begitulah."

Wonwoo mempersilahkan Dokyeom masuk dan duduk di sofa belakang meja kerjanya. Menyerahkan kertas kosong dan bolpoin, menyuruh Dokyeom untuk menulis liriknya duhulu.

"Aku belum mendengar lagu utamanya." Wonwoo menyuguhkan secangkir coklat panas dan beberapa cemilan yang ada di lemari ruangannya. Berusaha membuat tamunya nyaman sebelum mendidihkan otak.

"Kau harus mendengarkannya, Wonwoo hyung." Wonwoo tersenyum tipis sebagai jawabannya.

"Ngomong-ngomong, kau menyukai Queen juga?" Wonwoo tertegun antusias, susah sekali menemukan teman seperjuangan yang masih menyukai karya-karya dari band rock legendaris itu.

"Sepertinya kita mempunyai banyak kesamaan."

"Aku rasa begitu."

Dimulai dari situlah hubungan keduanya berkembang. Dokyeom yang selalu mengunjungi studio, entah untuk menyelesaikan project atau sekedar mampir untuk absen wajah bertemu dengan Wonwoo.

[✔] ᴛʜᴀɴᴋʏᴏᴜ, ɴᴇxᴛWhere stories live. Discover now