Untitled part

303 31 13
                                        


"Aku tidak pernah berharap bertemu denganmu dalam keadaan seperti ini"

****

Aku sungguh tidak sabar ingin bertemu dengannya, ya... keputusanku untuk bertemu Jaejoong sudah bulat, terlepas dari kamarahanku yang tak berasalasan sama sekali. Aku sadar, aku lelaki egois untuknya, selama ini jaejoong selalu mengerti diriku, mendukung apapun kepetusanku, betapa bodohnya aku.

"Jaejoongie bogoshipeo" aku sungguh tidak sabar menunggu hari esok. Aku bisa tersenyyum hanya dengan membayangkan wajahnya yang tersenyum hangat padaku.

*keesokan harinya*

Pukul 5 pagi aku sudah terjaga dari tidurku, sungguh entah kenapa aku merasa gelisa, mungkin efek akan bertemu dengannya. Kusiapkan segala keperluanku, kalian tahu? Biasanya Jaejoonglah yang menyiapkan segala keperluanku, mencocokkan apa yang akan ku kenakan dan yang baik untuk sarapanku sebelum aku dan dia berangkat bersama menuju tempat kerja kami masing-masing.

"hah..." mengingatku hal itu membuatku teramat menyesal, ntah setan apa yang merasuki sehingga tega berlaku tidak adil padanya,

"maaf jaejoong-ah" hanya kata itu yang mampu ku ucapkan saat ini, aku sunngguh menyesal.

Ah, aku hampir lupa, semalam aku juga telah memutuskan hubungan dengan BoA, hubungan yang kami jalani adalah hubungan yang benar-benar salah, sejak awal memang salah, dan bisa dipastikan jika ku lanjutkan akan makin banyak kesalahan yang kami perbuat. BoA dating disaat aku merasa bosan pada hubunganku dengan jaejoong,, alas an klasik yang selalu dibuat oleh orang-orang bodoh seperti, alas an klasik yang menghalalkan soal perselingkuhan ketika kekasih kalian berusa untuk setia sedangkan kalian sedang bermain api.

"sebaiknya aku membawakan apa untuk jaejoongie? Tidak mungkin aku datang dengan tangan kosong" tanyaku pada diri sendiri saat bercermin. Biasanya jaejoong akan berdiri disampingku jika aku sedang bercermin begini. Memberikanku senyum terbaiknya

" kau sudah tampan Yunho-ah" aku bahkan masih ingat dengan jelas mimic wajahnya saat mengatakan kalimat itu dengan tangan cekatannya memperbaiki dasiku. Aku sungguh payah dalam menyimpulkan dasi. Sejak hari-hariku tanpa Jaejoong aku sama sekali tidak pernah mengenakan dasi, ya itu karena aku tidak pandai dan jangan harap Boa juga bisa diandalkan, menyimpulkan dasi saja ia tidak tau apalagi memasak. Sungguh keputusan bodoh bukan?

Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, kini aku sudah bersiap menuju apartemen lama kami. Aku menjalankan mobilku sedikit terburu-buru dari biasnya, sungguh aku sangat ingin bertemu dengannya saat ini. Tapi sebelum itu, aku ingin singgah disuatu tempat dulu.

Ku pelankan mobilku menuju tempat parker untuk customer . tampak nama took bunga yang ku sering ku singgahi saat masih bersama jaejoong dulu "Heaven Flowers".

Saat ku putar knop pintu took sapaan langsung ku dapat dari Youngji noona " Yun-ah, sudah lama kau tidak ke tempatku" ucapnya

"begitulah noona, aku akhir-akhir ini sibuk, yah jadi begitulah" aku berbohong padanya, betapa ku tau ia sangat menyayangi Jaejoong, akan banyak waktu yang ku gunakan jika ia sampai tahu apa yang sebenarnya terjadi

"hahaha, ku kira kau sudah berpindah langganan,, haha, oh ya jaejoongie apa kabar? Sudah sangat lama aku tidak bertemu dengannya"

"Jaejoong baik saja noona, nah aku sedang ada janji dengannya saat ini, jadi bisa aku pesan bunga seperti biasanya?" ucapku agar segera mengakhiri obrolan yang membuat ku memakan waktu.

" ahh.. jinjjayo? Ah maaf yunho ah sudah membuang waktumu, tunggu sebentar, aku akan merangkainya sejenak" Youngji noona berjalan menuju tempat pemilihan bunga yang akan ia rangkaikan untukku.

Sequel (un) ForgetWhere stories live. Discover now