A DAY YOU LEFT ME

153 20 1
                                    

Aku memeluk erat tubuhnya yang lemah,dingin menusuk kuat kedalam seragamku,kami sedang dalam tugas penyelamatan luar negeri yang aku bahkan tidak tau persis dimana tempatnya,tetapi satu yang kutahu aku sedang di serbia,dan kami tersesat entah dimana bersembunyi dibalik sisa reruntuhan bom molotov milik salah satu teroris lokal yang bahkan tim serbia-pun tak bisa mengatasinya,jadi mereka memanggil kami kemari.

"Kapten bertahanlah—" Lirihku sambil menggigil,aku berusaha membagi hangat tubuhku padanya,dan juga tangan kananku tengah sibuk menahan luka menganga diperutnya."S.sersanh" Ucapnya pelan."Kau kedinginan? Biar aku hangatkan" Ucapku sambil melepaskan seragam musim dinginku,dan kuletakkan pada dadanya berusaha menyelimutinya."s.sayangh" Panggilnya pelan,aku menatapnya dengan mata berkaca-kaca "bantuan akan datang,bertahanlah kapten" Ucapku lirih sambil menggigil.

Selama hampir 30 menit aku tak bergerak,sibuk menghangati Oikawa dan berusaha membagi hangatku padanya yang terluka.

"Sersan" Panggilnya,aku mengangkat kepalaku menatapnya yang sedang melihat langit gelap pekat serbia,"Iya kapten?" Jawabku sambil mengarahkan pandanganku keatas,ikut melihat langit itu."Aku mencintaimu sersan" Ucapnya lagi,aku bisa melihat wajahnya yang pucat tersenyum menatapku,"Aku juga mencintaimu,Tooru" Lirihku sambil mengeratkan pelukanku,aku menggigil kedinginan ini benar benar dingin.

"Sersanh" Panggilnya lagi,aku menatapnya,dia diam tak bergerak wajahnya benar benar pucat dengan mata terpejam."K.kapten.." Panggilku sambil melihat lukanya "tak ada darah keluar" Batinku,aku lekas menangkup wajahnya berusaha menyadarkannya.

"Kapten.."
"Kapten.."
"Oikawa.."
"T.tooru.."

Aku menunduk menahan isakanku sambil memeluknya erat,"jangan pergi Tooru" lirihku sambil menciumi wajah dinginnya "ingat janji kita,bangunlah" Lirihku,punggungku bergetar hebat menahan isakanku.Aku membelai pelan rambut coklatnya berusaha menerima kenyataan bahwa dia telah tiada.

"Zzz..Sersan..zzz" Aku bisa mendengar sebuah suara dari headsetku."I.iwaizumi" Lirihku sambil menekan tombol di leherku."Ap... Baik.... Ja" Ucapnya putus-putus,"Iwaizumi" Panggilku lagi,"aku ak.." Suaranya terputus,aku menunduk lemah menatap wajah kekasihku yang sudah tidur panjang di pangkuanku.

"Setidaknya kau gugur di medan tugas sayang" Lirihku,kepalaku benar-benar berat dan aku pun menyandarkan kepalaku pada dadanya seperti biasa,yang sering aku lakukan disaat aku menginap di apartemennya,melakukan banyak hal tertawa,memasak,bermain game bahkan berhubungan sex.

"Tooru,jangan tinggalkan aku" Isakku airmataku menetes mengenai seragamku yang berada di tubuhnya."Jangan pergi,aku sendirian" Lirihku lagi sambil memelukknya erat.

Ah,badanku terasa lemas,apa aku hipotermia? Apa aku akan menyusul Tooru??

"Sersan!" Panggil seseorang,aku berusaha membuka mataku melihatnya tapi gagal,semuanya terasa samar aku menunduk mengeratkan pelukanku pada Tooru,berusaha menjaganya.Kudengar langkah kaki mendekatiku,"Sersan" Panggilnya,aku kenal suara ini,perlahan aku mendongakkan kepalaku berusaha menatapnya,"I.iwaizu..mi" Panggilku terbata,"syukurlah" Ucapnya sambil melepas seragamnya dan mengenakannya padaku,"i.iwaizumi,t.tooruu.." Lirihku sambil  menunduk,kembali memeluk Jasad Oikawa,aku sudah tak kuat lagi tubuhku mati rasa.

Apa aku akan mati?
Apa aku akan menyusulmu?
Oikawa?

A LETTER TO HEAVENWhere stories live. Discover now