02 - Riverside Scene

4.3K 114 5
                                    

Peringatan: Bagian ini akan berisi konten adegan dewasa. Adegan dilakukan oleh pemeran yang sudah dewasa dan FIKTIF! Don't try this at home or woods without condom! (except with your partner)

Setelah puas dengan pergumulan penuh nafsunya, sang tuan bangsawan muda memerintahkan para tentaranya untuk bermalam di tengah hutan yang sedang mereka lalui. Kuda-kuda telah diikat dan diberi makan serta minum serta api unggun telah dibuat.

Salah satu tentara bernama Collins yang menjaga bagian belakang kereta kuda pergi ke sungai untuk menangkap ikan. Sungai tersebut tidak terlalu tenang tapi juga tidak cukup dangkal, terlalu dalam untuk menangkap ikan dengan menombaknya. Sang tentara melepas baju zirah dan baju dalamnya serta peralatannya dan meletakkannya di sebuah batu besar di pinggir sungai. Dia memutuskan untuk melepas celananya juga, itung-itung sekalian mandi setelah berkeringat selama perjalanan ini.

Kontolnya yang setengah tegang di bawah perut sixpacksnya tergantung indah tertutup kulup perlahan menghilang dari pandangan saat ia berjalan ke dalam sungai, hingga kakinya menemukan batas sungai yang cukup dalam dengan aliran yang lebih tenang, ia memutuskan untuk menyelam.

Air sungai yang dingin tidak menjadi masalah baginya, ia memang terbiasa sejak kecil di desanya mencari ikan dengan cara menyelam seperti ini. Dalam tempo waktu yang cukup cepat, ia telah menangkap tiga ikan dan meletakkannya di sebuah kolam kecil yang ia buat didekat tempatnya menaruh baju.

Collins menyelam kembali dan kali ini agak lama untuknya mendapatkan ikan. Hingga tiba-tiba, sebuah tangan yang kokoh memeluknya dari belakang dan memegang perkakasnya yang cukup besar. Terkejut, Collins mencoba menendang orang misterius itu dan berenang ke permukaan. Pada saat mukanya muncul di permukaan ia tidak menemukan siapa-siapa muncul juga, tapi tiba-tiba ia merasakan di bawah air, orang misterius itu memeluk kembali pinggangnya dan kali ini ia merasakan orang itu mengisap kontolnya di bawah air. Untuk sesaat Collins menikmatinya hingga orang tersebut memutuskan untuk mengambil nafas di permukaan air.

Kepala orang itu muncul di permukaan air namun masih samar dengan tetesan air yang menutupi wajahnya ditambah cahaya alami hanya ada dari sinar rembulan.
“Enak kan?” kata orang tersebut dan Collins langsung menyadari siapa orang itu.

“Wolff! Apa yang kau lakukan disini?” Tanya Collins terkejut, “aku pikir kau bersama Shuda di kemah?”

“Ga bisa menyia-nyiakan barang bagus, aku pikir begitu,” jawab Wolff sambil mengedipkan matanya dan memeluk Collins. Collins bisa merasakan kehangatan tubuh Wolff meski dengan posisi berusaha mengambang di permukaan sungai. Kontol Wolff yang besar dan tegang saling bersentuhan dengan kontolnya yang tak kalah tegang sekarang.

“Oh! Mungkin kita bisa melakukan ini di tempat yang lebih dangkal,” usul Collins setengah mendesah, ia kemudian berenang ke pinggir sungai yang menjorok keluar dekat dengan tempatnya menaruh baju. Begitu Collins bisa berdiri di atas kedua kakinya, ia merasakan Wolff memeluknya dari belakang dan menempelkan kontolnya yang sudah tegang di antara belahan pantatnya.

“Oh, Collins, aku sudah kangen dengan enaknya lubang pantatmu,” bisik Wolff mesra sambil menempelkan wajahnya di pundak Collins. “Sejak kita ditugaskan berangkat mengantar Tuan Carl dua hari yang lalu, aku berusaha menahan diri untuk tidak menggagahi pantat seksimu ini.”

“Aku juga,” kata Collins memegang tangan Wolff yang ada di dadanya dan mengarahkan ke kontolnya yang telah menengang hebat.

“Gede banget sih..” desah Wolff sambil tangannya mulai mengocok kontol milik dambaan hatinya.
“Aku-,” tiba-tiba Collins menghentikan kegiatan itu dan berbalik menatap Wolff. “Wolff, aku-“
“Katakan saja Collins,” kata Wolff mesra, ia menatap dalam-dalam mata coklat Collins, menunggu Collins menyelesaikan kata-katanya.
“Aku-“ Collins tidak melanjutkan kata-katanya, ia mendekatkan bibirnya ke arah bibir Wolff dan keduanya berciuman dengan panas dan mesra. Tangan Collins meraba tubuh berotot Wolff, ia meraba punggung sexy Wolff dan turun terus sampai ia meraba pantat montok milik Wolff. Tubuh mereka yang basah menambah keseksian dan nafsu mereka.

THE YOUNG LORD JOURNEYWhere stories live. Discover now