MMG 1 Kesita

1.7M 34.6K 13K
                                    

Ana menggesek-gesekkan area kelaminnya pada guling yang sedang di peluknya. Entah apa yang ada dalam otak cewek tersebut, yang pasti dirinya sedang membayangkan melakukan adegan panas di atas ranjang.

"Uh~~ Alex lebih cepet dong," Ana memejamkan matanya mengnghayati khayalan panasnya dengan cowok pujaan teman tidurnya.

"Ahhh~~" Desah Ana yang tak tertahankan.

"Payudaranya Ana jangan di jilatin, geli--hhh ahh~~" Desah Ana semakin menjadi-jadi ia memeluk erat gulingnya.

"Alexhhhh...Ana mau keluarhh Eunghhh~~ Ahhh~~" Erang Ana sekaligus mengakhiri khayalan panasnya tersebut. Ritme nafasnya menjadi cepat. Entah mengapa dengan membayangkan adegan itu saja Ana sudah keringat dingin.

"Bisa gila gue kalo gini terus. Gue kapan lulusnya sih. Kapan nikah? Kapan ena-ena. Gak sabar bikin anak," Ana mengusap keringatnya kasar lalu turun dari kasurnya.

Cewek tersebut berjalan santai menuju kamar mandinya hanya dengan mengenakan pakaian dalam saja. Tidur dengan pakaian tersrbut sudah sering ia lakukan di apartemen kecilnya.

"Mau beli dildo tapi takut di tanyain macem-macem ama yang jualan. Nasib-nasib," Gumam Ana sambil melepas pengait branya, setelah itu melepas CD nya dan mulailah ritual mandinya.

20 menit berlalu

Ana berjalan dengan santai keluar kamar mandi tanpa sehelai benangpun, alias naked. Ia tak peduli, toh dirinya hanya tinggal sendiri di apartemennya. Sedangkan orang tuanya, mereka sedang mengolah bisnisnya di Malaysia.

Cewek tersebut menatap dirinya di hadapan cermin. Tubuhnya masih basah, ia tak berniat sama sekali mengeringkannya. Ana menekuk senyumnya ke bawah.

"Percuma montok kalo gak ada yang nyicipin," Gumam Ana pada dirinya. Cewek tersebut kemudian mengambil handuk di kasurnya lalu mengeringkan tubuhnya yang sedikit basah.

Berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil setelan bra dan CD, tak lupa tanktop dan celana kain pendek berwarna hitam di dalam sana.

Setelah itu, ia juga mengambil seragam putih abu-abunya di lemari. Ia memakainya dengan cepat lalu berjalan ke arah cermin. Menyisir rambutnya yang sedikit panjang, memoles mukanya dengan bedak bayi. Tak lupa ia memakai lipbalm yang natural dengan warna binirnya.

Ana meraih kuncir rambut berwarna hitam di meja riasnya lalu menguncir rambutnya seperti ekor kuda. Menyemprotkan sedikit parfum beraroma vanila ke bajunya lalu meraih tasnya dan berangkat ke sekolah mengenakan motor matic kesayangannya.

Rasanya ia masih ingin berkhayal panas di atas ranjang bersama Alex. Cowok yang mendapat gelar prince charming, dan ketua osis di sekolahnya.

***

"ANA!!" Teriak cewek berkuncir dua sambil berlari ke arah Ana. Cewek tersebut adalah Natasha. Cewek yang sudah menjadi sahabatnya sejak kelas 10.

"Hai Nat," Sapa Ana sembari tersenyum manis.

"Kamu udah ngerjain PR fisika belom?" Natasha berjalan di sampingku sambil menatap wajah Ana dari sebelah.

"Udah dong. Anak IPA 1 gak boleh males-males," Jawab Ana sambil tersenyum bangga.

"Sip!" Natasha mengacungkan dua jempolnya pada Ana.

"Oh iyah Ana, nanti sepulang sekolah ada rapat osis," Ujar Natasha

"Dadakan banget?" Tanya Ana mengerutkan keningnya heran.

"Tadi malem udah di bilangin kok di grup Osis. Kamu gak baca yah?

"Hehe, enggak. Aku abis main hp langsung aku masukkin ke tas, takut lupa bawa,"

"Kamu kebiasaan banget lupanya,"

My Nasty GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang