Jaehyun mengusap wajah dengan kedua tangan, ia sungguh tidak mengerti apa sebenarnya yang Taeyong inginkan. "Tidak mungkin hanya itu, katakan saja apa yang ingin kau katakan Taeyong."

"Tidak ada, sungguh, aku baik-baik saja." dusta Taeyong sembari melebarkan senyum. Namun seketika senyum itu meluntur saat Jaehyun mengatakan sesuatu.

"Kau memiliki perasaan terhadapku kan?"

Tidak ada jawaban berarti dari Taeyong selain kedua pupil matanya yang kini bergetar.

Jaehyun tersenyum, ia mengusap pipi Taeyong dengan lembut sebelum kembali membuka pintu mobil. "Tidak perlu di jawab, karena aku tahu jawabannya. Kalau begitu, selamat malam Taeyong." setelah itu ia segera turun dari mobil. Meninggalkan Taeyong yang melongo.

Apa maksudnya?

***


Wajah Taeyong terlihat kusut hari ini, ia berjalan masuk ke kantor dan menyapa beberapa orang yang lewat dengan membungkukkan tubuh. Jadwal penerbangannya jam sepuluh pagi, sementara ini masih jam delapan. Entalah, ia tidak ingin berada di rumah, karena Ibunya selalu menanyakan keadaan nya yang jelas-jelas tidak baik.


"Oh Tuhan!" Ten memekik saat melihat Taeyong masuk ke dalam ruangan. Kedua matanya membelalak; terkesan janggal.


Mengerutkan dahi, Taeyong mencoba melihat apa yang sedang Ten kerjakan. Namun lelaki itu segera menyembunyikan hal tersebut. "Kenapa kau seperti itu Ten?"


"A-ah tidak! Kalau begitu sampai nanti Taeyong!" setelah itu ia segera membereskan benda-benda yang ia bawa dan melesat pergi dari sana. Meninggalkan Taeyong yang mendecih, karena kesal akhirnya Taeyong memilih untuk merebahkan diri di sofa dan memejamkan mata.


Mungkin tidur selama beberapa menit bisa membuat pikirannya kembali pulih.


"Taeyong.."


"Ungh.." si lelaki mungil langsung membuka mata saat merasakan tepukan di pipi. Ia terkejut begitu melihat Jaehyun berada di hadapannya, dengan pakaian pilot yang sudah rapih, wajah lelaki itu terlihat sangat tampan.


Taeyong mengerang dan mengusap kedua matanya. "Aku ketiduran, jam berapa sekarang?"


"Setengah sembilan, kau hanya tidur selama beberapa menit." ujar Jaehyun geli, ia mengusap rambut Taeyong dan mengulurkan sebelah tangan, "ayo ikut aku."


Merasa bingung, Taeyong akhirnya menyambut uluran tangan Jaehyun. Mereka berjalan ke berandaㅡtempat Taeyong menghabiskan waktu saat malam kemarin, dari sini mereka bisa melihat landasan, ada beberapa pesawat yang baru saja lepas landas.


"Ada apa hyung?" tanya Taeyong penasaran; matanya masih menatap ke arah landasan, tanpa sadar bahwa Jaehyun belum melepaskan genggaman tangannya sedaritadi.


Jaehyun tersenyum lebar hingga kedua titik cacat di pipinya nampak. "Soal semalam," ia diam diam mengeluarkan sesuatu dari kantung celana. Tapi sepertinya Taeyong tidak ambil pusing; lelaki cantik itu masih terus menatap ke arah depan. Enggan melihat Jaehyun, Taeyong merasa malu sekali. "Apa kau serius memiliki perasaan terhadapku?"

My Pilot《Jaeyong》✔Where stories live. Discover now