2 - Cahaya Malam

2.1K 268 13
                                    

"Kamu enggak bisa menyalahkan cahaya malam yang membuat kamu jatuh cinta pada peterpan."

***

Setelah pelajaran usai, Ahra lebih memilih menuju ke perpustakaan. Dia membereskan perlengkapannya masuk kedalam tas. Dan segera memasukki ruangan ber-AC itu.

Perpustakaan menjadi salah satu tempat favorit Ahra juga. Selain ruangannya yang dingin dan harum, disini dia juga dapat koneksi wifi yang kencang. Pantas saja betah.

Seojung dan Hyeran?

Ah, teman-temannya itu tidak bisa terlalu lama menghabiskan waktu di perpustakaan. Meski ada alasan mereka harus disini karena wifi, tidak bisa dipungkiri juga mereka menjadi langganan usiran dari penjaga perpustakaan.

Kenapa? Karena mereka menggunakan koneksi untuk fangirling-an. Dan seperti yang diduga, mereka sibuk meneriakkan ketampanan boyband asal Korea itu.

Entahlah, Ahra juga tidak terlalu banyak tahu tentang kesukaan mereka itu.

Kegiatan yang biasanya Ahra lakukan di perpustakaan ini adalah membuat beberapa cerita pendek di laptopnya. Ya, meski beberapa ada juga dalam bentuk novel yang menjadi projeknya tahun ini.

Kegemaran Ahra ini sudah ditekuninya sejak bangku menengah pertama. Tapi hanya disimpannya di folder laptopnya dan tidak pernah ditunjukkan oleh siapapun.

Tidak juga sih. Beberapa karyanya di-publish disebuah akun web dengan nama pena yang lucu.

JenoisPeterpan

Jeno yang itu? Jawabannya iya.
Anggaplah Ahra seorang yang bucin sekali terhadap Jeno. Ya, semua kisah cerita itu adalah impian cerita romantis antara dia dan Jeno.

Bisa dibilang, web itu berisi harapannya yang ingin sekali terwujud.

"-lalu dia menghentikan langkah saat kedua tangan itu mengeratkan genggamannya dijari-jari kecilnya."
Ahra kaget bukan main ketika suara itu berada dibelakang telinganya.

Refleks, dia langsung menutup laptopnya. Menghadap kebelakang lalu mendapati laki-laki dengan surai cokelat itu.

Ahra masih terpaku ketika laki-laki itu mengambil tempat disebelah kirinya. Dan dilihat dari simbol bajunya, dia kakak tingkatnya Ahra.

"Jungwoo-" ucapnya sambil tersenyum. Belum melanjutkan kalimatnya.

"-maaf karna buat kamu kaget. Aku gak sopan ya?" Dia merasa agak bersalah sambil menatap Ahra. Senyumannya beralih dengan raut muka yang merasa bersalah.

Ahra merasa segan dan langsung menggelengkan kepalanya dengan kakak ini. "Ah enggak masalah, kak."

Meski didalam hati dia juga sedikit kesal, pasalnya hal ini memalukan baginya. Karna mau ditaruh mana coba wajahnya, ketahuan menulis cerita romansa di perpustakaan sekolah?

Kakak itu belum membalas respon dari Ahra. Seperti menunggu pernyataan keluar dari bibir perempuan ini. Tapi sayangnya, Ahra enggak sepeka itu.

Dia malah memiringkan kepalanya, seakan akan bertanya 'apa?' dan bingung atas perlakuan kakak kelasnya ini.

"Kamu belum menyebutkan namamu disaat aku sudah mengenalkan diri," katanya sambil tertawa.

Demi tuhan, tawanya saja menyenangkan sekali. Begitu lepas dan enak dilihat.

"Na Ahra,"

"Nama yang bagus."

Respon yang baik dari kak Jungwoo yang menumpu dagu di tangannya dan menghadapkan kepalanya ke Ahra.

A Little Bit of Your Heart | Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang