Chapter 1: Scum

497 9 11
                                    

      Setelah berpisah dengan Mugi, kehidupan Hanabi benar-benar hampa. Ia seperti selembar kertas yang telah diremas dan dibuang ketepi jalan. Ia tidak lebih dari mayat yang belum mati, layaknya sampah yang sebenarnya. (AN:lebih buruk dari sampah yang dibicarakan Obito) Hidupnya seperti komputer yang diprogram untuk terus berjalan sesuai perintah.

          Hari ini seperti biasa Hanabi berangkat kuliah, karena hidupnya hanya sebatas itu saja ia hanya menikmatinya layaknya orang biasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

      Hari ini seperti biasa Hanabi berangkat kuliah, karena hidupnya hanya sebatas itu saja ia hanya menikmatinya layaknya orang biasa. Mencari hal-hal yang menarik seperti menjadi peringkat dua di seluruh angkatan. Akan tetapi tidak semua orang senang akan hal itu karena salah satu kelompok wanita brengsek (AN:cewek manja nan alay) selalu punya rencana untuk menjatuhkannya. Namun ia tidak mempedulikannya, karena ia sudah bosan memikirkan orang lain, keinginan mereka, ataupun pikiran mereka. Hanabi sudah membuang semua kenangan pahitnya bersama Mugi waktu itu (AN:singkatnya Hanabi pengen move on).

      Kali ini wanita-wanita berengsek itu punya beberapa rencana licik lagi untuk Hanabi, mereka ingin menjatuhkan harga diri Hanabi. Mereka sengaja mengajak Hanabi untuk pergi ke karaoke, untuk membuat Hanabi tampak seperti habis keracunan makanan. Saat sedang asik bernyanyi, Hanabi mengeluarkan suara emasnya, yaitu berteriak seperti tarzan yang baru masuk kota.

 Saat sedang asik bernyanyi, Hanabi mengeluarkan suara emasnya, yaitu berteriak seperti tarzan yang baru masuk kota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

      Meskipun telinga mereka kesakitan, mereka tidak akan menyerah. Salah satu dari 5 wanita brengsek itu memotong 2 sebuah apel dengan pisau yang disebelah kanannya beracun.

"Hei, Hanabi..mau ngemil dulu?" tawarnya dengan senyum palsu (AN:senyum ala-ala Sai Naruto).

"Oh iya, aku agak lapar sih.." Jawab Hanabi dengan nada datar, seperti orang yang baru saja operasi pita suara.

"Silahkan diambil, aku tau kau lebih suka yang besar" ucapnya sambil menawarkan apel yang telah diracuninya tadi.

"Oh terima kasih, tapi aku tidak terlalu suka yang berair, jadi aku ambil yang sebelah kiri saja"

      Sambil mengambil potongan apel yang sebelah kiri, Hanabi menatap sekilas apel potongan sebelah kanan yang tampak mencurigakan bagian dalamnya. Tidak sengaja Hanabi melirik wanita itu dan sepertinya ia baru saja memicingkan mata, tampak jelas di wajahnya bahwa ia sedang kesal, seperti ada sesuatu yang tidak diharapkannya.

"Kenapa kau tidak memakan potongan yang satunya lagi?" tanya Hanabi seolah mengintrogasinya.

"Oh maaf, aku alergi buah berserat, kau saja deh yang habiskan" Katanya sambil menawarkan bagian yang lainnya pada Hanabi.

      Sangat jelas terlihat bahwa mereka baru saja membuat rencana licik , namun tanpa sengaja Hanabi berhasil menggagalkannya. Karena tidak ingin termakan rencana lainnya, Hanabi membuat alasan untuk segera pulang.

"Maaf teman-teman aku harus pulang sekarang, aku tadi belum minta izin pada ibu untuk pulang larut."

      Karena merasa belum puas, wanita-wanita itu menyiapkan beberapa rencana baru dan membuat alasan lain untuk mengantar Hanabi.

"Oh kalau begitu biar kami antar, tidak baik kalau seorang wanita cantik sepertimu pulang sendirian. Bagaimana kalau nanti ada pria aneh yang mengganggumu? Ah! kami tidak mau jadi tersangka kalau kamu sampai jadi korbanya om om hidung belang."

Pikir Hanabi : "Terus kalian sendiri ngapain pengen pulang larut? mau jadi korban masal om om hidung belang juga? Lagi pula penampilan kalian lebih mungkin menjadi korban"

"Jangan khawatir, Kira pasti akan membunuh orang itu" Jawab Hanabi sambil membahas orang paling terkenal di dunia ini, sang dewa keadilan, Kira.

"Ah jangan ngawur kamu!, Kira itu hanya hoax, virus masyarakat. Aku tidak percaya orang-orang mati karena dikutuk atau apapun Kira itu."

      Dalam perjalanan pulang, mereka bertemu seorang pria tampan dan berani, seperti artis yang sering muncul di tv. Benar, dia adalah Light Yagami, pria tampan yang kabarnya berpacaran dengan Misa-misa, anggota Ichigo Berry, grup idol yang terkenal itu. Light adalah mahasiswa peringkat satu di Universitas Toudai, ia tinggi dan berambut cokelat.

 Light adalah mahasiswa peringkat satu di Universitas Toudai, ia tinggi dan berambut cokelat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

      Tiba-tiba Light berkata "Aku tahu dosa-dosa kalian. Seorang pria baik bernama Tomoda (AN:salah satu karakter figuran dalam cerita ini) kehilangan adiknya yang bunuh diri karena ulah kalian berlima. Dan sekarang Tomoda juga menyusul adiknya, kalian tidak bisa dimaafkan. Saatnya penghakiman kalian"

'Oh iya, dulu pria ini menyuruhku melakukan sesuatu, entah kenapa aku agak lupa apa yang terjadi waktu itu' Pikir Hanabi, bertanya pada dirinya sendiri.

      Seketika hal ini membawa Hanabi ke beberapa hari yang lalu. Waktu itu tidak sengaja ia bertemu Light. Mereka berbincang sedikit tentang 5 orang wanita brengsek itu dan kelakuan mereka pada mahasiswa lainnya. Light bilang seandainya orang-orang seperti mereka tidak ada di dunia ini, sebaiknya mereka dibersihkan dari dunia ini. Ada sekitar 7 miliar orang di dunia ini, dan tiga perempatnya adalah sampah yang harus dibersihkan. Kuharap Kira bisa menghukum mereka.

      Hanabi ingat kalau waktu itu Light menyuruhnya membantu sedikit, untuk mencuri kartu mahasiswa mereka, tapi entah untuk apa. Meskipun begitu Hanabi tetap melakukannya, karena Hanabi mengira Light ingin sedikit mengerjai mereka.

      Kembali lagi ke terotoar, dimana mereka sedang dalam perjalanan pulang dan bertemu Light. Tiba-tiba salah satu dari mereka berlari ke tengah jalan dan ditabrak truk. 4 orang lainnya berteriak histeris saat salah satu dari mereka mati seketika.

"Erika Hizashi, kaulah yang pertama menjahili adik Tomoda" Gumam Light dengan dingin. Hanabi heran kenapa Light bisa tetap tenang melihat ada orang mati di depannya, padahal Hanabi sendiri sudah sangat ketakutan, tubuhnya terasa kaku melihat kejadian yang mencengangkan ini.

"Ayame Yusa, setelah bosan menjahilinya, kalian menelanjanginya di toilet, lalu memotretnya. Kemudian, Yuki Tsubaki, kau menendangnya hingga kepalanya berdarah.." Lanjut Light bergumam seolah sudah tahu semua yang terjadi dan apa yang akan terjadi pada wanita-wanita brengsek itu.

      Karena tabrakan tadi, Yusa muntah darah dan terjatuh. Truk yang tadi menabrak Erika dihantam truk lain yang sedang membawa pipa besi. Salah satu pipa dari truk itu terhempas ke arah kepala Tsubaki. Dua wanita yang tersisa melarikan diri. Hanabi terjatuh berlutut dan kehilangan kata-kata, hanya terdiam menganga menyaksikan hal gila yang baru saja terjadi.

Light kemudian mengajak Hanabi ke taman.

"Kau pasti bertanya-tanya apa yang terjadi saat ini bukan?" Light memulai pembicaraan dengan wajah yang datar.

"Seperti yang kubilang, ini penghakiman mereka...Dari Kira..."Lanjut Light.

~Chapter berikutnya: Deal~

Kuzu No Honkai: After The Fall (Indonesia ver.)Where stories live. Discover now