Part 26 [ Ending ]

50.7K 1.8K 54
                                    

Aku masih tidak menyangka akan bertemu dengan George di pernikahannya Karin. Apa dia datang sendiri? Ku harap tidak.  

"Kau sendirian?" tanyaku akhirnya sambil menuangkan bubur ke dalam mangkuk untuk Ezy. 

"Tidak. Aku bersama Kirana. Mempelai wanitanya sahabat dekat Kirana." Jelasnya. Oh, pantas saja... 

"Ehm, Sya. Masalah kau dengan..." 

"Belum selesai. Sepertinya dia sangat marah padaku." potongku cepat. Ayolah, aku sedang tidak ingin membicarakan masalahku dulu.. 

"Hai.." aku mendongak dan melihat gadis yang ku ketahui sebagai calon isteri George menyapaku dengan cengirannya. 

"Hai," balasku ramah. 

"Datang sendirian?" tanyanya padaku dengan aktivitasnya mengambil beberapa makanan yang tersaji di depannya. Berbeda dengan George yang tampak tak bersemangat setelah kedatangan gadis bernama Kirana itu. ck, selalu sok dingin. 

"Kau tidak lihat putraku yang sedang ku gendong ini?" gurauku, lalu ia mengalihkan pandangannya pada Ezy yang tengah memandang ke arah jejeran jus beraneka warna di hadapannya.  

"Bunnn... tuuuu.." tunjuknya pada salah satu gelas yang berisi susu kental ya sepertinya. Kok aneh ya, ada susu juga? Haha baru kali ini aku melihat hsajian minuman susu kental di acara pernikahan. 

"Eh, tidak boleh. Ezy belum bisa minum itu. hsst.." larangku sambil mencubit gemas pipinya. 

"Ezy ya namanya? Hay Ezy, kenalkan init ante kirana yang imut dan lucu juga bersahaja." Kirana mengulurkan tangannya namun Ezy malah merengut takut dan menyembunyikan wajahnya di lekukan leherku. Yah, Ezy selalu seperti itu jika bertemu orang asing. 

"Wajahmu menakutkan." Celetuk George yang diberi tatapan sinis oleh Kirana. Aku menyenggol lengan George, mengingatkannya. 

"Pada calon isterimu, kau tidak boleh seperti itu. pamali..." o o o, entah dapat kata darimana, hanya saja itu pengalaman pribadiku yang selalu sok jutek dengan Axel eh akhirnya kepincut juga. Hmmm, aku merindukan lelaki itu... 

"Tuh, denger kata Kak Sya. Tahu gak sih Kak, dia itu kalau bersamaku selalu aja ngomel-ngomel gak jelas, habis itu kalau udah capek ngomel dia bakal menggerutu sendiri, sepertinya aku itu gak pernah bener dimata dia. Ih, emangnya aku senang dengan perjodohan ini apa? Dia kira dia aja yanghhmmmphhh..." aku melotot saat melihat mulut Kirana yang dibekap oleh George tapi gadis itu bahkan masih tidak menghentikan bicaranya meski mulutnya ditutup seperti itu. astaga.... 

"Ini satu alasan aku memarahinya, karena dia begitu cerewet dan kelakuannya kayak bocah. Itu merepotkan." George melakukan pembelaan pada dirinya sendiri. 

"Aish, sudahlah. Kalau menurutku kalian itu cocok." 

"Cocok?!" pekik keduanya, lalu saling bertatapan dan berikutnya membuang wajah masing-masing dengan ekspresi muak. 

"Ya. Pasangan yang serasi itu ya pasangan yang saling melengkapi baik dari segi pribadi, atau hal lainnya. Tidak selalu pasangan serasi itu harus mempunyai karakter yang serupa, bukankah itu membosankan?" jelasku bermaksud memberi mereka pandangan saja. Semuanya berdasarkan pengalamanku... hmmm.. 

"Apa kau dengannya juga seperti itu?" tanya George dengqn nada serius. Maksudnya aku dengan Axel? 

"Yups." Balasku ringan. Mengingat masalahku dengan Axel, aku jadi ingin secepatnya menyelesaikan masalah itu. 

"Kak, mau ikut ke taman belakang? Disana ada pertunjukan kembang api, dan banyak makanan juga. Mungkin Ezy mempunyai abnyak pilihan makanan disana." Ajak Kirana riang.  

Married	with	young 	manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang