44.7. Legend of Moonlight Kingdom " Bagian 6 "

Start from the beginning
                                    

" Kenapa kau duduk di situ ? "
" Istirahat "
" Bukankah ada kasur di sini ? "
" Tidak sopan jika aku, Memiliki tempat istirahat yang sama dengan Majikan ku "
" Cepat tidur ! "
" T-Tapi, Tuann "
" Ini adalah Perintah ! "
" Baiklah "

Gadis itu pun mulai menaiki Ranjang nya, dan langsung membaringkan tubuhnya.

" Ohh ya, Tuan, Bolehkah saya mengetahui Identitas tuan ? "
" Namaku Haku, dan aku seorang pengembara, itu Cukup kan "
" Tidak, Maksud ku identitas Asli anda... "
" Aku tak memiliki Identitas Lain selain itu "
" Tidak mungkin seorang pengembara memiliki Aura Mana se dahsyat itu "

Nampak nya Gadis ini dapat melihat sebagian kekuatan ku, memang dengan wujud ini aku tidak menutupi semua kekuatan ku, namun dengan seperti ini, manusia tidak akan sadar dengan kekuatan ini.

Aku pun menghela nafas dan langsung menjelaskanya.
" Baiklah, Namaku adalah Abaddon "
" A-A-Abaddoooooonnnn !!! "
" Berisikk, Kecilkan suara mu !! "
" Maafkan aku, aku tak menyangka bahwa itulah yang akan Keluar dari mulut Tuan, tapi mengapa Penguasa Abyss repot-repot kesini tuk mencari seorang gadis ?, bukankah Anda bisa langsung membawanya dengan paksa.. "
" Aku sudah berjanji pada Gadis itu bahwa aku tak akan menyakiti seseorang dengan kekuatan ku "
" Tapi, Kenapa Anda malah mencari nya ?, ia bahkan sangat di benci oleh rakyat nya, terutama sang Dewa Athila yang begitu angkuh dan tak peduli pada rakyat nya "
" Bisakah kau ceritakan lebih tentang Kerajaan ini ? "
" Sesuai keinginan Tuan, Setiap orang yang hidup di sini tidak memiliki kebebasan sedikitpun, segala sesuatu yang mereka kerjakan telah di atur oleh istana, karena Jika mereka membangkang, mereka akan berubah menjadi Abu "
" Begitukah "

Nampaknya Kehidupan Gadis itu tidaklah selancar yang aku bayangkan, apa yang telah ia lalui beberapa tahun ini kuyakin adalah sebuah penderitaan, namun itu memang lah seperti dirinya, ia benar-benar keras kepala mengejar Impian nya.

" Namun, Sikap nya tadi, nampaknya ia tidak membutuhkan ku lagi "
" Kupikir tidak seperti itu Tuan, Apakah Tuan tidak melihat Airmata yang tertetes dari matanya kemarin ?, itu adalah pertanda bahwa ia sedang Melawan hatinya sendiri "
" Apa Maksud mu, Gadis kecil "
" Ia melawan Hatinya sendiri, nampak jelas bahwa saat itu ia tengah menderita, menahan rasa yang berada jauh di dalam hatinya "
" Jadi maksud mu, Gadis itu berada di bawah suatu pengaruh ? "
" Kupikir tidak seperti itu, aku tak merasakan adanya Sihir apapun pada dirinya, nampak nya ia memiliki suatu hal yang menjadi tujuan nya "
" Aku tak pernah memikirkan nya hingga sejauh itu "
" Ohh iya Tuan, Besok adalah Hari Pernikahan serta Kenaikan Takhta Putri Adhafera menjadi seorang Ratu, dan menurut kabar yang ku dengar, seluruh Rakyat telah menyewa beberapa petualang kuat untuk melakukan penyerangan terhadap Istana untuk menolak pernikahan dan kenaikan takhta Putri Adhafera "
" Apakah informasimu dapat ku percaya ? "
" Lebihbaik aku Memotong lidah ku daripada mengucapkan suatu kebohongan kepadamu Tuan "

Setelah Berdiskusi dengan Gadis kecil itu, aku telah mendapat beberapa informasi penting tentang kerajaan ini, nampaknya aku harus melindungi Pernikahan Adhafera.

***

Pagi pun tiba, Suara Sorak sorai Masyarakat di sini mulai terdengar menandakan bahwa akan ada suatu Event besar di Istana, menurut Gadis kecil itu, Adhafera akan menikahi laki-laki kemarin dan akan naik takhkta menjadi seorang Ratu.

" Selamat Pagi, Tuann "
" Pagi "
" Apa rencana tuan hari ini ? "
" Untuk sekarang, aku ingin memastikan tentang penyerangan yang kau katakan semalam "
" Ahh Soal itu, memangnya tuan ingin melawan Ribuan Masyarakat dan para petualang sewaan nya ? "
" Jika itu bisa membuat Gadis itu terhindar dari bahaya, aku akan melakukan nya "
" Tapi, apakah Tuan yakin dengan semua ini ? "
" Kenapa kau menanyakan Soal itu ? "
" Bukankah tuan juga mencintai Putri Adhafera ? "
" A-Apa maksudmu, Iblis terhormat seperti ku tak mungkin mencintainya "

Ahh,,, lagi-lagi aku berbicara kebohongan, memang aku sangat tidak suka saat melihat lelaki itu merangkul Adhafera, apalagi jika ia sampai menjadi Pendamping hidup nya,,, Sudah ku duga, aku memanglah menyedihkan.

" Tuan, kurasa Anda perlu menyampaikan perasaan yang terpendam dalam hanti Anda kepada Tuan Putri "
" Sudah ku- "
" Tuan sudah cukup menderita, Jadi jangan bohongi diri tuan lagi "

Aku tak pernah mengerti tentang Pola pikir Gadis ini, ia memanglah terlihat seperti seorang gadis kecil pada umumnya, namun pemikiran dan sikap nya jauh berbeda daripada gadis kecil lainya.

" Baiklah, ayo kita bergegas menuju ke Istana "
" Baik Tuann "

Kami pun langsung meninggalkan kamar, dan melesat menuju ke Istana, karena nampaknya ada kekacauan di gerbang Utara Istana.

Dan sesuatu yang tak dapat di percaya terjadi, tiba-tiba Muncul sebuah ledakan di pusat kota.

Duaaaaaarrrrrrrrt

Kemudian setelah ledakan itu, mulai terdengar beberapa ledakan lagi dari seluruh penjuru kota, Rakyat yang biasanya murung, kini terlihat di kendalikan oleh Amarah mereka, Secara berbondong-bondong berjalan menuju ke Istana, dan lagi mereka semua membawa Senjata masing-masing.

Nampaknya, Acara Pelantikan dan pernikahan ini akan berakhir menjadi sebuah Pemberontakan dan Kehancuran bagi Kerajaan ini, seharusnya Gadis itu mengetahui semua ini, tetapi kenapa ia tetap bersikeras melanjutkan Acara Pernikahan dan Pelantikan nya.

" Tuann, Lihat itu !! " Ucap Gadis kecil itu sambil menunjuk ke arah Jalanan di bawah.

Semua orang membakar bangunan-bangunan menggunakan sebuah Obor dan suatu cairan yang nampaknya membuat Api menjadi besar, mereka terus melakukan perusakan terhadap segala macam fasilitas kerajaan.

Dan beberapa Petualang yang nampaknya memiliki Skill kelas atas seperti Earthquake mulai menghancurkan topografi kota ini secara brutal.

Ini Gawat, bukankah seharusnya Adhafera dan Kekasih nya menghentikan semua ini, karena ini hanya akan membawa kehancuran.

Padahal beberapa waktu lalu, Kota ini masih terlihat sangat indah dan nyaman, namun hanya dalam beberapa Jam, Kota ini nampak telah berubah Menjadi Neraka, hal ini mirip seperti pemandangan di makai.

" Tuann, Ayo kita bergegas ke Gerbang Utara, nampaknya pertempuran telah di mulai di sana "

Aku pun langsung melakukan Teleportasi menuju ke gerbang utara, dan yang kulihat di sana adalah, Pertempuran antara Masyarakat melawan prajurit Kerajaan, Dan di Atas Menara, nampak berdiri seorang laki-laki Gemuk yang tengah membakar banyak sekali Boneka.

Dan satu persatu orang mulai berubah menjadi debu, Kepanikan mulai melanda pasukan Masyarakat yang di pimpin Oleh para Petualang.

" Gadis kecil "
" Ada apa Tuan ? "
" Kau Pergilah "
" Pergii ??, Untuk apa ?? "
" Kau harus hidup, Skala pertempuran ini sudah benar-benar diluar batas kemampuan seorang Roh sepertimu "
" Tidak Tuann, aku tidak Mauu !!! "
" Dengarkan Aku, Ini adalah pertempuran yang berbahaya, jadi kau hanya menghambat diriku "
" T-Tapi, Tuann "
" Theresa, Peganglah tangan ku "

Dengan wajah kebingungan, Gadis itu pun memegang tangan ku secara perlahan, Airmata pun mulai keluar dari Mata kecil gadis itu.

" Kenapa kau Menangis ?, bukankah kita baru bertemu kemarin ? "
" Tentusaja Aku menangis, Aku tak peduli kapan kita bertemu, Tuan lah satu-satunya orang yang ingin memungut ku, mengajak ku berbicara, memberikan ku tempat untuk terlelap, bagaimana bisa aku tidak menangis saat Tuan akan pergi kedalam bahaya "
" Maafkan aku, tapi ini bukanlah hal yang harus Gadis kecil sepertimu tanggung, oleh karena itu, terimalah ini.. "

Aku pun Mentransfer sebagian Kecil kekuatan ku kepada Gadis kecil itu, dan memberikan salah satu Senjataku, Green Aurora Sword kepadanya.

" T-Tuaann, Kenapa Anda memberiku kekuatan ini ? "
" Jagalah dirimu, dan Jagalah Kerajaan ini, Kutitipkan Sebagian kekuatan ku kepadamu, Lihatlah perkembangan Kerajaan ini dan saksikan lah tiap perubahan yang terjadi, dan saat kita bertemu kembali, kau harus menjadi seseorang yang hebat !! "
" Tiiidaaaakkkkk, Tuaaaaannnnnn "

Dimension Freeze

Aku pun memasukan Gadis kecil itu kedalam sebuah Dimensi Beku, dimana ia akan Aman di dalam sana, walau efeknya hanya beberapa Hari, tapi kuyakin itu cukup.

" Baiklah, Saatnya untuk mengakhiri Semua ini "

Lost in Other worldWhere stories live. Discover now