Chapt. 80 : Min Yoongi Mencari Kim Taehyung

692 63 4
                                    

Selama dua hari penuh, Taehyung tidak menghadiri kelas.

Dia telah membiarkan Heechul menghubungi Jun Jihyun. Tapi selain itu, dia tidak memberi tahu siapa pun.

Yoongi biasanya tidak suka berbicara dengan Jungkook, karena Jungkook lebih sering manjadikannya target. Tapi kali ini dia tidak bisa menahan diri lebih lama lagi. Taehyung tidak datang selama dua hari, membuat hidupnya sangat tidak nyaman. Saat dia ingin menyalin catatan seseorang, dia tidak tahu siapa yang harus dicari. Saat dia tidak bisa menghabiskan makanannya, dia tidak tahu siapa yang akan dia bagi. Saat dia ingin mengeluh tentang sesuatu, dia tidak tahu siapa yang harus diajaknya bicara.

"Jungkook, dimana Taehyung?"

Jungkook memakai earphone-nya tanpa ekspresi, mendengarkan musik.

Yoongi sedikit tidak sabaran, dan begitu sekolah usai, dia menerobos masuk ke ruang kelas Jimin.

"Wow! Wow!"

Saat Yoongi berjalan di lorong, suara tangisan yang keras tiba-tiba terdengar di seluruh ruangan. Banyak orang penasaran dan bersemangat keluar dari kelas mereka untuk melihat drama berikutnya, tetapi tidak melihat apa pun kecuali kumpulan banyak orang.

Seluruh lorong penuh dengan kekacauan hanya dalam satu menit, dan dia bisa mendengar suara gadis-gadis yang penuh penghargaan dan cercaan menghina, dari anak-anak lelaki.

Yoongi menyingkirkan kerumunan, seolah-olah dia sudah terbiasa dikelilingi oleh penonton, dan berjalan dengan gembira ke dalam ruang kelas Jimin

"Apa Park Jimin masuk?" Yoongi bertanya pada teman sekelas perempuan di dekatnya.

Mulut gadis itu melengkung dengan senyum bahagia, dan dia segera bergegas ke ruang kelas, meraih Jimin dan menariknya keluar.

"Dia mencarimu." Gadis itu tersenyum manis.

Yoongi mengucapkan 'terima kasih' sederhana, dan menarik Jimin ke kaki tangga.

"Aku bertanya-tanya mengapa ada keributan di luar. Ternyata itu karena kau!" Jimin menguap.

Yoongi menjatuhkan ekspresi dinginnya, dan dengan cemas menatap Jimin.

"Di mana Kim Taehyung?"

"Taehyungie?" Jimin berhenti sejenak. "Dia tidak masuk kelas?"

"Dia absen selama dua hari, kau tidak tahu itu?"

Jimin menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu! Aku sudah lama tidak pergi ke rumahnya lagi."

"Kalau begitu setelah pulang sekolah, ayo pergi bersama!"

Jimin tiba-tiba menjadi ragu.

"Bukankah kau tinggal di sini? Apa tidak ada jam malam di asrama? Mengapa kau tidak menunggunya sebentar lagi. Jika besok dia masih belum datang, maka kita bisa mengunjunginya pada akhir pekan."

"Kita tidak bisa menunggu sampai akhir pekan. Ayo kita pergi hari ini." Yoongi telah memutar seragam Jimin menjadi bentuk bunga.

Jimin memandang Yoongi dari atas dan ke bawah, menunjukkan ekspresi bingung. "Mengapa kau sangat cemas? Bukankah dia hanya absen selama dua hari? Jika sesuatu benar-benar terjadi, seseorang pasti sudah mengemasi barang-barangnya."

"Brengsek! Kau terlalu tenang!" Yoongi menunjuk ke kepala Jimin. "Awalnya aku berpikir bahwa kau adalah manusia penuh simpati. Siapa yang menyangka bahwa kau sebenarnya seperti ini?"

Ketika dia selesai berbicara, dia berjalan pergi dengan ekspresi gelap di wajahnya.

Jimin menyaksikan bayangan mundur dari punggung Yoongi, bergumam pada dirinya sendiri, "Apa dia gila?"

Are You Addicted? (Gejolak Masa Muda) | KOOKV ver. | # Book 1Where stories live. Discover now