44.6. Legend of Moonlight Kingdom " Bagian 5 "

Start from the beginning
                                    

Kusir itu pun mulai mengeluarkan pedang emas yang terpampang rapih di pinggang nya, lalu mulai mengarahkan Ujung pedang itu pada wajah gadis kecil itu, dengan Wajah puas nya, kusir itu pun langsung memasang Ancang-ancang untuk mengayunkan bilah pedang nya, Keheningan terus berlanjut, rasa Frustasi dan kesal terus menumpuk di dalam hati Semua orang yang melihat kejadian itu, namun nampaknya mereka tak berani tuk menolong gadis itu.

" Ini membuang-buang waktu ku, aku harus melanjutkan Pencarian ku "

Aku yang ingin memutar arah dan kembali berjalan pun tiba-tiba mulai teringat Wajah Gadis demihuman itu saat pertama kali datang ke Abyss, wajah penuh keputusasaan, dan ketidak percayaan terhadap dunia ini, Wajah seseorang yang menginginkan kehidupan di akhir hayat nya.

Dan tanpa sadar, aku pun melompat ke Arah gadis itu.

Seiiinnnggggg

Aku menahan serangan pedang yang di lancarkan oleh Kuair tersebut dengan satu tangan, sang Kusir yang nampak terkejut mulai menarik pedang nya dan berbicara kepadaku.

" Siapa kauu ? " Ucap Kusir itu.
" ..... "
" Jawab Aku, kenapa kau melindungi Gadis ini ? "
" Tubuh ku bergerak dengan sendirinya, apakah ada masalah ? "
" Tentu saja, kau berani menghalangi Eksekusi terhadap Rakyat, maka kau akan ikut di Eksekusi juga "

Para Prajurit pun mulai Mengepungku dari segala arah sambil mengarahkan tombak nya padaku, gadis kecil itu pun nampak sangat ketakutan dan mulai memeluk kakiku.

" Gadis kecil, pergilah dari sini "
" Tidakk, aku tak bisa membiarkan orang lain mati demi diri ku "
" Aku tak pernah berniat untuk mati "
" Apa ? "

Aku pun menghentakan kaki ku ke tanah, dan sebuah getaran pun terjadi, Para prajurit dan orang yang berada di sekitar mulai berjatuhan.

" A-Apa -Apaan kekuatan itu ? " Ucap Semua orang yang tengah menyaksikan konflik kami.

Sang kusir pun nampak mulai memasang wajah gentar, namun ia langsung mengarahkan pedang Emas nya kepadaku.

Dan tiba-tiba, Suatu hal yang tak pernah ku duga Sebelum nya akan terjadi.

Dari dalam kereta, turunlah seorang Gadis dengan gaun berwarna putih yang di penuhi kelip berlian, dan lagi gadis itu memiliki Rambut panjang berwarna Oranye, dan juga kilauan mata berwarna merah yang begitu indah.

Aku tak percaya terhadap apa yang tengah ku lihat, seseorang yang ku cari dan ku nanti selama ini tengah berdiri di depan ku, dan lagi muncul dari sebuah kereta kerajaan.

Rasa senang pun langsung membanjiri diriku, serelah beberapa hari mengalami berbagai hal, akhirnya aku dapat menemui dirinya.

Seperti yang Eine katakan, Adhafera memanglah seorang Putri dari kerajaan ini.

" Turunkan pedang mu, Alexander " Ucap Gadis itu.
" A-Adhafera, Aku selalu menunggu mu selama ini, kenapa kau tak pernah berkunjung ke Abyss, banyak sekali hal yang ingin ku katakan kepadamu, banyak juga hal yang ingin ku lihat bersama mu, dan juga banyak sekali kenangan yang ingin ku ulang bersama mu "

Gadis itu pun hanya terdiam memandangiku dengan wajah datar.

" Ayo kita kembali ke Abyss, Zerlat pun nampaknya merindukan mu, Jadi ayo kita kembali ke Rumah "
" Ini adalah Rumah ku, Aku pun tidak merasa memiliki hubungan Apapun dengan mu, jangan bersikap seakan kau telah mengenal ku !!! "
" A-Apa maksud mu, jangan bercanda di saat seperti ini Adhafera "
" Lancang sekali, Aku serius akan perkataan ku, Pergilah kau Pria Aneh !!!!! "

Namun tiba-tiba, Nampak sebuah rintikan Air mata kecil yang secara perlahan jatuh dan membasahi Pipinya.

" K-Kenapa kau menangis ? "
" Aku tidak pernah menangis, Enyahlah kau dari hadapan ku, cepaaattt !! "
" T-Tapi kenapaa, Bukankah kau sudah berjanji bahwa kita akan bersama kembali ? "
" Aku tak pernah mengingat pernah membuat janji dengan seseorang "

Pintu Kereta kuda pun kembali terbuka, Kini nampak seorang Pria yang sangat gagah dengan Pakaian ala kerajaan berwarna putih yang langsung merangkul Adhafera.

" Kenapa kau nampak kesulitan Menghadapi makhluk rendahan ini, Permaisuriku " Ucap Pria itu.
" A-Athila "

Athilaaa ?, Bukankah ia adalah Dewa yang di bicarakan oleh Adhafera, dan juga kenapa ia memanggil Adhafera dengan sebutan Permaisuri.

" Bukankah lebih baik jika kita bunuh saja Orang ini ? " Ucap Pria itu pada Adhafera.
" Jangaannn!!!!, K-Kita tidak boleh mengeksekusi nya di sini, lebih baik kita usir dia dari kerajaan "
" Ada apa dengan mu Adhafera, kenapa kau bersama Pria itu ? " Ucap ku.
" Ia adalah Calon Suami ku, Seorang Dewa pengatur dan juga seorang Raja dari Moonlight Kindom "
" Bukankah kau mendengar itu Makhluk bodoh ?, Aku beri kau waktu beberapa detik untuk menyingkir dari hadapan ku " Ucap Pria bernama Athila itu.
" Cepaaaaattt Pergiiiii !!!! " Gumam Adhafera.
" T-Tapi, Buk- "
" Aku tak mengenal mu, dan kau juga tidak mengenaliku, oleh karena itu Cepaaat Pergii dari sini !!! "

Kenapa ia bersikap Seperti itu ?, Apakah saat saat kami bersama hanyalah sebuah mimpi yang ku dapat sebagai kompensasi kehidupan ku yang membosan kan ?, Kurasa bukan, apa yang telah Gadis itu Berikan padaku masihlah terasa nyata dalam jiwa ini.

Wajah takut nya saat pertama kali datang ke Abyss, Sikap tidak mau diam dan selalu berisik saat bersama ku, Perasaan takut akan di benci oleh seseorang, dan bahkan senyuman terakhir yang aku lihat saat itu, itu semua nyata, itu bukanlah sebuah mimpi, dan juga Perasaan yang selalu terpendam dalam diriku.

Aku tak pernah mengira bahwa Perasaan itulah yang membawaku sampai sejauh ini, perasaan yang selalu ingin ku buang, dan selalu ku anggap sebagai kesalahan, Perasaan selalu ingin bersamanya, sudah kuduga, ini adalah apa yang biasa Manusia sebut sebagai Cinta.

Airmata nampak terus mengalir di wajah Gadis itu, ia menunjukan kembali ekspresi yang sama saat ia tengah lepas kendali saat di Abyss, Nampak nya ia memanglah belum berubah.

Aku pun mengangkat Gadis kecil yang tadi ku selamatkan dan langsung pergi menjauh dari kerumunan itu.

Lost in Other worldWhere stories live. Discover now