🌓Velleitie

9.2K 1.6K 1K
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.











Sebuah kisah yang terinspirasi dari teman sebangku, garis waktu, dan sebuah buku.

2006

"Jisung, jangan cepet-cepet!"

Bocah itu terus mengejar temannya yang berlari jauh di depannya. Ia menunduk sambil memegangi lututnya saat dirasa kakinya tidak kuat lagi untuk berlari. Bocah yang sudah jauh di depannya itu lari berbalik arah saat menyadari bahwa lawan balap larinya tertinggal jauh.

"Chenle capek?" Bocah yang lebih tinggi itu mengelus kepala temannya.

"Iya! Jisung jangan cepet-cepet."

Bocah yang lebih tinggi -Jisung tersenyum, "Iya, larinya bareng aja ya."

"Yes! Jisung baik!" Chenle mengecup pipi Jisung hingga membuatnya bersemu.

***

2011

"Jisung, jangan pulang dulu. Aku belum dijemput." Chenle memajukan bibirnya -kesal karena ia telah menunggu selama 1 jam dan ayahnya belum datang juga.

Jisung mendudukkan dirinya di sebelah Chenle, "Iya, Chenle. Aku ga pulang dulu. Aku temenin kamu dulu."

"Yey! Aku sayang Jisung!"

Chenle bahkan tidak sadar bahwa Jisung tersenyum saat dirinya sedang melihat ke arah lain.

***

2018

"Jisung, jangan ngerokok goblok. Mau rusak badan lo?" Chenle mengambil rokok dari mulut Jisung dan menginjaknya, "Gausah orang. Bahkan rokok kalo ngerusak lo juga gue musnahin."

"Gausah sok seme lo." Jisung mengacak rambut Chenle gemas.

"Bacot! Ga demen gue sama seme sok jagoan ngerokok. Kayak alay."

"Iya, Chenle. Itu nyoba doang. Diajakin Bang Hyunjin. Abis ini gue ga bakalan nyentuh-nyentuh rokok lagi. Nyentuh lo aja."

"Jisung, kan gue udah bilang. Jangan suka sama gue! Sahabat enakan jadi sahabat aja. Ga usah cinta-cintaan. Nanti kalo putus bakal kehilangan dua-duanya. Pacar dan sahabat." Chenle mengoceh.

"Yang ini gue ga bisa nurutin. Sumpah. Perasaan mah ga bisa dikontrol. Ga bisa disuruh." Jisung berubah serius.

"Serah lo!" Chenle berlalu begitu saja meninggalkan sahabatnya seorang diri di belakang sekolah.

Jisung menghela nafas dan mengacak-acak rambutnya, "Wo ai ni, Zhong. Tapi lo bikin gue stress."

***

2024, August 13th

"Jisung, dateng ya ke nikahan gue." Chenle memberikan secarik undangan berwarna hijau tosca ke tangan Jisung. Lelaki itu tidak menjawab. Ia hanya meremas undangan itu dalam diam.

"Dateng ya, Sung. Sebagai temen. Dan gue mau ada nama lo sama pasangan lo di buku tamu."

Jisung tersenyum, "Iya, Chenle."

August 25th, the day when Jisung lost his own sunshine

"Selamat yak! Semoga lo bahagia sama Mark." Jisung menjabat tangan sahabatnya, sinar yang pernah menerangi hidupnya.

Chenle tersenyum dan memeluk Jisung, "Makasih banyak. Sorry."

"Bangsat. Jangan gini. Nanti gue nangis ga manly." Jisung mengelus kepala Chenle sambil tertawa renyah.

5 menit adalah waktu yang lama untuk berpelukan dan Chenle menyadarinya. Ia melepas pelukan nyaman tersebut dan menepuk punggung Jisung, "Udah malem. Mending lo pulang. By the way, gue belom sempet liat pasangan lo. Mana?"

"Ada di depan. Udah ya gue balik duluan. Kasian dia nungguin."

Dan Jisung tidak tahu jika ada sedikit rasa sesak di dada Chenle saat ia mengatakan itu.

Setelah punggung Jisung menghilang dari pandangan, Chenle menghampiri Haechan yang sedang duduk santai di meja penyambut tamu.

"Eh. Nih pengantin kita. Selamat ya, Chenle. Beruntung lo dapetin mantan gue!" Haechan tertawa.

"Sorry banget ya, Chan. Gue ga maksud. Namanya juga jodoh." Chenle mengedipkan sebelah matanya.

"Santai. Eh by the way lu mau liat buku tamunya ga?" Tanya Haechan.

"Boleh."

Haechan memberikan buku yang penuh nama dan tanda tangan itu kepada Chenle. Lelaki manis itu tersenyum sembari membalik lembaran buku itu. Tetapi ekspresinya berubah saat menemukan nama sahabatnya.

"Eh?! Lo nangis, Le? Jangan nangis!" Haechan panik. Ia hendak memanggil Mark tetapi lelaki itu sedang mengobrol dengan kenalannya.

"Chaaaan." Chenle menghambur ke pelukan Haechan sambil menutup wajahnya.

"Udah! Masa pengantin baru nangis sih!" Haechan mengelus-elus punggung Chenle, menenangkannya.

"Haha! Maaf banget nih. Gue kelepasan. Yaudah deh. Gue balik duluan ya. Mark udah selesai tuh. Lu juga balik." Chenle bangkit dari duduknya dan menghampiri Mark.

Kurang ajar lo, Sung. Ini pertama kalinya lo bikin gue nangis.





Park Jisung nama pasangan ; Zhong Chenle❞


❝Park Jisung nama pasangan ; Zhong Chenle❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[✓] nadir | jichenWhere stories live. Discover now