Bab 4

429 24 7
                                    

Sudah 7 bulan sejak kehamilan ku, aku masih tetap bersama Roy, suamiku.

7 bulan bagaikan 7 tahun buat ku, karena sejak hari itu aku terus menerus nemerina terror. Tidak hanya dengan kiriman-kiriman makhluk halus yang berbadan besar, nenek-nenek, sundel bolong, bahkan sampai tuyul pun ikut dikirim nya. Tetapi terror berupa barang-barang mistis dan segala sesuatu yang berbau darah ia kirim kan untuk ku. Entah mengapa ia masih saja menerror ku, padahal sudah berkali-kali aku bisa melewatinya.

Hal yang paling menakutkan untuk ku adahal kejadian yang baru beberapa bulan ini aku alami. Tepat pada malam jumat keliwon, orang misterius itu mengirimkan tuyul berkulit hitam untuk menerror ku.

Saat itu, aku baru saja melakukan kewajiban ku sebagai seorang istri untuk Roy. Manager nya Roy tiba-tiba menelfon Roy dan meminta nya untuk ke rumahnya saat itu juga. Roy mengajak ku untuk ikut bersamanya tapi aku menolak karena masih lelah.

Roy pergi tanpa diriku, tapi aku dirumah tidak sendirian. Ada koko andre, Mamah dan Papah Roy. Aku berfikir bahwa sepertinya tidak akan terjadi apapun.

Aku memejamkan mata ku bermaksud ingin tidur, aku masih belum memakai baju ku, hanya berselimutkan selimut tebal berwarna ungu.

Baru seberapa menit aku tertidur, aku merasakan ada seseorang yang menyentuh bagian payudara ku dan memainkan nya. Aku tidak mempermasalahkan hal itu karena aku menyangka itu Roy.

Semakin lama, rasanya semakin aneh dan aku baru menyadari satu hal. Tangan yang sedang memegang payudara ku ini sangat kecil, sontak aku membuka mataku.

Aku sangat terkejut, ternyata seorang tuyul yang melakukan nya. Bahkan saat ini dia sedang menghisap asi ku.

Aku berteriak dan mencoba melepaskan nya, namun nihil. Tuyul itu masih saja menyiksaku!

Aku teringat beberapa barang yang bisa mengusirnya yang sudah Roy beritahukan kepada ku untuk berjaga-jaga.

Aku berlari menuju lemari pakaian dengan tuyul itu masih dalam gendongan ku lalu aku mengambil barang tersebut dan mendekatkan nya kepada tuyul itu.

Tuyul itu melepaskan dirinya dari ku, menjauhi ku dan berteriak tidak jelas entah apa aku juga tidak mengerti. Koko andre, Mamah dan Papah menggedor-gedor pintu kamar ku, aku segera mengambil jubah tidur ku dan membuka pintu kamar ku dengan tergesa-gesa. Aku langsung memeluk Mama dan menangis dipelukan nya.

Mama mengelus puncak kepala ku "Ada apa sayang? Makhluk apa lagi yang ganggu kamu?"

"koko,mama, papa. Ada tuyul dalam kamar ku, aku ga tau dia udah pergi atau belum" ucap ku seraya menunjuk pintu kamar yang sudah tertutup sebagian

"Biar koko liat ya, pah hubungi Roy biar dia pulang"

Koko andre mulai berjalan dan membuka pintu "astagaaaaa" ucap Koko seraya menutup mulut nya yang terkejut itu

"Kenapa ndre?" tanya Mamah penasaran

"Tu..tuyul nya tadi berubah jadi asap mah terus ngilang"

Papah datang dan memberitahukan bahwa Roy sedang dijalan pulang. Sesampainya Roy dirumah, kami semua berkumpul di ruang keluarga dan aku menceritakan segala yang terjadi tadi.

Roy semakin marah, ia marah juga pada dirinya sendiri karena sampai saat ini ia belum bisa menemukan akar dibalik semuanya.

Roy memutuskan untuk berpindah rumah dan ini keempat kalinya kami pindah.
Roy tidak peduli dengan uang yang ia keluar kan untuk berpindah rumah, ia hanya memikirkan keselamatan ku dan calon anak kami yang masih dalam kandungan ku.

Untuk beberapa hari sejak kepindahan ku dirumah yang baru ini, belum ada hal-hal aneh lagi. Aku berharap agar terus damai seperti ini.

Jika masih terus begini, bisa gila aku dibuatnya! Aku sedang hamil dan malah di siksa dengan terror-terror begitu. Semua orang menjadi khawatir dengan calon anak ku.

"semoga tidak terjadi hal buruk apa-apa untuk mu anak ku. Bunda akan terus menjaga kamu dari orang-orang jahat itu yang ingin menghancurkan kita secara bersama. Kamu harus kuat ya sayang, bertahan didalam sana untuk Bunda" ucap ku seraya mengelus perut ku yang mulai membesar.

Oh ya, walaupun usia kandungan ku ini sudah 7 bulan aku dan Roy masih belum melakukan USG. Kami punya alasan untuk itu, agar kehadiran nya saat lahir begitu terasa sempurna dan mengejutkan.

Aku dan Roy juga belum mendekor kamar untuk anak kami. Roy bilang, dia ingin tidur sekamar dengan anak dan juga istrinya. Roy juga bilang agar kami tidur bertiga dikasur yang sama untuk bisa menjaga nya dengan ketat mengingat beberapa terror yang masih terus saja berdatangan.

🍃🍃🍃🍃

Assalamualaikum, pecinta Roy Kiyoshi 🙏🙏
Maaf ya di part ini aku harus sedikit agak vulgar, tp masih aman ko buat di baca anak diatas 15tahun.

Kemaren tuh notif Wattpad aku jebol ya, karna banyak yang komen di cerita ini dan minta buat segera dilanjut.

Sebenernya aku udah ga mau ngelanjutin cerita ini sih tapi berkat dukungan kalian dan juga berkat sahabat² ku yang terus mensupport aku untuk terus menulis cerita ini, jadi deh aku lanjut 😍

Follow aku di Instagram dong teman², kali aja kita bisa deket. Follow ya (@bx.flwr) 💞

Jangan bosen-bosen baca kisah Roy ya 💋 Share keteman kalian yang juga pecinta Roy Kiyoshi biar makin gregettt 💋

Oh ya kemarin aku baru ulang tahun yang ke 18thn loh, mau pada kasih ucapan ga buat aku? Kalo mau, komen dibagian sini yaaaa. Makasih 😍

Dilarang mengutip sebagian maupun seluruh isi buku ini ke dalam bentuk apapun tanpa persetujuan tertulis dari penulis
BungaDitasya2

Bekasi, 24 November 2018

Roy Kiyoshi [My life with you]Where stories live. Discover now