Part 1: Buron (# GrasindoStoryInc )

78 30 43
                                    


"Aku melihat Tuhan di mata pria Korea. Pria yang mungkin saja berbeda keyakinan denganku, tapi toh ikhlas menolong aku. Kadang, Tuhan menolong manusia dengan cara yang sangat tidak terduga."

SARITEM

Seorang gadis belia berlari sangat kencang melintasi lorong-lorong Kota Cheonan yang berbukit. Lima orang pria dewasa, bermata agak sipit, tidak kalah kencang pula, berlarian menyusulnya. Mengejar gadis itu.

Pada tikungan, gadis itu terpojok. Dari kejauhan lima orang merangsek ke arahnya. Sebuah mobil boks yang melintas menghalangi jalan. Ketika mobil melintas, gadis itu sudah pergi. Para pemburu pun melongo sambari menghentikan laju larinya. Kebingungan. Kesal.

Gadis 15 tahunan itu tampak lebih gesit. Tubuhnya berkelebat memasuki gang-gang kecil yang berkelok di sela-sela bangunan berarsitektur campuran antara modern dan tradisional khas Korea, di kawasan Cheongsu. Sementara lima pria yang mengejarnya, terlihat terengah-engah saat bertemu lagi di trotoar Cheonan-ro.

"Ulineun geu sonyeoleul ilh-eo beolyeossda."

Salah seorang di antara mereka berucap terbata-bata kepada yang lain. Sambil menunjukkan muka gusar, seorang pria yang menjadi bos tim pengejaran itu, meminta mereka terus mencarinya. Mereka pun lalu menyebar ke sejumlah arah. Menyisir lorong demi lorong lagi.

Namun, dengan hati berdebar dan dicekam ketakutan, gadis itu, Saritem, bersembunyi pada timbunan barang di sebuah toko, yang lokasinya tidak jauh dari gerombolan pria yang mengejarnya. Merasa terpojok dia pun memutar otak dengan sangat kencang.

Tidak lama kemudian wajahnya sedikit berubah. Dia merasa hanya ada satu tempat paling aman untuk bersembunyi. Tempat yang sering diceritakan oleh teman-temannya sesama TKW. Sebuah taman yang menjadi jujukan pelesir ketika mendapat waktu luang di antara padatnya bekerja sebagai asisten rumah tangga pada keluarga Korea. Ya, Cheonan Samgeori Park.

Maka, ketika merasa situasinya aman, gadis itu pun berlari menuju taman tersebut. Namun dia kaget ketika melihat Cheonan Samgeori Park ramai oleh lalu lalang orang. Saritem pun ingat ketika suatu ketika temannya mengumbar cerita soal kemeriahan Cheonan World Dance Festival. Rupanya orang-orang itu sedang menikmati atraksi seni budaya Korea yang digelar dalam festival di Taman Persimpangan Tiga Arah Cheonan itu.

***

Aku, Saritem, menyembunyikan diri di tempat yang paling sepi di keramaian taman. Sejumlah turis dan warga kota berjalan sambil membincangkan sensasi ketika mereka ikut menarikan tarian Neungsojeon. Tarian khas Korea. Salah satu yang populer di Cheonan World Dance Festival. Para turis terlihat sangat gembira menikmati atraksi-atraksinya.

Festival ini biasanya digelar selama lima hari di musim gugur dan tidak hanya diadakan di Cheonan Samgeori Park saja, tapi juga Cheonan Station Square dan Cheonan Mian Stadium. Selain lomba menari dan menyanyi, ada pesta budaya seperti pernikahan tradisional hingga pesta kebun, food market, Kyoho Grape Winery, dan masih banyak lagi. Sejumlah negara yang diundang mengirim tim keseniannya, termasuk reog dan tari merak, yang pernah ditampilkan delegasi dari Indonesia.

Sama dengan Changwon Gagopa Chrysanthemum Festival yang menampilkan beragam bunga krisan--konon lebih dari 1.315 bunga krisan digelar di sini hingga masuk dalam Guinesss Book of World Records pada 2009--festival seni-budaya ini memang disajikan untuk konsumsi turis. Namun aku bukan turis. Aku hanya seorang TKW yang buron. Yang hanya bisa meringkuk di taman ini, menunggu keriuhan berubah menjadi sepi.

Aku memang sengaja memasuki taman ini agar sulit ditemukan oleh centeng majikan. Mereka terus memburu sejak majikan tahu aku kabur melompat dari jendela.

Selanjutnya aku hanya tahu satu kata: Lari...lari...dan lari! Ya, hingga sampai di taman ini. Taman yang berubah gemerlap oleh lampu warna warni festival dengan lautan manusia yang berpesta suka cita. Ketika mereka berpesta pora, aku justru duduk meringkuk di sudut taman yang bargazebo di pinggir sebuah danau ini.

Saritem, K-Pop Queen #GrasindoStoryIncWhere stories live. Discover now