Moon Rendezvouz

3.4K 46 2
                                    

Kelahiran baru yang tak sempurna tapi berkuasa….

Memeluk kutukan sebagai keberkahan…

yang mencintai kesakitan sebagai kekuatan…

Dalam naungan cahaya purnama Pierre Gladius Clovis
menikmati masa-masa kekuatannya sempurna, kulitnya yang pucat menjadi terang seputih siraman air susu Hera yang menjadi Lily. Iris topaz dan biru dalam kelopak mata tajam itu menatap jauh dan kosong dalam kegelapan.  Kegelapan dalam kegelapan. Ia sudah mencintai kegelapannya sebagai kekuatannya. Ia menerima dirinya yang abadi namun fana. Takdirnya, ia sudah terima semua kekurangannya yang menjadikan ia berbeda.

Ini musim semi yang mungkin kesejuta kali, segala keindahan dan kehangatan dijanjikan oleh Thalatte sang dewi musim semi memancarkan secercah cahaya kehangatan yang sedikit membiaskan aura abadi kegelapan. Kelezatan aroma bunga musim semi memanjakan paru-paru dan pikiran pemilik rambut perak itu. Tapi sayang hanya itu yang mampu ia gambarkan dalam hatinya hanya aromanya tak ada keindahan warna-warni cerah yang mampu ia bayangkan. Hanya warna  kegelapan satu-satunya warna yang setia dalam kehidupan abadinya.

“Manis….” Dia tersenyum lembut menyusuri pagar balkonnya mencari sumber aroma harum yang menggoda indera penciumannya”Sangat harum meski bercampur aroma tanah berlumpur” Laki-laki itu semakin menghirup dalam-dalam mengisi penuh paru-parunya dengan aroma lembut itu.

Tuk…tuk…tuk…

Tongkat perak berukir naga yang melilitnya berbunyi setiap kali menyentuh lantai kayu di kastilnya.  Pierre mengandalkan aroma asing itu menuntunnya menuju ke sumbernya. Ia mulai menuruni tangga kastil dan lorong-lorongnya yang redup cenderung gelap. Tak ada bedanya bagi laki-laki itu, ia sudah hapal setiap inchi dari kastil dengan lorong-lorongnya yang menyesatkan ini dari sayap barat, kastil utama hingga sayap timur.

            Aroma itu tak terasa telah menuntunnya ke hutan Evil Cried. Sebuah hutan yang terus menjerit-jerit kesakitan di malam-malam tertentu. Hutan yang menjadi sumber kegelapan, semua kejahatan, semua kesedihan, ketakutan, rasa sakit, putus asa dan kutukan. Para pemberani yang berkunjung hanyalah manusia-manusia yang tak lagi menginginkan dirinya kembali menemui kehidupan. Namun, Pierre adalah kegelapan, kejahatan, kesedihan, ketakukan, rasa sakit, putus asa dan yang memeluk kutukan, hutan itu tak berpengaruh apapun baginya. Tidak ada daya hidup yang mampu dicuri hutan ini dan penghuninya dari diri seorang Pierre. Tidak ada lagi..

            Perjalanananya telah menemui muara. Tepat di bawah sebuah pohon tua raksasa yang beraura pekat akan kegelapan aroma itu bersumber ada tubuh rapuh meringkuk seperti bayi yang nyaman dalam rahim. Pierre berlutut dengan satu kakinya meletakan tongkat peraknya terpangku di tubuhnya.  Ia menyentuhkan jari-jarinya pada tubuh yang hampir dingin itu. Laki-laki berwajah aristiokrat itu bisa merasakan helaan nafas yang tertinggal hanya terasa seperti getaran lemah. Tubuh yang dibalut gaun merah itu dipenuhi lumpur dan darah yang berorama harum dan manis memiliki kulit yang begitu lembut. Rambutnya terurai panjang bergelombang juga tak kalah lembut meski sedikit terasa kusut. Pierre bisa merasakan bibir itu merekah penuh dan lembut melalui ujung jarinya. Ia berharap bisa melihat seindah apa cetakan senyuman yang terukir dari bibir ini.

“Luar biasa….” gumam Pierre merasakan gambaran kecantikan yang murni dan juga kemalangnnya dari lekuk-lekuk suram yang terukir di wajah gadis itu melalui ujung-ujung jarinya.

“To…long…arrg….” ujar gadis itu terputus merintih entah masih sadar atau mengigau.

“Nona…apakah kau bisa mendengarku…” Pierre menyentuh pipi gadis itu merasakan luka goresan dan darah beku yang membentuk lebam disana.

            Tanpa memperpanjang waktu, Pierre menggendong sosok mungil itu di punggungnya yang ternyata samar-samar beraroma bunga-bunga musim semi yang disukainya. Jalanan hutan ini sulit dan menyesatkan meskipun hutan ini tak asing baginya, karena sekarang dia tidak sendiri, disini ia sedang berusaha merebut mangsa sang hutan dan penghuninya. Perjalanan kembali ke kastil mungkin akan lebih sulit.

Jade PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang