Soonie yang Kesepian

438 58 62
                                    

"Soonyoungie, bangun."

Soonyoung yang sedang tertidur pulas, terusik. Ia membuka matanya perlahan.

"Sebentar lagi" eluhnya.

"Kau bilang hari ini, ingin berolahraga."

"Sebentar Seoku, sebentar. Aku masih mengantuk" ucap Soonyoung sembari menutupi tubuhnya dengan selimut.

"Yasudah. Jangan salahkan aku jika kau bangun kesiangan ya."

Soonyoung tidak memperdulikan ucapan lelaki di depannya. Ia tetap tertidur dengan nyaman diatas kasur empuk dan dibawah selimut tebalnya.

Soonyoung tidak mendengar panggilan lagi dari Seokmin. Sunyi. Hanya terdengar beberapa bunyi seperti piring, gelas, dan sedok yang bertabrakan. Sepertinya Seokmin sedang memakan sarapannya.

Soonyoung memutuskan untuk kembali terlelap. Hanya untuk beberapa menit, seperti 2 menit contohnya.

Ya hanya 2 menit.

2 menit.

Soonyoung ingin terlelap 2 menit lagi.

Dan...

Ok. Sudah cukup.

"Howaaamm~" Soonyoung keluar dari selimutnya, dan menguap lebar layaknya seekor beruang kutub yang sehabis hibernasi. Terlihat lucu dengan piyama berwana biru muda dan bercorak pinguin di tubuhnya.

"Bagus sekali Soonyoungie. Kau sudah bangun? Bagus! Bagus!" Puji(?) Seokmin yang tengah duduk di sofa di depan tv.

"Tentu saja! Aku benar benar niat untuk melakukan olahraga!" Ucap Soonyoung sembari meregangkan tubuhnya gendutnya.

"Ya, sangat niat, hingga kau bangun 4 jam setelah kubangunkan 2 kali tadi pagi"

"Apa?!"

"Kau bisa melihatnya sendiri Lee Soonyoung. Untuk apa jam dinding bertengger disana?" Ucap Seokmin sembari menunjuk jam dinding diatas tv.

Soonyoung menoleh, ia melihat ke arah jam dinding di atas tv itu.

Dan ternyata sekarang sudah jam 11 siang.

Ya, jam 11 siang.

"Yak! Kenapa kau tidak membangunkanku dengan serius, Seokmin-ah?!" Protes Soonyoung.

Seokmin hanya mendelikkan matanya. Menatap Soonyoung dengan tatapan malas.

"Ya, maaf, bahkan aku tidak pernah berhasil membangunkanmu" balas Seokmin dengan nada sedih yang dibuat buat.

"Ya! Maka dari itu kau gagal menjadi suamiku!" Omel Soonyoung.

"Aku tidak mau membahas itu"

Soonyoung menahan tawanya. Ia senang membuat Seokmin kesal dengan topik yang baru saja diangkatnya.

"Sudah selesai menahan tawamu Nyonya Lee?"

"Jangan seenaknya mengganti margaku!"

"Kenapa?"

Soonyoung mengabaikan Seokmin, ia berjalan ke arah dapur untuk membuat sarapan pagi yang ia lewatkan.

"Sedang apa?" Tanya Seokmin saat mendengar suara kompor yang dinyalahkan.

"Memasak"

"Memasak? Kau? Apa yang kau masak? Jangan kacaukan dapurku-"

"Air. Hanya memasak air. Apa aku seburuk itu?"

Seokmin tertawa terbahak bahak.

Soonyoung sangat tidak cocok menjadi seorang istri, tapi mengapa Seokmin ingin sekali menikahi pria manis ini?

SeokSoon SoonSeokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang