11

2.3K 202 20
                                    


Author POV.

Yixing melangkah perlahan dari kamarnya sambil melipat sedikit lengan kemeja biru Dongker yang di pakainya.

Sambil menanti gadis yang belum kunjung keluar dari kamarnya, Yixing memilih untuk memainkan ponselnya.

'ceklek'  tak lama, Akhirnya yang di tunggu Akhirnya datang.

Keluarlah seorang gadis pendek dengan memakai overall berwarna senada dengan yang dia pakai.

Hmn... Gadis itu memakai apa yang Yixing berikan padanya.

Dan juga jangan lupakan sepatu hitam yang membalut kaki mungilnya.
Yixing hanya tidak menyangka jika ukuran paling kecil itu akan terlihat pas di kakinya.

"Cantik?" Tanya gadis itu tanpa malu.

Tak berkata, bahkan yixing tak bisa lagi merangkai kata untuk bisa menggombali(?) gadis di depannya itu.
Jadi.. Yixing hanya bisa tersenyum untuk mewakili ribuan rasa yang meluap di hatinya.

Yixing berdiri dari tempatnya dan dengan lembut mengulur tangannya berharap agar gadis di depannya itu bersedia menggandengnya.

Jianlin tersenyum dan membiarkan jari-jari lentiknya menggandeng erat tangan yang sudah pasti lebih besar darinya.
Hingga jianlin tak terlalu sulit untuk mencari rasa tepat dalam gandengnya.
Begitu juga Yixing yang akan dengan mudah menggandeng erat seolah memberi isyarat bahwa dirinya mampu menjaga gadis di dekatnya itu.

Bahkan.. mau ada badai topan,gempa bumi, banjir, juga gak bakal lepas tuh gandengan.. ah elah.

.

"Nenek sama kakek dateng ke nikahan cucu temennya ya?" Tanya jianlin memulai pembicaraan. Setelah beberapa menit senyap dalam fokusnya masing-masing.

"Iya... Katanya pulangnya bakal malem.
Jauh soalnya gedungnya" balas Yixing seadanya sambil terus fokus dengan hamparan jalan di depannya.

"Makan gratis dong.. huft"

Yixing menoleh ke arah jianlin sambil sedikit tersenyum menangkap bingkai imut pada wajah jianlin yang sedang memajukan bibirnya. Sebelum akhirnya kembali fokus pada hamparan jalan di depannya.
"Ya... Kalo mau makan gratis bilang aja" ucap Yixing.

"Aku mau makan gratis!!!" Teriak jianlin masih dengan gaya khas kekanakannya.

Yang sumpah demi apapun yixing selalu ingin segera menangkup kedua pipi chubby gadis itu.
Tapi tetap saja, dia selalu menahannya.

"Tapi btw deh kak... Uang aku udah abis masa?" Lanjut jianlin.

"Heum?" Yixing bergumam penuh tanya.

Minta uang? Minta di traktir? Sekedar ngasih tau? Minta pulang? Mau telfon mamanya minta di kirim?
Yaps... dan ribuan pertanyaan lainnya di benak yixing.

"Iya soalnya kakak bilang suruh bawa uang dikit. Yaudah aku bawa dikit.
Terus habis ini kita mau ke festival yang udah di janjiin. Lah... Di sana kita gak usah beli apa-apa deh. Liat liat aja"

"Gak papa, kalo mau utang dulu ke aku" balas Yixing sambil menahan tawa.

"Iya? Boleh? Ok.. ntar tagih ke kak Chen ya?. Dia banyak utang ke aku soalnya" jawab jianlin santai sambil melihat langit yang mulai terlihat jingga dari balik jendela.

Yixing memandang sekilas ke arah jianlin, dia tidak tahu jika gadis ini akan benar-benar menganggap serius apa yang dia katakan.

"Cute" batin Yixing.

MY CHAPTER [ZHANG YIXING] TAMATWhere stories live. Discover now