Severus Snape memasuki sebuah rumah di Godric Hollow.Dekorasi rumah itu terlihat berantakan. Tubuh James Potter sudah terbujur kaku. Ia menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Suara tangis bayi terdengar ditelinganya. Suara tangis putrinya. Guru ramuan di Hogwarts itu pun berjalan menuju lantai dua. Dengan hati yang takut, Severus membuka kamar bayi. Hati mencelos mendapati sang istri sudah tewas. Severus memeluk tubuh istrinya Lily dan menangis di rambutnya. Suara tangis putrinya Serena'lah yang menyadarkannya. Severus menggendong putrinya tersebut. Ia akan mengurus dan membesarkanya putrinya, tidak peduli apa pun yang terjadi.
Suara apprate, terdengar di halaman ."Merlin, James".Suara Sirius terdengar di telinganya.Kali berikutnya, Suara apprate beruntun kembali terdengar. "Oh Severus,"Kali ini Narcissa yang terdengar ditelinganya. "Daaaa"rengek Serena. Severus memeluk putrinya. Ia membawa putrinya turun.
Dibawah, sudah ada Albus Dumbledore,Minerva Mcgonagall,Remus Lupin,Sirius Black,Lucius dan Narcissa Malfoy. "Oh Severus"kata Narcissa.
"Severus"panggil Albus pelan.Severus mengerti apa yang diinginkan Albus.Ia pun mengelengkan kepalanya. "Aku menolak Albus. Serena putriku. Aku yang mengurus dan membesarkannya."kata Severus tegas.
"Aku mengerti tapi para Death Eater"kata Albus mengingatkan.
"Mereka akan menyelamatkan diri mereka sendiri. Tidak ada orang bodoh yang akan membalas dendam kecuali mereka segila kakak iparku"balas Lucius.
"Baiklah, dengan satu catatan. Serena harus tinggal di Hogwarts dan keberadaannya harus tersembunyi"kata Albus yang akhirnya mengalah.
"Kau juga bisa menitipkan Serena di Malfoy Manor.Draco akan senang mendapatkan teman main"tawar Narcissa.
"Lagipula tidak ada yang akan menyangka gadis yang bertahan hidup bersama kami"tambah Lucius. Severus tidak suka dengan nama panggilan baru putrinya.Baginya Serena hanyalah putri kecilnya yang mendapat kesempatan kedua.
