Tak lama setelah mereka kembali merangkak, bau busuk mulai tercium dan bahkan hampir memenuhi jalur ventilasi yang mereka lewati.

Selain bau busuk, suara zombie samar-samar juga ikut terdengar ditelinga mereka.

"Sung." Panggil Renjun berbisik sambil menahan kaki Jisung dengan tangannya.

Jisung berhenti lalu menoleh pada Renjun dan mengisyaratkan Renjun untuk diam dan tidak berisik.

"Sekarang kita lagi ada diatas kandang zombie, udah ketauan dari bau busuk yang muncul tadi. Tahan sedikit lagi ya kak, sisa beberapa langkah lagi buat sampai di lobby utama." Ucap Jisung berbisik lalu kembali merangkak.

Renjun menoleh ke belakang, matanya melirik Jeno yang sepertinya sedang berusaha keras agar tidak mual atau bahkan pingsan karena bau busuk yang ditimbulkan oleh zombie-zombie dibawah mereka.

Tak lama, mereka pun sampai di lobby utama yang saat ini kondisinya berbanding jauh jika dibandingkan dengan kondisi dikamar Jisung beberapa saat lalu.

Lobby utama lebih terlihat seperti lobby di perusahaan besar di kota-kota pada umumnya.

Ramai.

Tak ada yang menyadari bahwa bangunan bawah tanah itu mungkin akan hancur beberapa saat lagi.

"Sekarang kita harus kemana? Disini banyak orang." Ucap Jeno.

"Ke pintu luar pastinya." Jawab Jisung.

"Gak jauh dari sini. Tapi yang jadi masalah, gimana caranya supaya kak Renjun gak ketauan sama penjaga. Kalau sampai dia ketauan, dia atau bahkan mungkin kita bakal balik ke kamar Jisung lagi." Tambah Jisung.

"Jangan lupa disini ada cctv yang masih aktif." Renjun mengangguk.

"Didepan kamar kamu bukannya ada cctv juga? Bahkan dipasang sepanjang lorong." Ucap Jeno.

"Yah itu sih beda wilayah. Yang masuk wilayah Jisung, seluruh cctv-nya gak bakal ada yang normal. Selalu Jisung rusak meskipun kalau baru dipasang sekali pun." Respon Jisung.

"Muka polos tapi kelakuan barbar, gila." Batin Jeno.

"Oh! Sini deh!" Seru Jisung lalu menarik keduanya memasuki sebuah ruangan yang tampak sepi. Didalamnya hanya berisi berbagai macam pakaian yang dapat digunakan untuk masuk kedalam lab.

"Kak Renjun pilih aja, kita bakal ngelakuin aksi penyamaran." Ucap Jisung.

"Disini aman kan? Emang gak bakal ada orang yang masuk sini?" Tanya Jeno.

"Pintu gak akan bisa terbuka dari luar kalau didalam ruangan ini ada orang. Ayo kak, pilih aja yang sekiranya nutupin wajah kakak." Jawab Jisung.

"Ayo sung, kita lanjutin perjalanan." Ucap Renjun yang diangguki oleh Jisung.

Setelah pintu dibuka oleh Jisung, nampaklah seseorang yang kini sedang berdiri didepan pintu sambil menatap mereka dengan tatapan bingung sekaligus terkejut.

"Loh? Jisung? Ngapain ke lobby?" Tanya orang itu.

Pasalnya hampir semua orang disana tau bahwa Jisung memang tak diperbolehkan untuk pergi ke lobby utama atau kemanapun yang berada didekat pintu keluar.

"Mau jalan-jalan aja om, udah diizinin sama kak Chanyeol juga kok." Ucap Jisung polos.

"Gak perlu takut Jisung bakal keluar, dua penjaga dibelakang Jisung ini emangnya keliatan gak cukup buat jagain Jisung?" Orang itu menatap Renjun dan Jeno dengan pakaian khusus lab yang mereka pakai, tak lupa dengan penutup kepala dan wajah yang menutupi identitas mereka.

[1] Keep Running;On viuen les histories. Descobreix ara