1. One Fine Day(?)

3.8K 277 18
                                    

Vote itu gratis readers

"Selamat Pagi!" Sapa Pak Taecyeon dengan senyumannya yang cerah kepada murid-murid SMA Haneul yang memasuki area sekolah. Mereka pun membalas sapaannya dengan bungkukan ataupun anggukan kecil.

Dari kejauhan terlihat sebuah kegaduhan. Hal itu terjadi karena ada dua orang murid yang saling berkejaran. Bahkan umpatan-umpatan kecil terdengar dari orang yang tidak sengaja tertabrak oleh mereka. Sepertinya murid yang dikejar menjahili murid yang mengejarnya. Hal itu dapat ditebak karena murid yang lari duluan membawa dua buah tas sedangkan murid yang mengejarnya tidak membawa tas.

"Hey hey!! Jangan berlarian!!" Seru Pak Taecyeon saat keduanya melewati gerbang sekolah.

"Woy!! Jeon Jungkook!! Kembaliin tas gue!!" Teriak siswi yang mengejarnya.

"Oke! Nih! Tapi, lo ambil sendiri ya!" Jungkook melempar tas itu ke lapangan bawah setelah itu ia tertawa puas, ia berbalik lalu menjulurkan lidah kepada perempuan itu.

Perempuan pemilik tas itu hanya bisa menggerutu kesal. "Kenapa si lo itu selalu ganggu gue?! Awas lo Jeon Jungkook! Setelah ini lo bakal dapet masalah!" Seru perempuan itu lalu berlari ke lapangan bawah dan mengambil tasnya.

Jeon Jungkook. Namanya sangat terkenal seantero sekolah. Bukan hanya karena ia merupakan ketua tim basket sekolah melainkan juga catatan buruknya yang sudah menjadi rahasia publik SMA Haneul, jika bukan karena Ayahnya merupakan ketua komite sekolah, Jungkook pasti sudah di drop out sejak lama.

Setelah tiba di kelas, Jungkook langsung membanting tas di atas meja, melipat kedua lengannya, kepalanya ia letakkan di atasnya, lalu memejamkan mata.

Baru saja Jungkook hendak memasuki dunia mimpi, ada sebuah benda melayang mengenai kepalanya. Hal itu membuat ia membuka mata sambil menghela napas kasar. "Woy, bangsat! Siapa yang ngelempar kaleng ke kepala gue?!" Seru Jungkook sambil menegakkan kepalanya.

Wajah sangar Jungkook seketika berubah menjadi masam. Hal itu karena ia melihat siapa orang yang sedang berdiri di hadapannya, orang itu jugalah yang melempar kaleng soda kepadanya tadi. Ia adalah Daniel. Rival Jungkook. Keduanya memang sudah terkenal tidak pernah akur.

"Ngapain lo di sini?"

Daniel tertawa hambar mendengar pertanyaan Jungkook. Tiba-tiba ia meraih kerah Jungkook hingga membuat Jungkook berdiri.

"Seharusnya gue yang nanya! Ngapain lo ganggu pacar gue tadi pagi sampe dia nangis?!"

"Santai aja kali!" Jungkook menepis tangan Daniel dari kerahnya dengan kasar.

"Ah, jadi Heejin itu mainan baru lo?" Ucap Jungkook santai. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana.

"Apa lo bilang?!" Daniel mendorong Jungkook hingga membentur deretan loker kelas.

Jungkook melihat pintu depan kelasnya, sudah ramai murid-murid berkumpul di sana, menyaksikan pertengkarannya dengan Daniel. Merasa tidak nyaman, Jungkook pun memiliki ide untuk mengajak Daniel pergi dari kelasnya "Kalau mau ribut. Jangan disini. Gue males di liat banyak orang. Gaenak juga sama lo yang bakal nahan malu karena kalah berantem sama gue." Ucap Jungkook sambil mengeluarkan smirk-nya.

Tangan Daniel mengepal. Ia menahan amarahnya. "Dua menit lagi, gue temuin lo di atap! Kalau gak, gue bakal nekad gebukin lo sekalipun di depan bokap lo sendiri!" Ancam Daniel kemudian pergi.

Through The Night | Bangtwice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang