•Hinata Shoyo•

2.3K 132 3
                                    

Semuanya berubah. Kegelapan menyelimuti setiap malam dan siang ku. Kejadian itu membuatku terpuruk.

Oh Tuhan, kenapa kau merenggut sesuatu yang berharga bagiku?

🔆🔆

"(Name), buka pintunya," sahutan itu semakin membuat telinga panas. Hatimu ngilu, mendengar sahutan demi sahutan yang parau itu memanggil nama kecilmu.

"Tidak!"

Kamu semakin makin terusik dan ingin mengusir seseorang di luar kamar.

"(Name), mau sampai kapan kau disana!" sekarang suara itu berteriak, mengeluarkan semua lara yang membungkam hatinya.

BRAK!!

Pintu itu terbuka, menampakkan seorang pemuda manis berambut oranye terang dengan wajah lelah dan mata yang membengkak seperti sehabis menangis.

"Shoyo! Sudah ku bilang aku tidak mau keluar!!" Kamu membentak si rambut oranye dengan mata yang mulai menumpahkan lava. Kamu terpojok di kamar memegangi kedua kaki dengan tatapan dingin dan kosong. Seolah tak ada harapan hidup disana.

Hinata Shoyo, sang pemuda berstatus sebagai sahabatmu, sang gadis muram, tampak lelah dengan sikapnya. Kejadian memilukan akibat ulah bodohnya siang itu benar-benar membuatnya menyesal.

Gadisnya yang ceria, manis, dan mudah tersenyum itu hilang bagai ditelan bumi.

"Kau ada latihan voli kan? Sudah kau pergi saja. Lagi pula aku akan membusuk disini, hahaha," ujar mu tertawa. Namun, tawa itu sangat menusuk hati siapa saja yang mendengarnya.

Begitu juga dengan Hinata. Rasa bersalahnya semakin membuncah membentuk badai di dalam hatinya. Otaknya semakin mencekik dengan fakta kejam yang telah ia buat sendiri.

Ia mengambil sesuatu dari laci meja riasmu, lalu mengikat rambut (H/L) milikmu. Kamu tidak menolak, tetap membeku, tak berkata ataupun berbuat sesuatu untuk menggubris tangan lembut Hinata.

Tatapanmu masih sama. Kosong dan dingin.

>>Flashback>>

"Terimakasih sudah mau menunggu ku sampai selesai latihan, (Name)-chan! Dan, terimakasih juga mau membantu Shimizu-san tadi. Aku suka sekali, melihatmu bisa akrab dengan anggota voli lainnya!" seru Hinata tersenyum lebar ke arah mu.

Merasa di puji, kamu balas tersenyum dan segera mengajak Hinata pulang. Kebetulan kalian bersahabat sejak lama, karena bertetangga. Dari situlah kenapa kau bisa sangat dekat dengan Hinata.

••

Hari ini, Hinata mengajakmu pergi latihan bersama. Iya, kamu adalah seorang setter klub voli perempuan di Karasuno.

Kamu hanya tertawa mendengar ajakannya, karena biasanya Hinata akan berangkat sendiri dengan sepedanya. Tapi, apa boleh buat? Kamu juga nyaman dengannya, setidaknya kamu punya kesempatan untuk di bonceng oleh Hinata.

Sepertinya akan romantis.

••

"Wah, (Name)! Lihat langitnya cerah!" tunjuk Hinata ke arah langit siang yang mulai tertutup awan.

"Cerah mana? Mendung begitu," sangkal mu menahan tawa.

Lost || Haikyuu X ReaderWhere stories live. Discover now