• Tanaka Ryuunosuke •

224 34 5
                                    

Suasana sore mendung ini berusaha kau ingat jelas. Merekam memori wajah seseorang yang ada didepan mu.

"Kau pindah?! INI TIDAK ADIL! Lalu, bagaimana dengan hubungan kita?"

Dia menatapmu lekat, memasang wajah sedih. Kamu mendengus, merasa semua manusia sama saja. Egois, tak memikirkan perasaan lawan bicara. Ingin rasanya kamu berubah menjadi kucing saja.

Makan, pup, tidur. Mengulang begitu terus.

"Lalu, bagaimana?" tanyamu padanya. Ia menunduk, lalu menatapmu yakin.

"Kita teruskan saja. Aku kuat menunggumu sampai kembali," ujarnya yakin. Kamu tersenyum.
Dia memang bisa diandalkan.

Lalu, ia memelukmu erat.

Hangat.

Kamu akan meninggalkan kota kelahiranmu. Jauh.

Entah kemana Ibumu akan membawa, kamu hanya bisa pasrah.

Tingkat kebrengsekan Ayah semakin membuatmu benci pada laki-laki. Ia membuat semua hal buruk ini terjadi.

•••

reader POV

"Perkenalkan, nama saya (Last name) (Name).  Yorushiku onegai shimasu..."

Suasana sekolah ini terlalu ramai. Tak cocok untukku. Walaupum beberapa orang terlihat cantik, lebih dari mantanku terdahulu.

•••

"Hai? Kau murid baru?"

Seseorang mencolek lengan bajuku saat mencuci muka di toilet. Gadis berambut blonde pendek, memakai pakaian olahraga, umm... Yah, 'tidak terlalu besar'. Cukup imut.

"Ya. Ada apa?" balasku bertanya. Memasang wajah seramah mungkin.

"Hahaha... Tidak apa-apa. Kau kelihatan cantik untuk seorang murid baru. Mau kembali ke kelas?"

"Iya. Ada apa?" jawabanku masih sama.

"Tak apa. Saat istirahat, datanglah ke gym. Ku pikir kau agak suka berolahraga dengan tinggimu itu."

Wow, keren. Padahal ia belum memperkenalkan dirinya, sudah mengajakku ke gym sekolah.

"Oke, akan saat sempat aku akan kesana."

"Jaa nee.."

Sesaat keluar dari toilet, seorang pemuda botak dan seorang bocah pendek memperhatikanku dari atas sampai bawah. Tatapan mereka seperti speechless.

"Apa yang kalian liat, dasar mesum!"

"SUMIMASEN! KAMU SANGAT CANTIK!" pemuda botak itu berteriak kencang. Abnormal sekali pernyataannya. Yang pendek seperti agak tercengang, mulutnya menganga.

Masih dengan situasi yang mendingin, kedua pemuda tadi masih terpaku padaku.

"Tck, kalian membuang waktu ku saja," decakku. Kemudian aku pergi, tanpa menghiraukan ocehan mereka yang tanpa henti mengagumiku.

Lost || Haikyuu X ReaderWhere stories live. Discover now