CHAPTER 4 : KENANGAN

6 1 0
                                    

Di panti asuhan. Hyun Ri's POV.

Hari ini aku akan mengajari anak-anak menggambar dan mewarnai. Anak-anak di panti asuhan sudah cukup banyak, sudah ada sekitar 50 anak-anak. Umur anak-anak disini hampir sama, sekitar 7-10 tahun.

Ah, aku harus mengambil buku gambar dan peralatan mewarnai di gudang. Lokasi gudang itu ada di ujung gedung. Setiap ruangan di gedung ini berjauhan karena gedung ini sangat besar. 2 bulan pertama, aku selalu nyasar karena gedung ini sangat besar!

Setelah berjalan sekitar 2 menit, aku sampai di gudang. Aku melihat banyak barang-barang di gudang ini. Aku kesulitan mencari buku gambar dan peralatan menggambar. Akhirnya setelah 2 menit mencari, aku menemukannya di tengah gudang. Barang-barang itu diletakkan di sebuah kardus besar. Aku mengerahkan semua kekuatanku untuk mengangkat kardus itu. Aku sudah merasa lelah padahal baru sampai di depan pintu gudang.

Setelah beberapa langkah, tiba-tiba ada tangan yang mengangkat kardus yang menutupi sebagian wajahku. Aku melihat ke kanan karena penasaran dengan tangan misterius itu. "Sehun!" aku terkejut menemukan Sehun lah yang mengangkat kardus itu.

"Hyun Ri-ya, kenapa kau tidak minta bantuan? Kardus ini sangat berat," kata Sehun sambil berjalan ke dalam ruangan.

"Ah, aku sudah biasa mengangkat kardus seperti itu." Aku berbohong.

Kami bersenda gurau sepanjang perjalanan ke dalam ruangan. Hampir 5 menit perjalanan dari gudang ke dalam ruangan, karena gedung ini sangat besar. Akhirnya kami sampai di ruangan yang penuh dengan anak-anak. Ruangan ini sangat besar sehingga dapat memuat sampai 100 anak-anak. Anak-anak sedang bermain bersama dengan 8 laki-laki yang sudah menjadi volunteer. Ketika mereka melihat kami, para laki-laki itu langsung berjalan ke arah kami dan membantu membagikan buku gambar dan peralatan mewarnai.

Aku mendengar bahwa ada donatur yang selalu mengirimkan uang dan barang-barang untuk anak-anak. Donatur itu pasti sangat kaya, karena donatur itu dapat mendonasikan uang dan barang-barang kepada 100 anak-anak di panti asuhan ini. Bahkan, aku juga mendengar bahwa donatur itu merupakan donatur tunggal. Wah, donatur itu pasti orang yang sangat baik hati.

"Sekarang, kita akan menggambar dan mewarnai. Kalian sudah dapat buku gambar dan peralatan mewarnai?" aku bertanya pada mereka di depan ruangan.

Mereka menjawab bersamaan. "Sudah!!"

"Ok, sekarang kalian dapat menggambar apapun yang ada di kepala kalian. Setelah itu, kalian dapat mewarnai gambarnya," kataku menjelaskan.

Setelah beberapa menit berlalu, aku mendengar Chen berteriak. "Hei kalian, lihat gambar Soo Ahn. Dia menggambar kita!" dia terlihat sangat senang. Aku mendekati meja Soo Ahn yang sudah dikelilingi oleh para laki-laki. Setelah melihat gambar Soo Ahn, aku tidak dapat menahan tawa karena gambarnya sangat lucu.

"Hahaha lihat! Soo Ahn menggambar Kai, dan dia sangat hitam!!" Xiumin tertawa sambil memegang perutnya.

"Yah! Kau tidak melihat dirimu sendiri, kau digambar dengan pipi super besar!! Hahaha," Kai menjawab Xiumin sambil tertawa dengan puas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yah! Kau tidak melihat dirimu sendiri, kau digambar dengan pipi super besar!! Hahaha," Kai menjawab Xiumin sambil tertawa dengan puas. Tak lama kemudian, Xiumin berhenti tertawa dan wajahnya berubah menjadi cemberut.

"Hyun Ri-ya, di gambar Soo Ahn kau terlihat seperti malaikat. Sangat cantik." Aku terkejut ketika mendengar namaku.

"Omo Sehun, kau juga terlihat sangat tampan," aku menjawab pujiannya dengan pipi memerah.

"Yah, siapa yang seperti malaikat? Dia digambar seperti babi disini!"

Ketika mendengar suara berat menyebalkan, aku langsung membuat suara. "Ckkk.."

Dan kemudian, aku mendengar teman-teman Chanyeol memarahinya. Diam-diam aku tersenyum melihatnya dimarahi. Aku berjalan ke meja Ji Soo. Aku penasaran apa yang digambar olehnya. Setelah melihat gambarnya, aku merasakan air mataku jatuh ke pipiku.

"Oenni, kenapa menangis?" Ji Soo bertanya padaku.

"Ah, Oenni tidak menangis. Ada sesuatu yang masuk ke dalam mataku," aku menjawab sambil menghapus air mata yang ada di pipiku. Aku melihat gambarnya sekali lagi dan hatiku terasa sakit. Ji Soo, gadis yang masih berumur 7 tahun, menggambar dirinya di tengah kedua orang tuanya. Ada sesuatu yang membuatku sangat sedih saat melihat gambarnya. Tapi aku tidak tahu apa itu.

Aku merasa pundakku disentuh dari belakang dan melihat ahjumma ingin membicarakan sesuatu padaku.

"Hyun Ri-ssi, kau baik-baik saja?" dia bertanya dengan wajah khawatir.

"Aku baik-baik saja, ahjumma," aku menjawab dengan senyum.

"Oke, aku mau memberitahu bahwa donatur kita akan datang siang ini. Tolong beritahu volunteer yang lain dan anak-anak, sehingga mereka bisa menyambut donatur kita."

"Baik, ahjumma. Aku akan memberitahu yang lain dan juga anak-anak."

"Terimakasih, Hyun Ri-ssi," katanya sambil berjalan keluar dari ruangan. Akhirnya aku mengumpulkan volunteer yang lain dan memberitahu mereka tentang kedatangan volunteer. Aku membayangkan donatur tunggalnya adalah seorang laki-laki berusia 70 tahun yang berwibawa dan murah hati. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan lagi dengan uangnya, jadi dia menjadi donatur tunggal di panti asuhan ini.

Siang hari, di panti asuhan.

Waktu untuk menyambut donatur tunggal telah tiba. Aku melirik 9 laki-laki di sebelahku dan melihat wajah dan tindakan mereka yang tidak nyaman dan gugup. Tapi aku tidak menghiraukan itu. Setelah menunggu sekitar 10 menit, ahjumma memberitahu bahwa donatur telah tiba. Para volunteer berjalan ke gerbang depan untuk menyambut donatur itu.

Mobil BMW keluaran terbaru telah tiba di gerbang depan. Wah, laki-laki ini pasti sangat kaya. Mobilnya adalah BMW keluaran terbaru! Aku tidak sabar untuk melihat wajahnya. Setelah aku membuka pintu mobilnya, ada sebuah kaki yang keluar dari mobil itu. Aku sangat terkejut saat melihat kaki dari donatur itu. Donatur itu sangat berbeda dengan yang aku bayangkan tadi.


-Tbc-

Hello^^ Udah lama aku ga nulis lagi nih T.T Semoga mulai sekarang bisa rutin nulis kaya dulu lagi ya! Ditunggu vomment kalian :)

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 05, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HOPEWhere stories live. Discover now